Sentuh Destinasi Kota Tua, Kemenpar Gelar Forum Sadar Wisata 2016
Sentuh Destinasi Kota Tua, Kemenpar Gelar Forum Sadar Wisata 2016

Rabu, 16 November 2016 14:30 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Indonesia dan Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Barat menggelar Forum Gathering dalam upaya pemberdayaan kelompok sadar wisata Jakarta Barat yang berlangsung selama 2 hari, yakni 12-13 November 2016 di Museum Mandiri Jalan Lapangan Stasiun Kota Tua, Jakarta Barat.

Ketua Pokja percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S Thaib mengatakan, penyelenggaraan tersebut merupakan pemberdayaan Masyarakat Kelompok Sadar Wisata Jakarta Barat 2016 dengan peserta dari unsur masyarakat dan komunitas sekitar kawasan kota tua, penggiat pariwisata dan lainnya.

”Acara ini dilaksanakan atas kerjasama Kemenpar dan Sudin Pariwisata Jakarta Barat. Dalam kegiatan ini selain mendiskusikan potensi wisata juga turut memetakan permasalahan dan hambatan yang ada selama ini dalam pengembangan Pariwisata di Jakarta Barat terutama di kawasan Kota Tua Jakarta,” ujar Hiramsyah.

Kota Tua dan Kepulauan Seribu sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo, dan Menpar Arief Yahya sebagai satu dari 10 Bali Baru, atau 10 destinasi prioritas. Karena itu dua kawasan itu harus cepat dikembangkan serius, untuk destinasi di Jakarta, yang saat ini menjadi pintu kedua terbesar bagi wisman, 30 persen. "Jakarta itu di bawah Bali 40 persen. Akses dan Amenitasnya paling lengkap, tinggal atraksinya yang harus digarap serius," katanya.

PIC Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Budi Faisal memaparkan, penyelenggaraan Forum Gathering  tersebut juga untuk mempertemukan visi misi para peserta yang dihimpun dari berbagai komunitas. Seperti Abang None, Koko Cici, Saka Pramuka, Komunitas Sepeda Onthel, Manusia Batu, Perempuan berkebaya, sahabat museum, Rama Shinta, Foto Grafer Heritage, sekolah Pariwisata Jakarta Barat, Sahabat Budaya , Jelajah Museum, Pokdarwis kota tua dan komunitas seni pencak silat Rawa Belong diberikan pembekalan  tentang kepariwisataan.

”Pembekalan dan pemahaman kepariwisataan ini agar mereka bisa berkomunikasi secara baik dengan para wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke obyek wisata yang ada di Jakarta. Tersedianya duta duta wisata yang handal dan professional ini diharapkan citra positif tentang Jakarta khusunya Kota Tua di dunia Internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Barat, Linda Enriany mengatakan melalui pemberdayaan kelompok sadar wisata ini diharapkan kelompok sadar wisata masyarakat Jakarta Barat ini dapat mempromosikan dan memperkenalkan kota Jakarta Barat kepada kalangan masyarakat.

Kata Linda, yang hadir ke perhelatan pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata  ini berjumlah 155 orang terdiri dari kelompok sadar wisata Kota Tua, Ikatan Abang None Jakarta Barat, Ikatan Koko Cici Jakarta, Karang Taruna Jakarta Barat,  Pramuka, Komunitas Onthel, sekolah Pariwisata Jakarta Barat, Jelajah Museum dan lainnya.

Untuk mencapai sasaran, imbuh Linda, dihadirkan beberapa narasumber seperti Yabez L. Tosia dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Firman Haris Ketua Lokal Working Group DMO Kota Tua Jakarta dan Yayat Sujatna dari PT Pembangunan Kota Tua Jakarta. ”Mereka kami bekali juga paparan dan ilmu kepariwisataan. Selain itu, berkunjung ke obyek wisata yang ada dwilayah Jakarta Barat serta peninjauan ke obyek wisata Balai Kota, kantor Smart City serta museum Tekstil dan obyek wisata Kota Tua yang ada di Jakarta Barat,” ujarnya.

Untuk atraksi, memang Kota Tua tidak ada habis-habisnya memberikan sensasi. Menurut Budi, baru saja Kota Tua menggelar acara di hari yang sama. ”Baru saja selesai Festival Kali Ciliwung tanggal 12-13 November 2016 bertempat di kampung Tongkol dan Krapu, salah satu rangkaian acara ini adalah jelajah kampung dan mengunjungi sisa tembok timur VOC dan Parkhuizen. Kota Tua dan sekitarnya harus terus memberikan hiburan untuk masyarakat dan wisatawan,” kata Budi.

Menurut Budi, strategi pemerintah dalam pembangunan kepariwisataan pada program pengembangan destinasi pariwisata, difokuskan pada pengembangan desa wisata dan Pokdarwis Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Itu semua merupakan kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan serta terwujudnya Sapta Pesona dalam meningkatkan pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan manfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Menurut pedoman Pokdarwis Kemenpar, Pokdarwis ini merupakan kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang dalam aktivitas sosialnya berupaya untuk: (1) Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kepariwisataan, (2) Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan (3) Meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat/anggota Pokdarwis. ”Dan yang keempay tentunya mensukseskan pembangunan kepariwisataan Indonesia,” kata Budi. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).