Wonderful Indonesia 2016
Kompak! Menpar dan Menhub Menambah Seats Capacity Wisman
Kompak! Menpar dan Menhub Menambah Seats Capacity Wisman
Menpar Arief Yahya dan Menhub saat mengunjungi Bandara Soetta. (istimewa)

Sabtu, 22 Oktober 2016 06:05 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Targat kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara (Wisman) tahun 2019 mustahil terkejar tanpa dukungan akses. Dalam pengembangan destinasi pariwisata, Kemenpar selalu menggunakan rumus 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Tiga-tiganya harus seiring dan sejalan.

Itulah alasan utama mengapa Menpar Arief Yahya roadshow ke beberapa airlines seperti Garuda Indonesia, Air Asia, Lion, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan berujung ke Kementerian Perhubungan RI.

Mau Tau Jurus Kemenpar Biar Wisata Menggeliat? Klik Disini

"Kami sadar, soal aksesibilitas adalah tembok perintang halang yang tidak mudah ditaklukkan. Wisman itu 75% via udara, hanya 24% yang menyeberang via Batam-Bintan, dan 1% pelintas batas. Kapasitas tempat duduk yang ada saat ini, hanya mampu menampung jumlah wisman 12 juta, dan itu adalah target tahun ini, 2016. Saya sudah berhitung, ini adalah problem besar Pariwisata saat ini,” ujar Menpar Arief Yahya saat berkunjung dan menemui Menhub Budi Karya Sumadi.

Untuk target 12 juta di 2016 saja, saat ini dibutuhkan seats capacity 19,5 juta. Tahun depan, 2017 target 15 juta maka harus ada penambahan 4 juta seats baru, atau harus tersedia 23,5 juta seats. Lalu tahun 2018 target kunjungan 18 juta, membutuhkan tambahan lagi 3,5 juta seats atau 27 juta seats. Dan tahun 2019 dengan target 20 juta, maka seats yang butuhkan adalah 30 juta.

Baca Juga: Menpar Arief Yahya Pilih GoDigital, Ini Alasanya

“Saya sudah menghitung, kalau dengan cara-cara biasa, pasti tidak akan ketemu target itu. Untuk mencapai target yang luar biasa, dibutuhkan cara yang tidak biasa. Saya sebut kuncinya ada 3A, Airlines, Airport, dan Authority. Itulah mengapa kami harus duduk bersama dengan Kemenhub,” kata Menpar Arief Yahya. Mirip dengan dunia IT, agar bisa cepat mendownload dan upload file-file besar, dibutuhkan bendwidth dan server berkapasitas besar pula.

Lalu bagaimana mengejar gap seats capacity tersebut? Target tahun depan, 2017, dengan 15 juta kunjungan wisman, maka dibutuhkan 19 juta seats. Bagaimana menambah 4 juta seats? Sementara waktunya tinggal 2,5 bulan lagi? “Kalau berharap membangun infrastruktur baru, bandara baru, waktunya tidak akan terkejar. Karena itu harus dicari sisi lain yang efektif menambah seats capacity. Seperti menambah slots time, gunakan IT dan tingkatkan kualitas SDM, serta menderegulasi terutama di beberapa bandara gemuk, seperti Denpasar, Jakarta dan Jogjakarta,” kata Arief Yahya.

Tahap berikutnya adalah pengembangan fisik bandara secara terbatas. Misalnya peningatan slot air segment, slot ground segment. Bandara gemuk diprioritaskan pesawat-pesawat berbadan lebar yang mengangkut lebih banyak passengers. IT untuk mengatur pergerakan pesawat, ground handling, perluasan rapid exit, taxi way, parkring area dan lainnya.

Baca Juga: Menpar Kerahkan Pasukan Kampus Kejar Target 20 Juta Wisman

Untuk sampai ke 20 juta di 2019, harus ada dukungan operasional bandara baru di 10 top destinasi. Juga perluasan bandara atau pembangunan bandara baru, untuk 2 tahun ke depan. “Khusus 10 Bali baru itu semuanya harus memiliki bandara internasional, sehingga bisa direct flights menuju ke destinasi tersebut, seperti Silangit, Tanjung Pandan, Labuan Bajo, Matahora, Morotai,” kata Arief Yahya. Menhub Budi Karya Sumadi setuju dengan optimalisasi akses itu, dan langsung berkoordinasi dengan para pejabat Eselon I dan II-nya untuk usulan tersebut.

Sinkronisasi antara Kemenhub dan Kemenpar itu, direspons positif oleh Menhub Budi Karya Sumadi yang memiliki otoritas pada jasa penerbangan sipil. Inilah bukti bahwa, Indonesia Incorporated makin kuat untuk menembus target kunjungan wisman yang spektakuler 20 juta. Target itu adalah angka yang dipatok oleh Presiden Joko Widodo, sehingga semua jajaran kementerian yang terkait harus bekerja satu tujuan.

Arief Yahya juga mengusulkan beberapa point teknis yang sudah dia kumpulkan dari roadshow ke beberapa airlines dan pengelola bandara sejak bulan lalu. Dia berharap Kemenhub menindaklanjuti beberapa listing yang mendesak. Diantaranya, dukungan terhadap route-development plan Indonesia Air Asia untuk mendatangkan 6 juta wisman di tahun 2019. “Saat ini Air Asia Group merupakan kontributor terbesar mendatangkan wisman ke Indonesia,” ujar Arief Yahya.

Lalu, memberikan kemudahan atau penyederhanaan perizinan bagi Airlines untuk pembukaan rute baru, termasuk charter flight. Dia mencontohkan, informasi dari beberapa airlines yang hendak membuka jalur penerbangan ke destinasi wisata, diharuskan melampirkan business plannya, sehingga memperlama. “Saat ini kita membutuhkan flight. Mereka pasti sudah punya hitungan. Ini yang namanya suplay lead demand. Ini perlu didereguasi,” katanya.

Kedua, bandara-bandara yang heavily congested, diharapkan bisa beroperasi 24 jam, sehingga bisa didarati pesawat-pesawat di jam berapa saja. Ketiga, peninjauan kembali biaya layanan yang terlalu memberatkan Airlines untuk mendorong jumlah. Keempat, pikirkan privatisasi bandara sesuai UU no.1/2009, seperti Indonesia Air Asia, Lion, Sriwijaya dan lainnya. Kelima, optimalisasi slots di bandara dengan demand tinggi, seperti: DPS, JOG, dan SUB. Keenam, mempercepat Air Talk untuk mendapatkan tambahan kapasitas dari negara dengan growth tinggi, seperti UAE. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).