Merespons Semangat Presiden Joko Widodo Genjot Sektor Pariwisata (bagian-2)
Ketua Asita Asnawi Bahar: Saya Percaya Pariwisata Makin Maju
Ketua Asita Asnawi Bahar: Saya Percaya Pariwisata Makin Maju
Foto: (istimewa).

Sabtu, 26 November 2016 20:42 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) H. Asnawi Bahar, S.E., M.Si ini dikenal ceplas-ceplos, tegas dan to the point. Pengusaha yang lahir di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara, 3 April 1961 ini kaya pengalaman dan sudah lama malang melintang di bisnis pariwisata. Dia sangat impresif mendengar statemen Presiden Joko Widodo di Kompas 100 CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, 24 November 2016 itu.

Presiden dengan tegas menyebut budget promosi pariwisata bakal dinaikkan 4-5 kali lipat! "Ini pertanda akan bangkitnya pariwisata Indonesia. Ini patut disyukuri dan harus dijaga oleh semua elemen Pentahelix, ABCGM (Academician, Business, Community, Government, Media). Saya salut dengan komitmen Presiden Jokowi dan Pak Menpar Arief Yahya. Kalau pemimpin negara seperti ini, saya yakin Pariwisata Indonesia akan maju bersama masyarakatnya," tegas Asnawi.

Menurut Asnawi, jika anggaran itu benar-benar ditambah, maka ini menjadi tanggung jawab Kemenpar untuk mengembangkan Pariwisata dari segala lini. "Kita harus pecahkan bersama kendala yang ada, dan yang menghambat pariwisata. Inbound di negara kita dengan anggaran yang lebih nanti harus semakin berkembang, semakin luas, dan tepat sasaran promosinya," kata pria berkacamata itu.

Target pasarnya, Asnawi meminta Kemenpar bersinergi dengan lembaga yang dia pimpin untuk menambah market share. "Kita harus semakin luas, namun tetap dengan pola dan skema yang rapi dan terarah. Indonesia ini dikenal luas dan hebat. Kita juga harus memberikan kesempatan lebih kepada daerah yang berpotensi untuk ikut andil di beberapa pameran B to B maupun B to C. Yang penting, tetap terkontrol dengan baik," bebernya.

Asnawi berpendapat, yang harus dikedepankan Kemenpar salah satunya adalah terus menggenjot pertemuan B to B di semua lini. Pola promosi Wonderful Indonesia itu harus semakin meningkat. Selain itu, Travel Mart selevel ITB Belin, WTM London, CITM Tiongkok, ATM Dubai, dimana bertemunya perusahaan tour and travel, seller dan buyer. "Terus terang, saat ini belum berimbang, antara outbond dan inbound. Orang Indonesia yang ke luar negeri masih 30 juta, yang masuk baru di atas 10 juta. Tugas kita memperbanyak inbound. Kita tidak bisa melarang orang pergi ke luar negeri, yang bisa dilakukan adalah memperbanyak atraksi di dalam negeri," sebut Asnawi.

Salah satu mimpinya adalah, menjadi tuan rumah travel mart di tanah air. Malaysia punya MATTA Fair, yang kemudian dikembangkan ke negara-negara bagian, dalam satu tahun bisa lebih dari 7 seri. Singapore, Thailand, Filipina, Jepang, Korea, Hongkong, China, India, Australia, Dubai, semua punya. "Kita harus punya ke depannya," bebernya.

Menurut Asnawi, pariwisata kita hidup karena domestic market yang semakin kuat. Daya beli masyarakat Indonesia semakin kuat. Di era global saat ini, dia tidak ingin Indonesia hanya dijadikan target market bagi negara-negara lain, termasuk ASEAN yang semakin agresif.

"MEA - Masyarakat Ekonomi Asean juga sudah mulai, jika internal tidak disiapkan dengan matang, boleh jadi, kita hanya menjadi pasar saja. Maka dari itu, dengan anggaran yang lebih tahun depan, maka kita akan menjadi bangsa yang hebat untuk urusan Pariwisata," katanya.

Asnawi percaya dengan proses yang sedang dijalankan Menpar Arief Yahya, termasuk pengembangan destinasi dan industri pariwisata yang semakin gencar dan cepat. Promosi ke manca negara dengan berbagai saluran komunikasi juga besar-besaran untuk menancapkan brand Wonderful Indonesia, bahwa semua target pasti akan tercapai.

"Saya lihat, progress pembangunan untuk memperkuat sector pariwisata ini sudah mulai kuat, ini ketika di bawah Pak Jokowi dan Pak Arief Yahya. Respons pasar juga sangat positif. Apalagi kalau alokasi dana akan ditambah. Di depan, ada banyak tantangan yang sudah harus cepat ditangani dengan baik dan saya yakin ini akan berakhir fantastis," katanya.

Asnawi menambahkan, pengembangan destinasi ini tidak seperti lari sprint 100 meter. Pekerjaan pariwisata itu tidak ada yang bersifat jangka pendek. Semuanya, medium dan panjang. "Karena investasi yang ditanam saat ini, baru akan running 2-3 tahun, lalu mulai kelihatan respons publiknya setelah 5 tahun, jadi terima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Menpar sudah memulainya," katanya lagi.

Untuk urusan inbound Asnawi juga memohon dukungan CEO-CEO di daerah dalam hal ini kepala daerah di destinasi Pariwisata. Karena tanpa dukungan kepala daerah, maka Pariwisata di daerah bakal melempem. "Karena dengan Pariwisata masyarakat akan mendapatkan benefit lebih sustain, berkelanjutan, dan jangka panjangnya. Hanya pariwisata yang memiliki nilai keberlangsungan yang lebih panjang," kata dia. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).