Merespons Semangat Presiden Joko Widodo Genjot Sektor Pariwisata (bagian-6)
Tung Desem: Bangkitkan Pariwisata Itu Ide Revolusioner
Tung Desem: Bangkitkan Pariwisata Itu Ide Revolusioner

Rabu, 30 November 2016 12:12 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Istilah "revolusioner" dan "dahsyat" itu memang akrab dengan pamor motivator paling heboh di tanah air, Tung Desem Waringin. Konsultan, penulis, dan pengusaha kelahiran Solo, 22 Desember 1968 yang kaya trik marketing itu memberi dua jempol untuk Presiden Joko Widodo. Ini setelah berstatemen tegas dan jelas, bahwa pariwisata bakal digas penuh menjadi core economy bangsa Indonesia, dengan menaikkan budget promosi 4-5 kali lipat dari sebelumnya.

Kata-kata Presiden Jokowi itu disampaikan dalam acara Kompas 100 CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, 24 November 2016. Lalu diulang lagi soal target 20 juta wisman di 2019 dalam forum sosialisasi Tax Amnesty Periode II di Hotel Clarion Makassar, Sulsel, Jumat, 25 November 2016. Berkali-kali presiden focus berbicara dengan tema, itu menunjukkan keseriusannya akan sector pariwisata.

"Sungguh, membangkitkan pariwisata adalah ide yang dahsyat dan revolusioner," ujar Tung Desem Waringin yang buku karyanya berjudul "Financial Revolution" mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia, MURI, sebagai buku inspirasional pertama dengan penjualan 10.511 buah saat hari pertama diluncurkan tahun 2005.

Tung Desem yakin, jika komitmen orang nomor satu di negeri ini sudah serius dan bulat membesarkan pariwisata, pasti akan terjadi. Karena semua Kementerian, Lembaga dan Instansi terkait pasti akan support. Industri yang berada di bawahnya, juga akan lebih serius mengembangkan bidang ini, karena arah kebijakan pemerintah sudah pasti, menuju pada pembenahan di sektor pariwisata.

"Data-data yang dipaparkan Pak Menpar Arief Yahya itu sudah sangat jelas. Hanya pariwisata yang trendnya naik, bahkan dibandingkan dengan Minyak dan Gas Bumi (Migas), batu bara dan minyak kelapa sawit, pertumbuhan Pariwisata paling signifikan. Ketika sumber devisa lain sedang turun, nariwisata naik dan sustainable, maka pilihan mengembangkan pariwisata itu tidak bisa terbantahkan,” kata Tung yang juga sukses dengan buku kedua, berjudul "Marketing Revolution." Buku yang memecahkan rekor buku pertama --Financial Revolution-- dengan laku lebih dari 39.000 unit saat diluncurkan di hari pertama.

Target 20 juta tahun 2019, dari start 9,3 juta di 2014, itu bukan angka sembarangan, kenaikan lebih dari 100 persen. Tung meminjam istilah yang dipopulerkan oleh Albert Einstein, tokoh fisika terbesar pada abad ke-20 yang menciptakan teori relativitas, E (energy) =M (massa) dikali C (kecepatan cahaya)2 itu menyebut, orang yang ingin mengharapkan hasil yang berbeda dengan menggunakan cara yang sama secara terus-menerus itu sama dengan “gila.”

"Kalau mau berubah, orang juga harus berubah! Itu kata-kata Albert Einstein. Pak Menpar Arief Yahya juga sering berkata, hasil yang luar biasa, hanya bisa dicapai dengan cara yang tidak biasa. Nah, apa yang ditargetkan 20 juta itu luar biasa, maka harus berubah dari cara yang lama, harus lebih dahsyat, harus lebih revolusioner,” ujar Tung Desem.

Nah, langkah presiden dengan concern di Pariwisata dan diwujudkan dengan komitmen untuk menaikkan budget promosi hingga 4-5 kali itu adalah langkah yang berbeda. Cara yang lain, yang banyak dipikirkan orang, untuk mendapatkan devisa besar, menyerap tenaga kerja banyak, dan sustainable.

Tung juga memuji konsep go digital yang dilakukan Kemenpar RI, dengan mengumpulkan semua excess capacity di industry, baik hotel, penyeberangan, penerbangan, atraksi, restoran, souvenir shop, dan lainnya lalu dibuat program cross selling. Dengan digital, konsep selling ini sangat mungkin dilakukan, sehingga customers tidak bisa menolak untuk tidak membeli service itu.

"Orang Singapore dan Malaysia itu, meskipun maju dan kaya raya, mereka tetap saja mencari diskon! Nah, dengan mengoptimalkan low seasons, semua diskon itu dikumpulkan dibuat program, maka mereka pasti datang ke Batam atau Bintan,” katanya di Novotel, Batam, saat sosialisasi Go Digital pada sekitar 170 industri Pariwisata di Kepri itu.

Cara ini pula yang biasa dia lakukan, dengan memberi diskon yang dinilai “tidak masuk akal.” Meskipun dia sudah berhitung dengan cross selling, dan dibuat hadiah yang membuat orang menarik. "Pokoknya, kalkulatornya sampai rusak, gak akan ketemu rumus ini," jelas Tung, yang pernah membuat trik pemasaran pada peluncuran buku kedua dan diliput media lokal hingga media mancanegara dengan melakukan aksi bagi-bagi uang dan tiket seminar senilai Rp 100 juta di Stadion Sepak Bola Baladika Kesatrian Serang, tahun 2008 itu.

Tung yakin dengan cara yang "edan-edanan" itu, pariwisata bisa bertumbuh double. Itu pula yang biasa dia lakukan sehingga terpilih sebagai The Most Powerful People In Business 2005 Versi Majalah SWA, Pembicara Terbaik di Indonesia, Motivator Terheboh & Pelatih Sukses No.1 di Indonesia Versi Majalah Marketing, dan ditempatkan di peringkat tertinggi di Majalah Pilar Bisnis edisi November 2002.

Jadi? "Cara jualannya juga harus dahsyat dan revolusioner!” ucap Tung Desem Waringin yang telah mengadakan seminar kepada lebih dari 500 ribu orang peserta itu. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).