Wonderful Indonesia 2016
Kota Semarang Mulai Masuk Radar Pariwisata
Kota Semarang Mulai Masuk Radar Pariwisata
Lawang Sewu Semarang. (istimewa)

Sabtu, 26 November 2016 20:57 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Banyak orang bertanya-tanya, apa top mind destinasi wisata Kota Semarang? Jawaban nomor satu selalu saja kuliner, lumpia atau leonpia, wingko babat, mie jowo, tahu gimbal, soto bangkong, dan sebangsanya. Itu tidak salah, tetapi bagi wisatawan mancanegara, butuh sesuatu yang monumental dan berkesan di mata dan hati. Beruntung, belakangan ibu kota Jawa Tengah ini banyak dikunjungi tokoh penting dunia, yang memberi impact pada promosi pariwisatanya.

Pertama, istri Perdana Menteri Singapura, Ho Ching yang hadir bersama PM Lee Hsien Loong dan sejumlah menteri-menterinya. Mereka disambut oleh Presiden Joko Widodo yang juga didampingi para menteri kabinet kerja. Lalu Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte, dan Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Kerajaan Belanda Melanie Schultz van Haegen yang juga hadir di Semarang. Pamor Semarang langsung terdongkrak oleh kehadiran tokoh-tokoh tersebut.

"Semarang ada Lawang Sewu, sudah bisa digelar pemotretan peragawati, konser kecil juga sudah bisa. Kota lama juga sudah mulai diperbaiki berbagai fasilitas umunya, bisa menjadi destinasi wisata, bisa juga untuk pameran. Semarang memiliki tempat budaya seperti Sam Poo Kong. Selalu ada kegiatan perayaan datangnya Laksamana Cheng Ho dan selalu jadi rujukan pariwisata," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Gubernur yang menyukai lagu-lagu rock itu memang terbilang serius dan berkomitmen menyulap Semarang menjadi destinasi berkualitas. Kawasan yang dulunya dikenal dengan hal yang seram-seram dan kumuh, sekarang suasananya beda. Seperti pengakuan Istri Perdana Menteri Singapura, Ho Ching, di sela-sela Leaders Retreat, di Semarang, Senin (14/11) silam.

Saat itu, Ibu Negara Singapura itu dibuat terkagum-kagum dengan keindahan kaca patri di Lawang Sewu, yang berselera Eropa, dengan warna warni jika ditimpa cahaya matahari pagi.

Pada 22 November 2016, giliran Perdana Menteri Belanda Mark Rutted an Menteri Infrastruktur dan Lingkungan Kerajaan Belanda Melanie Schultz van Haegen, yang dibuat terpana dengan keindahan Kota Tua dan Gereja Blendhuk Semarang. Dalam kunjungannya ke kawasan yang dikenal dengan nama Little Netherland itu, Rutte dan van Haegen beberapa kali mengungkapkan kekagumannya terhadap keutuhan beberapa bangunan kuno di Kota Lama.

Menpar Arief Yahya menyebut, Kota Semarang menemukan momentum untuk bangkit sebagai kota wisata. Kota Lama bisa menjadi ikon baru yang bisa dipromosikan, ketika semua infrastruktur dan penataannya sudah baik. Dan itu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi Kota Semarang.

Arief Yahya yang lama sekolah di Surrey University Inggris itu sangat kenal dengan kekuatan Eropa dalam pariwisata. Yakni heritage building dengan segala ornament dan kekuatan sejarah masa lalunya. Dan Semarang punya banyak peninggalan Belanda yang kondisinya masih kelihatan bagus. "Perbaiki drainase, biar airnya tidak mampet dan tidak menimbulkan aroma tidak sedap, jalan dirapikan, dibuat lebar, ada tempat jalan kaki dan ruang terbuka public, lalu lighting yang terang dan artistic, menyorot ke detail bangunan," kata Mantan Dirut PT Telkom ini.

