Merespons Semangat Presiden Joko Widodo Genjot Sektor Pariwisata (bagian-3)
Ketua GIPI Didien Djunaedy: Mimpi Itu Akan Jadi Kenyataan
Ketua GIPI Didien Djunaedy: Mimpi Itu Akan Jadi Kenyataan
Ilustrasi. (net)

Sabtu, 26 November 2016 20:49 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Statemen Presiden Jokowi di 100 CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, 24 November 2016, benar-benar membuat Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Djunaedy exiceted. Dia seperti seperti sedang bermimpi, dengan niatan menaikkan budget promosi pariwisata hingga 4-5 kali lipat itu. Antara percaya dan tidak percaya, antara yakin dan tidak yakin. Tapi, buru-buru dia sadar, bahwa itu disampaikan terbuka, di depan forum pelaku bisnis nasional dan para menteri yang terkait.

Didien pun percaya 1000 persen, bahwa statemen Presiden Jokowi itu bukan plesetan. Juga bukan sedang keseleo ucap. Pasti sudah dipikirkan matang dan lama. "Ini terobosan berani yang out of the box. Berpuluh-puluh tahun saya menekuni bidang Pariwisata, baru kali ini saya merasakan komitmen pemerintah yang sangat serius," aku Didien Djunaedy, Jumat, 25 November 2016 di Jakarta.

Karena itu, dia mengapresiasi yang tak terhingga terhadap keseriusan Presiden Jokowi. Sesuatu yang dia sudah tunggu sejak lama, dan kini suasana untuk menjadikan Indonesia sebagai poros pariwisata dunia bakal terjadi. "Ini langkah yang sangat tepat. Memperbesar anggaran promosi pariwisata sampai empat hingga lima kali lipat adalah investasi, untuk masa depan Indonesia yang lebih sustainable," ujar Didien dengan peci hitamnya yang khas.

Investasi ini memang membuat anggaran Kementerian Pariwisata seperti balon, naik drastis. Promosi gencar jadi makin leluasa dilakukan di negara-negara originasi. Dari ASEAN serta tiga negara besar Asia seperti Jepang, Korea dan Tiongkok. Belum lagi, pasar Australia yang terus setia menyumbang wisman dalam jumlah besar ke Indonesia.

Timur Tengah dan Eropa, Australia serta benua Amerika juga makin leluasa dijejali 'virus' Wonderful Indonesia. "Ini akan memberi efek positif dalam banyak hal. Tenaga kerja, aspek turisme, kebudayaan dan seni, kuliner, perhotelan dan restoran, homestay, transportasi,usaha kecil dan menengah, semua makin hidup," terang pria berkacamata itu.

Didien menyebut, faktanya, saat ini pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa dan lapangan Kerja yang paling mudah, murah dan cepat. PDB dari pariwisata? Angkanya menembus 10% PDB nasional. Itu merupakan nominal tertinggi di ASEAN. Angka pertumbuhan PDB-nya? Tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%. Prosentasenya jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.

Nominalnya? USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170%. "Dari sini saja sudah bisa dirasakan. Pariwisata akan cepat menyejahterakan masyarakat. Jadi kalau Presiden Jokowi concern dengan pariwisata ya memang sudah tepat. Bujet promosi itu kan investasi. Pasti akan kembali jangka menengah dan jangka panjangnya. Jadi GIPI mendorong sepenuhnya ide Presiden Jokowi," ungkapnya.

Di mata Didien, pariwisata Indonesia punya masa depan yang paling cerah. Sebelum anggaran dinaikkan 4-5 kali lipat saja, pariwisata bisa menempati posisi ke-4 penyumbang devisa nasional yang angkanya ada di kisaran 9,3%. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi. Prosentasenya mencapai 13%. Sedangkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang selama ini jadi promadona pertumbuhannya justru negatif.

"Bayangkan kalau fakta tadi digasdengan anggaran yang besar. Sumbangan 9,8 juta lapangan pekerjaan pasti bertambah. Sekarang ini pelemahan ekonomi sudah merata. Negara berkembang dan maju sama-sama lesu. Yang bisa menolong ya Pariwisata karena karena sektor ini bisa meng-create job opportunity hanya dengan USD 5.000/satu pekerjaaan," beber Didien.

Dari prediksi Didien, "gurihnya" sektor pariwisata diyakini bakal terus dirasakan dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, pada 2019 devisa dari sektor pariwisata diprediksi akan mengalahkan devisa dari sektor minyak dan gas (migas). "Coba dihitung. Dianalisis. Presiden Jokowi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya sudah sangat concern dengan pariwisata. CEO Commitemennya kuat. Dan cuma pariwisata yang mencatatkan pertumbuhan yang menjanjikan. Kalau sudah begini, saya yakin target kunjungan 20 juta wisman bisa segera dicapai," jelas dia.

Karena, kalau orang nomor satu sudah menentukan arah, maka seluruh komponen bangsa wajib mensupportnya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).