Wonderful Indonesia 2016
Menpar Arief Yahya Anjurkan Pelaku Industri Wisata Segera Go Digital
Menpar Arief Yahya Anjurkan Pelaku Industri Wisata Segera Go Digital
Menpar Arief Yahya. (dok. Kemenpar)

Rabu, 23 November 2016 06:23 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menpar Arief Yahya menyarankan para pelaku bisnis pariwisata segera mengubah haluan. Yakni bertransformasi menuju platform digital, karena customers-nya terus bergerak dan makin cepat beralih ke digital lifestyle. Ketika gaya hidup berubah, maka model bisnisnya pun akan bergerak.

"Jangan menunggu ditinggalkan customers! Jemput perubahan dengan go digital, jika ingin winning the future customers," kata Arief Yahya, Menpar RI.

Kemenpar sudah roadshow ke beberapa daerah untuk memberikan bimbingan workshop bagi supplayer seperti hotel, restoran, theme park, water park, rent car, souvenir shop, airlines, dan semua yang terkait dengan layanan wisata. Juga para distributor, seperti tour operator, tour agent, tour guide khusus dan lainnya. Sudah hampir 6.000 industri bergabung ITX Indonesia Travel Xchange, sebuah platform yang diendors pemerintah untuk mempertemukan demand dan supplay dalam bentuk digital market place.

Melalui ITX itu, lanjut dia, industri lebih leluasa dan siap bersaing di bisnis pariwisata. Mereka bisa mengemas paket-paket yang jauh lebih kreatif, lebih variatif, lebih luas jangkauannya karena langsung masuk ke pasar global. "Ingat, more digital more global, more digital more personal, more digital more professional," kata Arief Yahya.

Kota-kota yang sudah didatangi tim Kemenpar untuk digitalisasi adalah Batam (Kepri), Magelang (Joglosemar), Medan (Sumut), Banda Aceh (NAD) dan Jakarta. Selanjutnya akan hadir di Bali, Labuan Bajo, Lombok, dan seterusnya. Digital sudah menjadi basic need, kebutuhan pokok, yang tidak mungkin orang bisa hidup tanpanya. Ini bukan judul lagu, ini suasana yang terjadi saat ini.

Menpar yang 30 tahun lebih bergerak di IT itu sudah membayangkan apa yang akan terjadi di teknologi. Baik Transportasi, Telekomunikasi maupun Tourism, mirip. Semua akan berbasis pada teknologi. "Yang masih konvensional, silakan segera ubah ke digital," kata dia.

Caranya mudah, segera gabung ke ITX, gratis alias tidak perlu abonemen, juga tidak perlu membayar iuran untuk membuka jalan ke digital. Justru disupport oleh Kemenpar dengan template website gratis, booking system gratis dan payment system gratis pula. Kalau membangun sendiri bisa 300-400 juta habisnya. Melalui ITX Indonesia Travel Xchange, langsung bisa bertransaksi dari searching, booking sampai payment.

Lebih gamblang, Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX, Sigma memastikan bahwa ITX itu bukanlah OTA, seperti Traveloka atau Agoda. ITX bukan pelaku bisnis pariwisata, bukan penjual tiket ataupun pembuat paket wisata. "ITX itu IT company, bergerak di teknologi, jadi jangan khawatir, kami netral, tidak berbisnis di travel," kata Claudi.

"ITX ini hanya mesin untuk mempertautkan customers atau traveller yang hendak berwisata ke Indonesia dengan induatrinya. Ada accomodation, airlines, dan attraction. Dari searching sampai payment di digital, tidak lagi transfer, bayar via ATM, apalagi teller di bank? Juga tidak perlu komunikasi telepon, karena bisa booking dan security pembayarannya aman," kata Claudia.

Seperti diketahui, pariwisata sudah ditetapkan menjadi core ekonomi Indonesia. Soal devisa, Menpar Arief Yahya memang sudah menyampaikan di berbagai forum, hanya sektor pariwisata yang mampu menyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah, murah dan cepat.

"Soal PDB, pariwisata menyumbang 10% PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. Selama ini kita itu angkanya selalu buruk, di pariwisata ini kita menemukan angka terbaik di regional!” katanya.

Kedua, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan. Ketiga, devisa pariwisata USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170%. Itu terbilang tertinggi dibanding industri lainnya. "Jadi kalau selama ini orang mengkategorikan industry itu menjadi migas dan non migas, maka kelak industry itu akan menjadi pariwisata dan non pariwisata," kata Arief.

Lagi-lagi soal devisa? Pariwisata masih berada di posisi ke-4 penyumbang devisa nasional, sebesar 9,3% dibandingkan industri lainnya. Tapi, pertumbuhan devisa pariwisata itu tertinggi, 13%. Industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang pertumbuhannya negatif. "Ini penting: Biaya marketing yang diperlukan hanya 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan," kata lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris dan Unpad Bandung itu.

Dalam hal tenaga kerja, Pariwisata penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, 8,4% nasional dan urutan ke-4 dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5 tahun. "Karena itu menggenjot pariwisata itu menyelesaikan banyak persoalan negara," kata Menpar Arief Yahya. Lalu menunggu apa lagi? (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).