Wonderful Indonesia 2016
Lendang Nangka Potensi Desa Wisata Baru di Lombok
Lendang Nangka Potensi Desa Wisata Baru di Lombok
Ilustrasi. (net)

Rabu, 16 November 2016 14:47 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Lombok tak hanya identik dengan Mandalika yang sudah ditetapkan ke dalam kawasan 10 Bali Baru di bawah koordinasi Hiramsyah Syambudhi Thaib itu. Lombok juga tak hanya fokus melambungkan Novotel Lombok Resort & Villas, World’s Best Halal Tourism Website, dan bukit Sembalun di World's Best Halal Tourism Award 2016. Saat ini, Lombok juga tengah melirik Desa Lendang Nangka sebagai desa wisata.

Saat mendengar kata Lombok NTB yang terlintas pertama kali pastinya wisata halal, Top Destinasi Prioritas Mandalika, pantai-pantainya nan elok serta Gunung Rinjani yang sudah mendapatkan apresiasi dari UNESCO. Tidak banyak orang yang kenal Desa Lendang Nangka. Desa dengan potensi dan keguyuban warganya, potensi Lendang Nangka tak kalah dari Desa Sade yang namanya sudah mencuat dikenal dunia.

Mau tau apanya? Kreativitas warganya? Sangat tinggi. Saat dihadapkan pada persoalan sampah, warga Lendang Nangka langsung kompak melakukan gerakan “Secangkir Beras Sampah.” Hasilnya? Ada 75 kilogram beras yang bisa dikumpulkan warga setiap bulannya.. Beras itu dijual Rp 5.000 per kilogram. Dan uang hasil penjualan digunakan untuk biaya operasional pembersihan sampah, termasuk upah pengangkut sampah. Lendang Nangkapun sekarang menjelma menjadi daerah yang bersih.

Di sana juga ada “Lumbung Darah”, yakni semacam bank darah di tingkat desa. Hal ini dilakukan agar masyaraakat Lendang Nangka ketika membutuhkan darah, tidak akan kesulitan mendapatkannya.Gerakan pengelolaan air minum desanya? Kini banyak ditiru desa lain. Tidak banyak terjadi kebocoran, dalam soal ini. Karena pihak Takmir Masjid turut dilibatkan.

Air yang dihasilkan dari PAMDes disalurkan pula ke masjid. Ini kemudian mendorong masyarakat untuk terus menjaga PAMDes ini dengan baik. “Gerakan partisipasi Desa Lendang Nangka tidak diragukan lagi. Di 2014 desa ini menjadi pemenang lomba desa Anugerah Bintang Selaparang Terintegrasi. Bahkan awal November ini Lendang Nangka terpilih menjadi juara Lomba BUMDES tingkat Nasional. Pengelolaan Simpan Pinjam dan Air Bersih,” ungkap Gubernur NTB M. Zainul Majdi yang didampingi Kadispar NTB Lalu Mohammad Faozal, Senin (13/11).

Yang membuat Zainul happy, Lendang Nangka juga menyimpan sejuta pesona pariwisata. Suasananya? Tak kalah keren Desa Sade, desa yang sudah sangat dikenal wisatawan nusantara dan mancanegara. Wisata alam, budaya, dan religi, komplit bisa sekaligus didapatkan di Lendang Nangka.

Letaknya? Sangat strategis karena berada di antara Desa wisata lainnya seperti Daerah Loyok yang terkenal dengan kerajinan bambunya, Pringgasela dengan kain tenun tradisionalnya, dan Tetebatu yang merupakan lokasi penginapan dengan pemandangan yang sangat indah.

Saking eksotisnya, sudah banyak wisatawan mancanegara yang lalulalang di daerah ini. Rombongan turis yang naik bus wisata, mengendarai motor maupun yang berjalan kaki sudah bukan lagi pemandangan aneh di desa ini.

Yang mau menginap? Ada homestay tradisional yang siap menyapa. Dari homestay H. Radiah, pondok bambu, pondok wire, dan pondok ghiroh, semuanya menyuguhkan suasana rumah yang masih alami. Setiap hari, wisatawan bisa menghirup segarnya udara dan keramah tamahan masyarakat setempat.

Lalu tempat apa saja yang bisa dikunjungi? Dari Desa Lendang Nangka, wisatawan bisa berkunjung ke beberapa tempat wisata alam. Air terjun JERMAN (Jeruk Manis), wisata Otak kokok/ joben, semua bisa disambangi. Selain itu, wisatawan bisa juga menikmati sunrise di pasar tradisional Lendang Nangka. Keriuhan pasar dengan segala aktifitas jual beli yang disiram sinar matahari pagi yang lembut siap memanjakan setiap tamu yang berkunjung ke sana.

Transportasinya? Bisa bermacam-macam. Dari motor, mobil hingga cidomon (kereta kuda khas Lombok, red), siap menemani perjalanan wisatawan. Dan kulinernya? Sangat bervariasi. Dari mulai plecing kangkung, dodol nanas khas Lendang Nangka hingga base keong banyak tersedia di sana.

“Lendang Nangka memiliki kawasan pertanian dan kehidupan masyarakat yang layak untuk dijadikan sebagai objek wisata. Sekarang sudah ada kerja sama masyarakat Lendang Nangka dengan biro perjalanan yang meng-arrange sekitar 40 orang wisatawan asing. Puluhan wisatawan asing ini dua kali seminggu rutin berkunjung ke sana,” ujar Gubernur.

Terkait pengembangan ekowisata, Guberrnur meminta keseriusan aparat desa dan masyarakat Lendang Nangka dalam menyiapkan kawasan tersebut sebagai objek wisata. Dari mulai tempat ibadah, toilet, kuliner harus mulai ditata dengan standar global. “Tidak perlu mewah atau mahal, yang penting bersih dan rapi. Ketika persiapan sudah matang, pemerintah provinsi dapat mempromosikan daerah tersebut secara resmi,” ujarnya.

Menpar Arief Yahya menyebut wisata budaya itu sangat kuat, karena wisatawan bukan saja melihat puncak acara, tetapi juga proses interaksi masyarakatnya. Itulah jawaban, mengawa wisata. Berbasis budaya itu lebih sustainable, lebih bertahan lebih lama, kareka keistimewaannya justru ada di dalam kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. "Apalagi alamnya. bagus? Dan ada kalender event, man made atau ciptakan orang? Lebih heboh lagi!," kata Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).