Wonderful Indonesia 2016
Homestay Desa Wisata Gnomon Urip Terinspirasi Astronomi Borobudur
Homestay Desa Wisata Gnomon Urip Terinspirasi Astronomi Borobudur
Ilustrasi. (net)

Senin, 07 November 2016 13:18 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2016 memang sudah berakhir dan diumumkan 25 Oktober 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenpar. Tiga lembaga yang berkolaborasi menggelar acara itu antara lain Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif dan PT Propan Raya.

Jawara untuk arsitektur homestay desa wisata di kawasan Borobudur dimenangkan Aditya Wiratama yang dibantu dua anggota tim, Rizky Rachmadanti dan TB Dimas Dianggara Putra. Karya emasnya, berjudul Gnomon Urip.

Baca Juga: Homestay Tanjung Lesung Berlantai Tanah, Beratap Daun Kelapa

Darimana ide itu berawal? Semua diambil dari Candi Borobudur, sebuah World Cultural Masterpiece yang sudah resmi tercatat oleh UNESCO. “Borobudur adalahkompleks candi terbesar di dunia. World class tample. Itu sebabnya kami mengambil banyak ide dari sana,” ungkap Aditya Wiratama, Ketua Tim Desain Homestay Destinasi Borobudur, Minggu (4/11).

Eksplorasi pun dilakukan. Dan semuanya di luar kebiasaan. Kecenderungan arsitek lebih mengambil unsur dari gubahan bentuk arsitektur lokal dan hal-hal yang berupa fisik. Tapi Adit justru memilih untuk mengambil unsur-unsur yang ada di Borobudur. Adit dan timnya berani memasukkan unsur penggunaan Borobudur dalam ilmu astronomi seperti untuk mengetahui waktu, cuaca dan sebagainya ke dalam rancangan homestay desa wisatanya.

Baca Juga: Homestay Desa Wisata "Rumah (ku)" Terbangkan Pamor Morotai

“Kami terapkan dengan membuat ”permainan” akan waktu dan bermacam lapisan aktifitas. Kami ingin para pengunjung dapat memanfaatkan waktunya untuk beraktifitas dengan baik saat menginap di sekitar Borobudur. Selain itu, kami juga menambahkan beberapa unsur lain, seperti penggunaan punden berundak dan material lokal,” kata Adit.

Lokasi yang dipilih? Desa Wanurejo. Alasannya simpel. Wanurejo dipilih lantaran desa ini adalah gerbang untuk menuju Borobudur. “Setiap wisatawan nusantara dan mancanegara pasti lewat Wanurejo saat berwisata ke Borobudur. Sangat strategis. Selain itu, desa ini memang sudah “tourist friendly.” Lngkungannya sudah sangat mendukung karena banyak gelar budaya yang digelar setiap tahun oleh sembilan dusun yang ada di desa ini,” ungkap pria berkacamata itu.

Baca Juga:Wisata Tersembunyi Dibalik Pesona 'Negeri di Atas Awan' Toraja Utara

Selain lokasi, hal lain yang dicermati Adit dan timnya adalah karakteristik bangunan di sekitar Borobudur. Tipologi bangunan semacam komplek perumahan yang dihuni oleh satu keluarga secara turun temurun ikut dipelajari. Pengaruh terhadap ilmu pengetahuan ikut diperhitungkan. Hasilnya? Gnomon Urip pun tercipta. Inilah judul karya yang dipilih Aditya Wiratama bersama dua anggota tim, Rizky Rachmadanti dan TB Dimas Dianggara Putra.

“Borobudur ternyata tidak hanya berfungsi sebagai tempat wisata dan ibadah. Namun juga sarat dengan ilmu pengetahuan. Di sana ada unsur ilmu astronomi dimana terdapat gnomon sebagai penanda waktu. Dan penanda waktu itu kami masukkan ke dalam desain bangunan,” ulas Adit.

Konsep lain yang ikut dipikirkan adalah penahapan aktifitas. Adit dan timnya ingin memperkaya pengalaman pengunjung saat menginap di sekitar Borobudur. Kamar pengunjung pun diset di lantai dua. “Jadi bila ingin beraktifitas seperti makan dan mandi, pengunjung harus turun ke penghuni rumah. Akan ada banyak interaksi dengan sang pemilik rumah. Saat keluar rumah, pengunjung juga bisa beraktifitas di pekarangan rumah keluarga besar dan berinteraksi dengan keluarga besar. Di lapisan berikutnya, pengunjung bisa beraktifitas di dalam desa. Bisa melihat sawah-sawah dan aktifitas warga seperti bertani dan bercocok tanam. Gong-nya ya menyaksikan mahakarya world culture, Candi Borobudur,” terang Adit.

Selain itu ada konsep punden berundak yang diimplementasikan ke dalam bangunan, Punden berundak adalah bentukan bertingkat yang memusat ke tengah. Pada zaman dahulu, punden berundak dijadikan pemujaan roh nenek moyang. Dewasa ini banyak pula digunakan untuk bangunan ibadah seperti di Masjid ataupun di Candi Borobudur. “Ada tiga tingkatan yang kami masukkan ke dalam desain. Tiga tingkatan tersebut diibaratkan seperti fase kehidupan, yaitu saat kita masih di dalam kandungan, ketika kita hidup di dunia,dan ketika kita meninggalkan dunia,” timpal Rizky Rachmadanti, anggota tim Gnomon Urip Borobudur.

Dengan beragam filosofi tersebut, massa bangunan yang dihasilkan terlihat sederhana namun penuh makna. Bentukan bangunannya terlihat sangat simpel. Hanya ada tambahan genteng yang dipotong miring. “Fngsinya sebagai penanda masa. Itu penanda bahwa bangunannya dibuat pada masa sekarang dengan menggunakan alat modern,” sambung TB Dimas Dianggara Putra, angota tim lainnya.

Material yang digunakan? Diambil dari material lokal. Dari mulai batu andesit, genteng lokal, kayu lokal yang banyak tersedia di sekitar Borobudur, dimanfaatkan untuk membangun homestay. “Tenaga kerjanya pun lokal. Penggunaan material tembaga, kuningan dihandle pengrajin sekitar,” ungkap Dimas.

Harapan tim, karya berjudul Gnomon Urip bisa menghasilkan banyak manfaat. Dari mulai penambahan income bagi warga sekitar, memperkaya aktifitas, hingga membranding dengan sesuatu yang unik dan menarik. “Kami ingin homestay mudah dapat dikenali oleh siapapun yang melihatnya. Kami juga ingin menunjukkan kepada dunia tentang arsitektur dengan pendekatan kelokalan di Indonesia. Dan keberagaman serta kekayaan budaya di Indonesia dapat diaplikasian di dunia arsitektur masa sekarang,” tutup Aditya Wiratama.

Menpar Arief Yahya menghargai ide-ide cerdas anak-anak muda dalam Sayembara Arsitektur Nusantara untuk Homestay Desa Wisata itu. Kelak homestay desa wisata itu akan menjadi dasar dalam membangun rumah wisata di seputar Joglosemar dengan ikon Borobudur itu. “Selamat atas semua ide-idenya. Dari tataran filosofis sampai ke implementatif yang masuk akal untuk dibangun dengan cepat,” kata Menpar Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).