Wonderful Indonesia 2016
Dusun Guyub Bromo Wakili Homestay Desa Wisata BTS Jatim
Dusun Guyub Bromo Wakili Homestay Desa Wisata BTS Jatim
Wisata Bromo. (net)

Jum'at, 18 November 2016 01:09 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - CEO Message ke-15 Menpar Arief Yahya menguliti Homestay Desa Wisata. Rumah wisata yang dibangun, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat, sehingga mereka bisa langsung memperoleh benefit. Selain itu, jumlahnya bisa massif di semua destinasi yang sedang dikembangkan oleh Kemenpar RI. Salah satu syarat homestay desa wisata itu adalah desainnya harus mengacu pada arsitektur nusantara yang bakal direkomendasi oleh Tim Percepatan 10 Bali Baru yang diketuai Hiramsyah Sambudy Thaib.

Rintisan action sudah dilakukan sejak Oktober 2016 lalu, dengan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk homestay. Hasilnya pun sudah diketahui public, juga dipublikasikan bentuk visualnya. Ada 30 pemenang, juara 1-2-3 dari 10 desain yang dilombakan. Desain itulah yang akan dijadikan acuan pembangunan homestay di tanah air. Ada ciri khas dan sentuhan budaya lokal yang mewakili suasana kearifan nusantara di sana.

Baca Juga: Balairung Kemenpar Sesak, Menpar Launching Festival Selat Lembeh

Salah satunya, yang dibuat Verena Rafaela dkk. Bersama Bayu Arie Putranto, Ivana Anggraeni Pribadi, Lindung Bayu Kumara Tungga, Andhika Perdana Putra dan Tri Murdono, membuat karya berjudul Dusun Guyub Bromo, untuk destinasi BTS (Bromo Tengger Semeru-Jawa Timur).

Konsep desainnya tak kalah dengan Rumah Bolon di Sumatera Utara, Tongkonan di Toraja, atau rumah adat Bali dengan ornamen ukiran batu dan warna orange yang khas. Warna Indonesia-nya tetap terlihat. "Identitas dengan warna lokal tetap ditonjolkan. Desainnya diselaraskan dengan bangunan-bangunan rumah yang selaras dengan arsitektur Bromo-Tengger-Semeru,” ujar Ketua Tim Desain Guyub Bromo Verena Rafaela.

Baca Juga: Balairung Kemenpar Kembali Punya Gawe, Kali Ini Legian Beach Festival 2016 Resmi di Launching

Desain interior maupun eksterior bangunannya disesuaikan lingkungan di sekitarnya. Tampilannya mengadopsi gaya rumah adat khas Suku Tengger, suku yang  mendiami 38 desa di empat kabupaten di Jawa Timur, yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan. "Bromo merupakan salah satu tujuan wisata favorit di Pulau Jawa. Warna Jawa-nya harus ditonjolkan," kata Verena.

Konsep Dusun Guyub pun tercipta. Ruang-ruang terbuka ikut di-create. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk menciptakan interaksi antara penduduk dan wisatawan. Zona ruang dalam dibagi secara vertikal agar pemilik dan tamu bisa memiliki privasi masing-masing. Kamar mandi dan dapur juga dipisahkan agar higienis. "Dapur juga bisa difungsikan sebagai ruang guyub. Bisa dijadikan warung pemilik rumah," ujar Verena.

Baca Juga: Gandeng Tung Desem dan Travelio, Kemenpar Genjot Great Batam

Struktur dan konstruksinya juga disesuaikan dengan keadaan alam di sekitarnya. Bangunannya didominasi dari kayu yang banyak tersedia di sekitar kawasan Bromo-Tengger-Semeru. Atapnya, sebagian menggunakan genteng kaca supaya ada cahaya alami yang masuk ke rumah. Untuk menjaga suhu tetap hangat, bagian atap diberi peredam dengan konduktan rendah. Bahannya diambil dari kertas daur ulang. "Lantainya dek kayu, dIndingnya juga kayu. Sambungan kayu tidak menggunakan paku agar mudah dibongkar pasang,” kata Verena.

Sistem ventilasinya? Verena memilih ventilasi silang. Sistem ini dipakai untuk menciptakan perputaran udara secara terus menerus. Dengan demikian, tidak ada udara kotor di bagian dalam ruangan akibat perebutan udara oleh penghuni rumah. “Ventilasi silang dapat meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan serta mendukung gaya hidup produktif dan sehat. Dengan penggunaan ventilasi silang, pemilik rumah dapat menghemat biaya pemakaian AC karena selalu diliputi hawa sejuk,” ujar dia.

Selain itu, ventilasi silang juga dapat mendorong zat-zat kimia yang menumpuk di dalam rumah dan mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan tumbuhnya jamur. "Kami juga meng-create area produktif. Area ini bisa digunakan untuk bercocok tanam, beternak ataupun digunakan untuk keperluan membuat kerajinan tangan,” kata dia.

Wisata di Bromo memang bisa menghadirkan sensasi luar biasa. Dari mulai saat matahari terbit, wisatawan sudah disapa dengan keindahan hamparan pasir di kaki Gunung Bromo. Budayanya? Ada Yadnya Khasada yang bisa disimak. agendanya sudah world class. Ribuan warga Suku Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo mendatangi lautan pasir Bromo saat puncak Upacara Yadnya Kasada digelar sekitar Juli.

Upacara ini juga sudah menjadi agenda wisata tahunan dan mampu menarik ratusan ribu wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Jumlah pengunjung kawasan Bromo sesuai data Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 474.011 di 2015. Sebanyak 456.995 adalah wisatawan domestik dan 17.016 wisatawan mancanegara.

“Bayangkan jika ratusan ribu wisatawan itu menginap di homestay yang desainnya hanya bisa dijumpai Jawa. Spent money ke masyarakatnya bisa lebih banyak lagi. Length of Stay juga bisa lebih panjang karena ada atraksi tambahan yang bisa disaksikan lewat tampilan unik homestay di desa-desa wisata,” kata  Verena. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).