Wonderful Indonesia 2016
Menggiring Wisatawan Berkunjung ke Tanjung Lesung
Menggiring Wisatawan Berkunjung ke Tanjung Lesung

Minggu, 20 November 2016 01:33 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Tidak kalah dengan Raja Ampat, Bali atau Labuan Bajo, Tanjung Lesung juga memiliki panorama eksotis yang akan membuat para wisatawan betah berlama-lama di sana. Tidak saja destinasi wisata bahari yang ditawarkan dari Tanjung Lesung, tetapi satu paket dengan wisata budaya seperti kampung tradisi Suku Badui. Di sana juga ada Taman Nasional Ujung Kulon dan Anak Gunung Krakatau.

Namun meskipun Tanjung Lesung tidak jauh dari Ibu Kota Jakarta, tepatnya di Provinis Banten, potensi wisata tersebut tidak banyak diketahui banyak para wisatawan. Akses jalan yang tidak terbuka menuju ke sana dituding sebagai biang terpendamnya potensi destinasi wisata Tanjung Lesung.

Sukurlah, jalan tol Serang-Panimbang, Pandeglang, sudah masuk perencanaan nasional. Presiden Jokowi bahkan sudah menjanjikan akan selasai hingga tahun 2019. Dipastikan, jika sudah terbuka akses jalan tol Serang-Panimbang, perjalanan mencapai Tanjung Lesung hanya ditempuh 60 menit saja dari Serang, Ibukota Provinsi Banten.

"Tidak hanya KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung, tapi mengarah ke Badui, Kabupaten Lebak. Ada juga Taman Nasional Ujung Kulon dengan badaknya, taman hutan raya, atau Anak Gunung Krakatau, semua akan dikemas jadi objek wisata yang sangat menarik,” ujar Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Menurut Irna, proyek tol tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk kemajuan Pandeglang. Harapannya, dari 6 juta kunjungan wisatawan untuk target nasional, Pendeglang diproyeksikan bisa menyumbang 1 juta wisatawan jika tol Serang-Panimbang selesai dikerjakan.

Seperti diketahui, sejak tahun 2015, Tanjung Lesung ditetapkan sebagai KEK. Program nasioal ini dikeroyok oleh 11 kementerian, mulai dari sarana air bersih, sanitasi, fasilitas karyawan menuju ke rumah susun, pekerjaan, hingga jalan tol.

Suasana di Pantai Tanjung Lesung.

Suasana di Pantai Tanjung Lesung.Sigit Purnomo, salah satu investor di Tanjung Lesung Leisure Industry, optimis jika jalan tol Serang-Panimbang selesai dikerjakan akan membawa dampak perubahan besar di Tanjung Lesung sebagai kawasan ekonomi khusus. "Orang Jakarta itu haus akan wisata, mereka sudah sumpek, ditambah lagi macet minta ampun. Jadi kalau ada akses terbuka ke Tanjung Lesung, saya kira kawasan ini akan jadi tambang ekonomi dari sektor wisata,” katanya.

Promosi Tanjung Lesung terus didengungkan. Mulai dari Pemkab Pandeglang dan Pemprov Banten, hingga oleh masyarakat di sana. Menurut Irna Nurulita, komunitas anak muda pun ikut mempromosikan potensi ini sebelum jalan tol benar-benar terealisasi.

"Sebelum saya memimpin di sini, tidak dianggarkan (untuk promosi). Makanya saya kelabakan, slot tidak ada, padahal promosi harus dilakukan. Untunglah banyak bantuan semua pihak, ada komunitas anak muda, blogger, instagram, visit Pandeglang, semua ambil gambar objek wista yang cantik lalu dipromosikan," katanya.

Kata Irna, promosi juga kadang tidak hanya oleh masyarakat lokal, masyarakat dari kabupaten lain pun turut serta karena dampak ekonominya besar untuk Provinsi Banten secara keseluruhan. Lebih jauh Irna Nurulita mengungkapkan, jika harapannya ke depan Pandeglang ingin menggabungkan industri wisata bahari dengan agraris sehingga menjadikan daerah agro wisata.

"Wisata itu sektor padat karya. Makanya terus melakukan promosi untuk tujuan ini. Kami juga buat film ‘Love in Tanjung Lesung’, sehingga masyarakat bisa datang berduyun-duyun. Ini punya pilihan cerdas, dari pada jauh-jauh ke Labuan Bajo,” tutur Irna Nurulita.

Di tempat terpisah Ketua Indonesian Tourism Forum (ITF) Johnnie Sugiarto mengatakan, saatnya bagi pemerintah untuk mengembangkan industri wisata bahari sebagai implementasi dari Poros Maritim yang digagas Presiden Joko Widodo. Dengan kegiatan wisata bahari, kata Johnnie, secara otomatis akan memberdayakan masyarakat pesisir. Pasalnya, selama ini masyarakat pesisir masih termarginalkan.

"Selain tingkat kesejahteraan yang rendah, tingkat pendidikan anak-anak pesisir juga rendah. Untuk itu, memberdayakan potensi ekonomi maritim seperti wisata bahari, secara otomatis akan memberdayakan masyarakat di sana. Saya punya event Miss Marine Tourism, ini salah satu cara mengembangkan industri wisata bahari,” katanya.

Menurut Johnnie, masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun sudah terlanjur berorientasi pada daratan, sehingga berdampak pada kebijakan. Ia beri contoh soal wisata kapal pesiar. Di luar negeri, terutama Eropa, ongkosnya sangat mahal, yakni antara US$ 5.000- US$ 8.000.

Sementara jika wisata dengan pesawat udara, biayanya jauh lebih murah.Tetapi yang terjadi di Indonesia sebaliknya. Wisatawan yang menggunakan jasa kapal Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) biayanya sangat murah. Sementara jika berwisata dengan penerbangan, misalkan Garuda Indonesia, biayanya jauh lebih mahal dibanding Pelni. Namun anehnya, masyarakat tetap memilih berwisata dengan penerbangan.

Contoh lain soal pembangunan rumah. Di luar negeri, rumah-rumah mewah dibangun menghadap ke laut. Sementara di Indonesia, yang terjadi kebalikannya. Rumah yang dibangun menghadap ke jalan lebih mahal ketimbang menghadap ke laut. "Namun saat ini tingkat kesadaran dan orientasi masysrakat kita pada laut terus meningkat, karena Poros Maritim itu. Nantinya masyarakat pesisir akan kecipratan dari kebijakan ini. Karena jika orang pergi ke laut, pasti melintasi pesisir dan masyarakat di sana bisa berjualan makanan, souvenir dan lainnya, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi,” jelasnya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).