Wonderful Indonesia 2016
Antusias, Industri Pariwisata Lombok Langsung Registrasi ITX
Antusias, Industri Pariwisata Lombok Langsung Registrasi ITX
Ilustrasi.

Jum'at, 02 Desember 2016 17:43 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Iklim bisnis pariwisata Lombok semakin bergairah. Suasana antusias itu terasa kuat saat mengikuti sosialisasi Go Digital Be The Best yang dilangsungkan di Mataram, Lombok, Kamis, 1 Desember 2016. Respons itu bisa dilihat saat sesi tanya jawab dengan Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis Indonesia Travel Xchange (ITX) saat memberikan paparan digital marketplace yang diendors Kementerian Pariwisata RI itu.

"Sangat antusias! Bahkan sampai perpanjangan waktu, yang seharusnya disudahi pun, audience masih saja melepas banyak pertanyaan-pertanyaan teknis. Ini berarti mereka sudah siap go digital," ujar Claudia, yang tampil di sesi ketiga setelah Samsriyono Nugroho, Stafsus Menpar Bidang IT dan Muh Noer Sadono, Stafsus Menpar bidang Media Komunikasi itu. Hampir semua industri yang hadir di acara itu langsung registrasi ke ITX.

Sebuah digital sales platform yang mempertemukan demand dengan supplay. ITX itu mirip seperti mall atau plasa, yang di dalamnya banyak tenant-tenant atau penyewa yang terdiri dari supplier dan distributor. Yang masuk kategori supplier adalah hotel, restoran, cafe, theme park, atraksi, souvenir, airlines, rent car, dan penyedia jasa langsung yang bisa dipesan oleh buyer. Juga distributor, seperti Tour Agency dan Tour Operator (TA-TO) yang membuat paket-paket wisata.

Lalu apa bedanya ITX dengan OTA, Online Travel Agent yang lain? Seperti traveloka.com, expedia.co.id, booking.com, agoda.com, nusatrip.com, ctrip.com, travelonline.com dan lainnya? Pertanyaan Didi, D’Praya Hotel itu, mungkin juga mengendap di benak public. Atau setidaknya, yang berada di ruangan itu. "Tidak. ITX itu bukan OTA. ITX lebih dari sekedar booking system. ITX itu adalah infrastruktur digital yang dibangun untuk menghubungkan bisnis antara supplier, distributor dan pasar," kata Claudia.

ITX itu bukan B to C, atau business to community. ITX adalah platform yang mengkoneksi B  to B, busniness to business. "Kami pertemukan supplier yang ada di Indonesia dengan distributor lokal dan internasional. Jika perusahaan bapak ikut di sini, maka berkemungkinan untuk dijual oleh musafir.com, agoda.com, expedia, dan semua distributor besar lainnya. Soal pembayaran pun, tidak melewati ITX. Tidak ada dana mengendap di ITX. Aliran dananya, dari custumers langsung ke supplier maupun distributor. ITX hanya memungut success fee sebesar 2,5% saja," ujar Claudia.

Bahkan, ITX itu malah menggratiskan template website yang sudah standar bagus untuk e-commerce. Hari kedua, 2 Desember 2016, para pelaku industri pariwisata yang belum punya website, disiapkan, di-asistensi, diajari teknisnya sampai betul-betul bisa. Lalu, booking system dan payment engine, semuanya digratiskan. “Dan ketika 3 fasilitas itu sudah bisa mereka operasikan, maka mereka sudah menjadi OTA! Online Travel dan sudah siap memasuki era digital,” kata dia.

Tidak murah, untuk membangun infrastruktur sendiri, tiga hal di atas. Bisa lebih dari 300-400 juta untuk siap go digital. Bagaimana kalau tidak ada transaksi berbulan-bulan? TIdak menemukan pasar? Apakah akan dikeluarkan dari ITX? Claudia menjelaskan, ITX akan mengirimkan yield team, untuk melakukan cek dan konsulutasi telbih dulu. Hal itu disampaikan perwakilan Puri Indah Hotel.

Beda lagi dengan Priyono, dari Lombok Explorer. Dia was-was, jangan-jangan fasilitas yang diberikan ini hanya gratis selama setahun. Selebihnya harus membayar lagi, entah itu namanya abonement, biaya sewa server, biaya maintenance, biaya aktivasi, dan sebangsanya. "Tahun kedua, dan berikutnya biaya hosting sesuai dengan besarnya space yang diinginkan yang dibayarkan langsung ke developer, juga bukan ke ITX," kata Claudia.

Bagaimana dengan tour and travel yang punya segala macam paket? Jadi harusnya sebagai apa? Distributor apa supplier? “Bisa jadi keduanya, tergantung kebutuhan dan jalur bisnisnya. ITX akan menampung semua kebutuhan yg ada," kata dia.

Ada juga yang bertanya, bagaimana jika sudah punya website? Jawabannya pun cepat, website itu tinggal diintegrasikan dengan booking system dan payment system.

Masih ada banyak pertanyaan-pertanyaan teknis yang semuanya memberikan pencerahan bagi para industri pariwisata. "Kami sudah sepakat untuk gabung ITX. INi program yang sangat bagus. Kami semakin yakin, karena Go Digital ini memang didorong oleh Kemenpar RI. Kadisbudpar Prov NTB Lalu M Faozal menyampaikan sambutan pembukaan di awal pertemuan. Menurutnya, tahun 2017 dia semakin yakin dengan target wisatawan yang mendarat ke Lombok sampai 4 juta orang (wisnus-wisman)," paparnya.

"ITX ini mudah-mudahan bisa membantu untuk mendapatkan inbound sebanyak-banyaknya," kata Faozal.

Suasana semangat dan antusias itu juga ditegaskan oleh H Lalu Abdul Hadi Faisal, Ketua PHRI NTB dan Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu yang mengikuti acara hari pertama sampai usai. "Kami meyakini, digitalisasi industri pariwisata ini akan membawa pariwisata di NTB semakin melompat lebih jauh. Sejak Pak Menpar Arief Yahya ke Hotel D’Praya Lombok dulu, sudah mulai banyak perubahan. Suasana di industri sangat terasa. Jumlah wisman juga naik, terutama dari Malaysia," kata Lalu Abdul Hadi Faisal yang mengenakan baju putih berlogo Wonderful Indonesia dan PHRI itu.

"Kami sangat menyadari, bahwa online travel dan menggunakan digital itu tidak bisa dihindari. Kami ini termasuk generasi tua yang awam dengan teknologi. Tetapi kami dukung terus, kami juga harus berubah, karena pasarnya terus berubah menuju digital. Kalau tidak, kamipun akan ketinggalan dengan perkembangan,” ujar Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu.

Program Go Digital adalah salah satu andalan Menpar Arief Yahya untuk menuju target 20 juta wisman di tahun 2019. Target yang dibebankan Presiden Joko Widodo itu bukan angka yang kecil, jika berangkat dari 9,3 juta di 2014. "Hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa! Hanya dengan cara digital kita bisa melompat lebih dari 100 persen itu," ungkap Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).