Wonderful Indonesia 2016
Aceh GoDigital, Ini Lho Keunggulan Indonesia Travel Xchange
Aceh GoDigital, Ini Lho Keunggulan Indonesia Travel Xchange

Kamis, 03 November 2016 11:34 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANDA ACEH - Setelah Medan Sumatera Utara, giliran industri pariwisata Aceh yang mulai implementasi Go Digital be The Best. Konsep yang dilaunching Menpar Arief Yahya di Rakornas Kemenpar selama dua hari di Econvention, Ancol, Jakarta lalu itu, terus bergulir dan mendapat respons antusias. Sekitar 100 pelaku bisnis pariwisata dan komunitas digital hadir di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, 2-3 November 2016.

“Manfaatkan seoptimal mungkin acara menuju pariwisata berbasis digital ini. Yang punya usaha tour & travel, hotel, souvenir, transportasi wisata, dan atraksi lain silakan belajar dan ikuti program ini dengan baik. Kita harus jemput future customers yang 70% menggunakan online system,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi membuka acara sosialisasi Aceh Go Digital be The Best itu.

“Saat ini Kemenpar telah menetapkan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata halal dunia, pastinya kita perlu sekali menyasar pasar internasional. Adanya kegiatan Go Digital ini menjadi fokus kita untuk memperkuat pemasaran,” jelas Reza.

Sesi I, Stafsus Menpar Bidang IT, Samsriyono Nugroho memaparkan gambar besar atau road maps Kemenpar soal go digital. Di pasar manapun, termasuk Tiongkok yang outbound travellernya 120 juta setahun, sudah online minded. Dari searching, booking, sampai payment berada di genggam smartphone. “Itulah mengapa Pak Menpar Arief selalu menyebut More Digital More Personal, More Digital More Global, More Digital More Professional,” ujar Samsriyono.

Mantan Dirut Lintas Arta itu menjelaskan di era digital, industri juga harus bisa bersaing mengikuti kemauan zaman. Online Travel atau biasa disebut OTA semakin merambah sektor manapun, baik di bidang transportasi maupun di tourism. “Karena itulah Kemenpar membangun digital market place yang akan mensupport industri untuk bersaing di level global,” jelas Sam.

Pasar online atau lapak digital itulah yang akan dijalankan oleh ITX Indonesia Travel Xchange, platform yang mempertemukan suplay dan demand, dan langsung bisa bertransaksi dari searching, booking sampai payment.

Lebih teknis, Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX, Sigma menajamkan bahwa ITX itu bukan OTA, bukan pelaku bisnis pariwisata, bukan penjual tiket ataupun pembuat paket wisata. “Kami ini murni IT, bergerak di teknologi, jadi netral,” kata Claudi mengawali presentasinya.

“ITX ini hanya platform untuk mempertautkan customers atau traveller yang hendak berwisata ke Indonesia. Mereka begitu masuk ke ITX.co.id bisa memilih apa saja menu yang dicari, dari accomodations, attractions dan access atau industri transportasi. Mereka bisa langsung bertransaksi sampai ke pembayaran via online. Dan uangnya tidak mampir ke ITX, tetapi lamgsung ke para pelaku industri wisata,” tuturnya.

Apa sih untungnya bagi industri menggunakan jasa ITX? Pertama, menurut Claudia, para pebisnis pariwisata akan memperoleh template website yang bisa dijadikan landing pages buat bisnis wisatanya. “Besok pagi, 3 November akan diajari, diasistensi, bagaimana memasang foto, membuat narasi, menempatkan banner. Tahun pertana, biaya hosting nya pun gratis,” jelas Claudia yang sekaligus langsung bisa diaktivasi.

Kedua, mereka akan mendapatkan booking syatem dan payment mechine gratis pula. Tiga hal itu saja, jika dibuat sendiri dengan konsultan web sendiri, yang layak diklik, sekitar Rp 300 juta sampai Rp 400 juta. “Kalau sudah bisa register, memasukkan konten, maka tinggal diaktivasi dan menunggu konfirmasi dari Kemenkominfo.

Keunggulan ketiga, pltform ini available untuk semua ekosistem bisnis pariwisata, dari hotel, suvenir, tiketing theme park, sampai urusan kopi gayo, tenun aceh, dan segala rupa yang berbasis pariwisata masuk. Ini tidak ditemukan di Agoda.com yang hanya bermain di hotel, xpedia di hotel dan airlines. “Jadi kreativitas para sellers ini juga menentukan sukses tidaknya ITX. Dan para distributor bisa belanja sendiri dalam membuat paket di ITX ini,” jelas Claudia.

Keempat, secara periodik, ITX juga akan mereview members nya, yang di posisi terendah akan diberikan business advisory, semacam memberikan masukan agar bisa bersaing. “Tetapi itu by syatem ya? Tidak mungkin memberi advice satu per satu, karena saat ini saja jumlah membersnya sudah lebih dari 5.800 industri. Kami ingin semua maju dan berkembang,” jelas dia.

Kelima, melalui ITX ini para suplayer dan distributor tidak hanya bertemu dengan user atau traveller langsung. Bisa juga bertemu dengan distributor lain, seperti Agoda.com, Xpedia.com, Traveloka, musafir.com, Ctrip.com, yang namanya juga populer di dunia OTA.

“Kalau tidak melalui ITX, pelaku bisnis harus appointment sendiri melalui program table top, atau ikut travel mart di luar negeri? Pasti akan lebih sulit dan costnya menjadi sangat mahal?” kata dia.

Keenam, ketika ada event besar, semua industri dalam ekosistem pariwisata bisa ikut berjualan bersama. Misalnya saat Borobudur Run, industri perhotelan, resort, rent car, theme park, resto, souvenir, culiner, semua bisa membuat program diskon bersama sama, dan diposting bersama pula,” ungkap Claudi.

Cross industry inilah yang oleh Menpar Arief Yahya sering disebut sharing economy, atau Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi gotong royong. Mereka juga bisa memasng tarif murah meriah, saat low season. Memanfaatkan excess capacity, daripada kosong,” jelasnya.

Lalu di mana posisi komunitas Menia Sosial? Besar sekali, karena bisa mempromosikan event yang langsung terkait dengan platform selling, ITX itu. “Komunitas medsos itu bisa menjadi amplifier, bisa menjadi supporter, sekaligus guidence bagi sesamanya di dunia maya. Mereka bisa memerankan diri dalam pre event, on event maupun post event. Testimoni mereka di medsos, akan menjadi referensi positif bagi para traveller,” tambah Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Media.

Contohnya Aceh, yang paling atraktif di Twitter, Facebook dan Instagram. Komunitas medsos nya Aceh bisa membangun “rasa penasaran” orang untuk datang dan berwisata di Serambi Mekkah itu. “Mereka adalah endorser medsos yang punya pengikut loyal. Dengan mudah, melalui digital activations, mereka akan membuat trending topic,” jelas Don Kardono. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).