Respons Semangat Presiden Joko Widodo Genjot Pariwisata (bagian-6)
Hermawan Kertajaya: Pariwisata Menemukan Momentumnya!
Hermawan Kertajaya: Pariwisata Menemukan Momentumnya!

Selasa, 29 November 2016 00:22 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Komitmen Presiden Jokowi menaikkan anggaran promosi pariwisata ikut direspon Pengamat Pemasaran Hermawan Kerjajaya. Dari sudut pandang marketing, Hermawan menilai langkah Presiden Joko Widodo cerdas dan momentumnya sangat tepat. "ini bagus. Sangat cerdas. Sudah waktunya menaikkan bujet promosi pariwisata karena branding Wonderful Indonesia tidak cukup ada di posisi 47 dunia saja, arus terus naik," ungkap pendiri MarkPlus itu, Senin (28/11).

Lewat promosi gencar yang dilakukan sejak 2015 silam, brand Wonderful Indonesia memang makin dikenal dimana-mana. Wisatawan mancanegara yang dulunya hanya kenal Bali, sekarang sudah mulai kenal dengan 10 destinasi prioritas yang kerap disebut 10 Bali Baru.

Rangking brandingnya? Naik tajam. Dari NA (not available) atau di atas 140 dunia menjadi 47 dunia. Itu sudah melompat jauh, dan peringkatnya sudah mengalahkan Thailand dan Malaysia yang berada di papan 83 dan 96. Tapi itupun masih jauh di bawah Singapura yang ada di rangking 41.

"Kalau anggaran promosinya naik, strategi marketingnya tepat, saya yakin pariwisata Indonesia akan lebih dikenal lagi. Yang tadinya hanya Bali, akan merembet ke destinasi-destinasi lain, termasuk 10 destinasi prioritas yang sedang dibangun," ucap Hermawan.

Bagi pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 18 November 1947 itu, strategi marketing dalam dunia pariwisata tidak bisa dilepaskan dari tiga komponen penting. Dari Brand Management, Product Management dan Customer Management, semua harus saling terkait.

Dan dari sudut pandangnya, pariwisata Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Indikatornya bisa dilihat dari eksistensi pariwisata Indonesia yang sudah diakui UNWTO dengan menempatkan peringkat pariwisata yang makin baik. "Pariwisata Indonesia sudah terkonsep jelas. Anggaran tahun pertama dikonsentrasikan ke branding dan advertising. Saya kira itu sudah tepat. Urutannya memang harus brand dulu yang digenjot, baru setelah itu bisa selling. Selama penggunaannya terkonsep, hasilnya pasti bisa berdampak dahsyat,” kata orang Indonesia pertama yang memasuki ranah pemasaran internasional dengan model yang ia buat sendiri itu.

Dan kebetulan, momentumnya juga tepat. Saat ini, trend pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi (migas), batubara hingga kelapa sawit, yang selama ini menjadi primadona pemasukan devisa negara, harganya sedang turun drastis. Tahun 2013 menghasilkan USD 32,6 M. Tahun 2014 turun menjadi USD 30,3 M. Dan tahun 2015 turun lagi menjadi USD 18,9 M. Batu Bara juga sama merananya. Tahun 2013 masih di angka USD 24,5 M, tahun 2014 turun menjadi USD 20,8 M. Tahun 2015, tinggal USD 16,3M. Minyak Kelapa Sawit juga sama.

Dari USD 15,8 M di 2013, sempat naik di USD 17M, lalu turun lagi di 2015 pada posisi angka USD 15M. "Hanya pariwisata yang trennya terus menanjak. Dari USD 10M di 2013, lalu naik USD 11M di 2014, dan naik lagi USD 12,6M di 2015. Ini bisa terus naik karena industrinya sustainable. Jadi bila Presiden Jokowi berkomitmen menaikkan anggaran promosi, itu artinya beliau faham bahwa pariwisata yang paling memberi harapan untuk masa depan negeri ini. Saat semua turun, ekonomi global kurang kondusif, beliau langsung switch ke industri yang menjanjikan," ungkap Hermawan.

Dan faktanya, performa pariwisata Indonesia memang sedang tune in. PDB Pariwisata menyumbangkan 10% PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan. Devisa pariwisata US$ 1 Juta,menghasilkan PDB US$ 1,7 Juta atau 170%, tertinggi dibanding industri lainnya. Gr2 "Menparnya, Pak Arief Yahya juga sangat faham bisnis, pekerja keras dan professional. Sangat mengerti positioning, defferentiation, dan branding. Dia sudah membuktikan di Telkom. Dia ahli marketing dan business strategy. Doktornya saja, strategic marketing. Berani menggeber branding di awal kerjanya. Di marketing, branding itu umbrella-nya, punya value. Kalau itu sudah kuat, destinasi, produk, devisa, tenaga kerja jadi ikut tambah bagus," papar Hermawan.

Setelah brand Wonderful Indonesia dikenal dunia, Hermawan yakin Indonesia jadi makin mudah menjual destinasi lain selain Bali. Bali-Bali baru yang tengah dibangun di Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara, dinilai Hermawan akan menjadi destinasi yang bakal banyak diburu wisman dari berbagai penjuru dunia.

"Kalau didukung Presiden dan Menpar yang concern dengan pariwisata, saya kira 10 Bali Baru ini akan cepat dikenal dunia dan punya daya jual tinggi. Peningkatan kunjungan wisman ke ke tanah air bisa cepat naik secara signifikan," tambah Presiden MarkPlus&Co itu.

Jadi, menaikkan budget promosi dan marketing pariwisata yang dijanjikan Presiden Jokowi hingga 4-5 kali lipat itu sudah on track. Jika ingin mengejar proyekai 20 juta wisman, di 2019. "Langkah yang sangat cerdas!" tegasnya. ***


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).