Wonderful Indonesia 2016
Menpar dan Menhub Matangkan Konsolidasi Akses Pariwisata
Menpar dan Menhub Matangkan Konsolidasi Akses Pariwisata
Foto: Humas Kemenpar.

Minggu, 23 Oktober 2016 09:52 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi makin kompak saja untuk membangun akses dan connectivity. Pasca pertemuan resmi di Kantor Kementerian Perhubungan, 19 Oktober 2016 lalu, dua menteri itu pun saling memantau progressnya. Termasuk point-point penting yang bisa cepat dieksekusi untuk percepatan pembangunan akses.

"Akses adalah satu dari 3A yang menentukan sukses tidaknya menembus proyeksi wisman di 2019, yakni 20 juta,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Maka Menpar pun “menagih” soal status permohonan izin rute-rute baru yang sudah diusulkan airlines, sejak akhir September 2016 lalu. Para maskapai itu memang terus didesak dan dikejar oleh Menpar Arief Yahya untuk membangun jaringan connectivity baru, yang disebutnya akses. Dari Garuda Indonesia, Air Asia, Lion Group dan Sriwijaya sudah ditemui Menpar, dan mereka sudah membuat surat permohonan slide baru. “Mereka giliran menagih kami, dan kami langsung forward ke Kemenhub yang memiliki orotitas terhadap slots,” kata ujar Arief Yahya.

Dia mencontohkan, status permohonan izin rute baru, berdasarkan info dari airlines sampai dengan akhir September 2016 adalah: Garuda Indonesia (regular berjadual), Daily Flight Guangzhou-Bali dan Shanghai Bali. Lalu routes baru: Chengdu-Bali, Xiamen-Bali, Mumbai-Jakaerta  Rute baru juga Bali-Wakatobi dan Makasar-Wakatobi.

Juga, Citilink Indonesia yang sudah bersurat ke Menhub, soal new routes reg. Charter,  China ke Batam dan Bintan, China ke Solo dan Jogja, China ke Morotai, China ke Lombok. “Termasuk Mereka meminta eksklusivitas selama 2 tahun untuk rute baru, rute perintis. Saya kira dalam bisnis, itu masuk akal dan fair,” kata Arief Yahya.

Lalu, Lion Air, membuka banyak rute domestik baru ke Solo, menjadikan Solo sebagai Hub Selatan. Lalu permohonan izin penerbangan Kuala Lumpur-Solo, Kuala Lumpur-Lombok dengan Malindo Air, group Lion.

Juga Sriwijaya Air, kata Menpar, yang akan membuka rute China-Solo, beberapa rute domestik yang sudah diajukan dan belum memperoleh kabar. “Saya yakin, ini sudah diproses di pemerintah. Secara prinsip kami setuju untuk segera dioptimalkan semua slots yang masih memungkinkan dibuka,” kata dia.

Bukan hanya soal airlines, Menpar Arief Yahya juga memikirkan status pengembangan infrastruktur perhubungan lainnya. Seperti pembangunan dan perluasan Bandara Silangit, Tanjung Pandan, Tanjung Lesung Banten, Kulon Progo Jogjakarta, Surabaya, Lombok, Labuan Bajo, dan Morotai. Lalu reaktivasi dan pembangunan jalur kereta api di Sawahlunto Sumbar, Tanjung Lesung Banten, Pangandaran Jawa Barat. Juga pembangunan pelabuhan dan bandar Marina, dan rencana pengalihan pengelolaan pelabuhan kepada Pelindo III, seperti Labuan Bajo.

Menpar Arief juga meminta para eselon di Kemenhub agar lebih cepat dalam hal deregulasi, seperti izin terbang private jet, untuk CIQ In dan CIQ Out di Bandara basis Yacht. Misalnya, AMQ-SQQ PP untuk destinasi Raja Ampat. Perlu diterbitkan kebijakan berisi prosedur tetap (protap)  pemberian izin kepada private jet yang terbang antar bandara domestik.

"Kalau dilarang, ini juga tidak masuk akal. Misalnya ada investor yang datang membawa private jet, turun di Jakarta atau Bali, untuk menuju ke destinasi yang dimaksud tidak boleh menggunakan private jetnya, melainkan harus menggunakan regular flight. Ini yang aneh dan tidak sejalan dengan perkembangan zaman,” ungkap Arief Yahya yang didampingi Dirjen Pengembangan Destinasi dan Industri Dadang Rizky, serta Stafsus Menpar Bidang Connectivity, Judi Rifajantoro.  

Judi menambahkan, soal airlines, diharapkan ada kemudahan perizinan untuk pengembangan rute baru. Juga diharapkan melakukan pengembangan Network Airlines untuk mendukung pertumbuhan kunjungan wisman. Lalu membuka rute baru ke pasar-pasar utama wisman.

Soal air service agreement, diharapkan juga memastikan ketersediaan seats untuk regular flight yang diperoleh melalui Air-Talk, mendorong implementasi open-skies “dari-ke pasar-pasar utama wisman” (single country), contoh: Indonesia-RRT, dan mempercepat Air-Talk (G-to-G) dengan negara yang memiliki Hub-Airport besar dengan airlines yang kuat, contoh: UEA (Dubai dan Abu Dhabi) dan Qatar.

Soal Airport dan Air Navigation, otimalisasi slots pada bandara favorit (DPS, CGK, SUB, dan JOG) melalui pembenahan prosedur, penambahan SDM, dan pemanfaatan IT. Mempercepat pengembangan infrastruktur bandara (Brown Field), contoh: Rapid Exit Taxi Way, Apron/Parking Stand, Terminal, dan Runway, dan mempercepat pembangunan bandara baru (Green Field), seperti: Kulon Progo, Bali Utara, dan Kertajati, Banten. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).