Dari Forum BUMN Brand & Marketing Day 2016 di Pullman, Central Park (bagian-2)
Manakah yang Harus Mengendors National Brand Indonesia?
Manakah yang Harus Mengendors National Brand Indonesia?

Jum'at, 25 November 2016 20:40 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pertanyaan ini mengakhiri 45 menit presentasi Menpar Arief Yahya di Forum BUMN Brand & Marketing Day 2016 dengan tema "Branding Concerto" yang diinisiasi Majalah BUMN Track di Grand Ballroom, Pullman Hotel, di Central Park, Jakarta.

Mana yang paling masuk akal untuk mengenders national brand Indonesia? Forum round table itu pun beberapa detik terdiam, tidak sadar bahwa kalimat tanya dari stage 12 meter itu adalah closing statemen Menpar yang mantan Dirut PT Telkom Indonesia.

Tak sulit menjawabnya. Karena paparan itu lengkap antara benchmark, best practice, dan teori di level global, yang diranking oleh Simon Anholt, pionir konsultan National Branding The Anholt GfK Roper Nation Brand Index tahun 2015. Sepuluh besar brand dunia adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Prancis, Canada, Jepang, Italia, Swiss, Autralia dan Swedia.

Dia meneliti dari 6 unsur yang dia sebut National Brand Hexagon: yakni tourism, people, export, culture and heritage, governance, investment and immigration. Anholt sudah menangani lebih dari 50 negara di dunia.

Arief Yahya juga memaparkan rumus dari resit Kasper Nielsen, Executive Partner of Reputation Institute. "Ketika country reputation naik 10%, maka tourist akan naik 11% dan investasi naik 2%. Arief Yahya juga menjelaskan, apa yang dilakukan Coca Cola, The World’s Best Brand Builders".

"Pesan yang ditangkap oleh public seluruh dunia akan Coca Cola adalah refresh. Mission-nya to refresh the world, to inspire moments of optimism and happiness, to create value and make a difference! Dia sukses, dengan taglin: teste the feeling," jelas Arief Yahya.

Arief Yahya juga punya experience sebagai professional yang pernah membranding Telkom dengan semua produknya, seperti Telkomsel. Kartu AS, Simpati, Flexy, Speedy dan lainnya. Ada contoh bagus yang dipaparkan Arief Yahya, sewaktu memimpin perusahaan telekomunikasi itu.

"Brand itu ada value-nya. Ketika saya menjadi Dirut Telkom, value-nya USD 2M, sedangkan anak perusahaannya Telkomsel, tiga kali lipat lebih besar, yakni USD 6M. Maka, Telkomsel yang brand value-nya lebih besar mengendors induknya, Telkom. Dan itu biasa saja. Yang kuat mengendors yang lemah," kata Arief Yahya.

Saat memimpin Kemenpar, dia juga mencontohkan. Brand Bali dalam tourism itu jauh lebih besar daripada Indonesia. Bali adalah destinasi utama dengan 40% pintu masuk wisatawan mancanegara, karena itu jauh lebih popular. Sampai-sampai banyak yang lebih sering mendengar kata-kata Bali daripada Indonesia. "Bali sudah top of mind di toursm, karena itu Bali mengendors Wonderful Indonesia. Setiap promosi Pariwisata selalu dikait dengan Bali sebagai destinasi yang mendunia. Dan itu juga sudah terjadi," jelas Arief Yahya.

Dalam hal produk komersial, saling mengendors itu juga lazim. Lagi-lagi dia mencontohkan Nestle, sebagai corporat brand, yang mengendors produk-produknya, seperti Pure Life by Nestle (minuman dalam kemasan), KitKat produk cokelat, dan susu Milo. Semua brand itu ditempel logo corporate: Produk Neste.

Di sinilah, Arief Yahya menegaskan kembali prinsip dalam mengelola korporasi maupun Kementerian sekarang. Berawal dari akhir. Maka, dia bertanya, apa ujung dari branding sebuah negara? Dia simpulkan 3 hal, yakni TTI. Dulu lazim disebut Trade, Tourist, Investment, dan menurut dia, sekarang dalam konteks Indonesia sudah menjadi Tourism Trade dan Investment. Jangan memulai dari nol lagi, terlalu jauh, terlalu lama, terlalu berbiaya.

Sebenarnya apa makna brand dan logo Wonderful Indonesia? Chief Editor BUMN Track Ahmad Khusaeni menyebut reputasi brand Wonderful Indonesia sudah sangat mendunia. Dia terus mengamati TTCI World Economic Forum yang menempatkan brand Pariwisata Indonesia itu menembus peringkat 47. "Itu bukan pekerjaan ringan. Dan itu bukti bahwa brand Wonderful Indonesia makin popular di dunia," kata Khusaeni.

Dia setuju bahwa PR-ing yang diturunkan dalam bentuk Branding itu sangat penting dan menentukan seperti apa wajah yang ingin dicitrakan di pasar dunia. Dia juga setuju dengan statemen Menpar Arief Yahya bahwa PR itu Promise, untuk Reputation. Dia juga sependapat bahwa ujung dari national branding adalah TTI, tourism trade investment. "Kalau Tourism kita sudah sangat kuat, dan menduduki peringat pertama, mengapa bukan tourism saja yang mengendors yang lain," katanya.

Bagi Indonesia, kata mantan Pemimpin Redaksi LKBN Antara itu, trend itu sudah on the right track. "Pariwisata akan menjadi sumber pendapatan Negara yang utama. Pariwisata akan menjadi bebek emas nomor satu devisa Negara. Ketika pendapatan migas turun, Pariwisata cenderung naik dari waktu ke waktu. Betul Kata Pak AY, nanti sumber pendapatan Negara itu tidak lagi dikategorikan sebagai migas dan non migas. Tapi Pariwisata dan Non Pariwisata," jelasnya.

Ahmad Khusaeni juga menjelaskan, dunia sekarang terjadi trend disruptive marketing, dimana terjadi penciptaan pasar baru dari kalangan anak muda dan level menengan bawah. Yang tadinya mereka tidak dijadikan target market. Ini terbukti, dari sukses budget airline atau LCC (low cost carrier), budget hotel, sehingga semua orang bisa berwisata.

"Sedangkan anak-anak muda menjadi generasi milenial yang senang leisure dan narsis di media sosial. Jadi Pariwisata akan menjadi bisnis yang luar biasa menguntungkan," kata dia.

Brand yang dibangun dengan Wonderful Indonesia itu, nantinya akan semakin mempercepat popularitas destinasi baru yang dipromosikan. Seperti 10 top destinasi wisata yang sering disebut dengan 10 Bali Baru dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang sedang getol dikembangkan Kemenpar. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).