Tinggal diatur landscape yang cantik, dan lokasi-lokasi yang bagus untuk fotografi dan selfie yang dengan sekali jepret itu sudah menunjukkan Kota Lama Semarang. "Saya percaya komitmen Pak Gubernur Ganjar Pranowo, pada asset Pariwisata di Jawa Tengah," tandas Arief Yahya.

"Kami jadi makin pede mengajak 32 Travel Agent/Travel Operator MATTA, jurnalis dan blogger Malaysia FAM Trip di Jateng dan Jogjakarta. Banyak testimoni positif dari tokoh-tokoh dunia. Banyak yang bisa dieksplor dan semuanya keren-keren," timpal Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Tenggara Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa yang didampingi.Kabid Perjalanan Wisata Pengenalan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Hari Budiarti.

Lawang Sewu misalnya. Gedung peninggalan Belanda itu kini telah disulap menjadi gedung yang cantik. Dilengkapi dengan berbagai ruangan seperti showroom, ballroom hingga museum Kereta Api. Di sana dipamerkan berbagai macam benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Kereta Api, selain itu ada juga sebuah gedung yang digunakan untuk memamerkan foto-foto proses ketika Lawang Sewu dipugar.

Setiap ruangan memamerkan berbagai macam benda bersejarah yang berbeda-beda. Di lantai duanya, terdapat kaca patri yang menceritakan kemakmuran dan keanekaragaman hayati di tanah Jawa, kemudian juga menceritakan bahwa saat itu Semarang dan Batavia berada di bawah kekuasaan kerajaan Belanda. Kaca patri ini bukan replika tetapi asli didatangkan dari Belanda. Dan di bulan November ini, kaca patri tadi sudah mendapatkan banyak pujian dari istri Perdana Menteri Singapura, Ho Ching.

"Bangunannya sangat artistik. Halamannya juga cukup luas. Saya jadi ingin membuat konsep penjualan paket wedding di sini," sambung Samuel Chung Khong Nee, Managing Director Straits Central Travel & Tours Malaysia.

Kelenteng Sam Poo Kong punya cerita lain lagi. Bangunan yang difungsikan sebagai tempat beribadah masyarakat Tionghoa itu juga menyimpan sejuta pesona. Arsitektur, dupa, patung singa, lampion, semuanya bergaya Tiongkok. Sangat keren untuk dijadikan spot fotografi. Sejarahnya lebih "ngeri" lagi. Kelenteng ini tak bisa dipisahkan dari nama besar Laksamana Cheng Ho, tokoh penjelajah bumi yang mashyur dan juga seorang penyebar agama Islam yang disegani.

Namanya sangat legendaris di tengah-tengah peranakan Tionghoa. Jejak Cheng Ho di Semarang sangat mendalam, karena konon keturunan Tionghoa di Indonesia telah bekerja susah payah bersama pribumi untuk membangun Kota Semarang. Tak hanya itu, ekspedisi Cheng Ho yang dilakukannya membuahkan persahabatan dan ilmu pengetahuan. "Parkirnya luas, halamannya luas, sejarah dan arsitekturnya kental dengan nuansa Tionghoa. Ini bisa dikemas menjadi paket tour untuk komunitas Tionghoa yang populasinya mencapai 23,7% dari keseluruhan penduduk Malaysia," tambah Samuel Chung Khong Nee.

Terakhir, ada kawasan Kota Tua Semarang yang tak kalah memesonanya. Waktu seolah berhenti di sana. Bangunan-bangunan yang berusia ratusan tahun itu masih terlhat eksis. Sebagian bahkan sudah direvitalisasi sehingga turut memberikan warna pada karakter kota Semarang. Kota jadi tidak kehilangan identitas.Denyut nadinya bahkan makin terasa lantaran hotel, penginapan, sentra kuliner, pusat cendera mata berkembang saling beriringan.

"Selama ini pesanan paket wisata ke Indonesia didominasi Bali, Lombok dan Jogjakarta. Belum banyak yang tahu soal Semarang. Ini harus segera dibuat paket-paket menarik karena ada begitu banyak yang bisa dinikmati di sini," timpal Misharina Binti Laman, Tour Executive Sanbumi Holiday Malaysia. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).