Dari Forum BUMN Branding & Marketing Day 2016 di Grand Ballroom, Pullman, Central Park (bagian-1)
Menpar Arief Yahya Bicara National Branding
Menpar Arief Yahya Bicara National Branding

Kamis, 24 November 2016 11:46 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Soal National Branding, rupanya sedang membuat galau Presiden Joko Widodo. Kementerian Pariwisata konsisten tampil dalam berbagai kegiatan promosi mancanegara dengan branding "Wonderful Indonesia" Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perdagangan tampil dengan "Remarkable Indonesia."

Dua hal yang berbeda, dua bendera yang beda, tetapi sama-sama bekerja untuk "Merah Putih." Logo, tulisan dan warna dasar kedua brand itu beda, dan sama sekali tidak nyambung. Sudah pasti message dan filosofinya juga beda. Lalu, mengapa tidak disatukan? Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, satu bendera, satu branding?

"Saya paham, bukan hanya Pak Presiden Jokowi yang galau, banyak prmimpin dunia yang galau memikirkan national brand seperti ini," kata Dr Ir Arief Yahya MSc, Menteri Pariwisata RI di Forum BUMN Branding & Marketing Day, di Pulman Central Park, Jakarta.

Arief Yahya selalu menggunakan benchmark untuk menjawab kegalauan itu. Menurut dia, kalau ingin menjadi pemain global, gunakan selalu global standart. "Mau tetap atau berubah, mau satu atau lebih dari satu, ada contoh suksesnya. Lakukan apa yang sudah sukses dan mereka (global) sudah lakukan, jangan memulai dari awal. Tapi berawal dari akhir," ucap Mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.

Konsep dan menggunakan teori-teori itu penting. Pertimbangan praktis berdasarkan pengalaman, itu juga penting. Perpaduan keduanya, itu menjadi sempurna. Sebagai doktor strategic management, Arief Yahya memang punya bekal ilmu branding. Karena itu dia ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi ketua tim National Branding.

Pengalaman saat memimpin Telkom dan Komisaris Telkomsel juga sudah dibuktikan dengan melonjaknya brand pariwisata Wonderful Indonesia dari NA (not available) menjadi ranking 47 besar dunia. Mengalahkan Truly Asia Malaysia 96 dan Amazing Thailand 83.

Dengan 4 diagram, yang bersumber dari Ogilvy, Int PR Consultant, dia mulai memaparkan satu satu. Diagram 1, ada banyak motif gambar, banyak warna, beda-beda arah. Diagram 2. Banyak gambar, beda warna, satu arah panah. Diagram 3, banyak motif gambar, satu warna, satu arah. Dan diagram 4, satu gambar, satu warna, satu arah.

Dia mencontohkan, diagram 4, seperti Inggris dengan Great Britain, semua material branding yang keluar selalu Bendera Inggris. "Mengapa? Karena bendera Inggris itu sendiri sudah sangat kuat! Mau promosi apa saja, Tourism, Trade, Investment (TTI) selalu menggunakan desain bendera. Namanya Monolithic, semua promosi yang ingin menonjolkan Inggris-nya, ditempel 'Great' dasar merah, tulisan putih, baik  di culture, heritage, technology, innovation, knowledge, sampai James Bond mengeluarkan seri Skyfall pun dengan Bond is Great!," jelas Arief Yahya detail.

Australia pun tengah bertransformasi menuju monolithic, satu brand. Selama ini Tourism menggunakan gambar kanguru warna-warni di kanan dan tulisan Australia di kiri. Lalu trade and investment hitam putih bertulis. Austrade - Australia Govenrment, sedang berproses menuju Australia Unlimited.

India, tourism nya menggunakan Incredible India! Menggunakan tanda seru di akhir katanya. Sedangkan investasinya menggunakan Invest India. Lalu keduanya akan digabung menjadi Made in India. Tetapi paling banyak, paling populer, itu memang menggunakan dua bendera, dua brand, beda warna, seperti USA visittheUSA.com untuk wisata dan Invest in America untuk investasi. Lalu YourSingapore ditambah dotcom di bawah (tourisn) dan Future Ready Singapore. Amazing Thailand (tourism) dan Thailand Board of Investment.

Keep Exploring dengan daun simbol bendera dan Invest in/Investir Au Canada. China Like Never Before dan Invest in China. Jerman, Brazil, New Zealand, Prancis, semua menggunakan model yang sama, yang di diagram Arief Yahya masuk kategori ke-2. Gambar beda, warna beda, tapi arahnya sama.

Brand yang paling baik dunia adalah Finlandia, menggunakan dua desain yang beda warna, beda coretan tapi mirip, antara Tourism dan Investment. Itulah yang dimaksud Arief Yahya sebagai Brand Family, seperti dalam diagram 3. Yang satu. Visit Finland dengan warna merah mudah menuju orange, yang satu Invest Finland dengan warna hijau menuju kuning.

Sama juga dengan Mexico dan Pro Mexico. "Brand family ini juga yang menginspirasi brand Wonderful Indonesia dengan brand destinasi di daerah-daerah. Boleh beda tagline, boleh beda desain, tapi lima warna dasar logo garuda di Wonderful Indonesia itu harus ada dan tercermin dalam satu keluarga!" ungkap Arief Yahya.

Dia mencontohkan Enjoy Jakarta dengan logo dan fond yang sama. Stunning Bandung, Java cultural wonder untuk Joglosemar, Majestic Banyuwangi. Ada juga yang memilih Wonderful Bali, Wonderful Kepri, Wonderful Makassar, yang masuk kategori diagram 4, monolithic. Lalu akan ke manakah kita? "Silakan dijadikan. bahan diskusi," ucap Arief Yahya yang menjadi keynote speaker itu. (*/dnl) Bersambung...


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).