Wonderful Indonesia 2016
Kemenpar dan Kemendes Bakal Kolaborasi Bangun Desa Wisata
Kemenpar dan Kemendes Bakal Kolaborasi Bangun Desa Wisata
Ilustrasi. (net)

Senin, 17 Oktober 2016 09:39 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ada gagasan original yang keluar dari Presiden Joko Widodo di sela-sela Puncak Sail Selat Karimata 2016, Sabtu, 15 Oktober 2016 di Pelataran Pantai Pulau Datok, Desa Sutera, Kec Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar. Yakni mengawinkan "desa" dengan "pariwisata" yang menghasilkan keturunan bernama  "desa wisata" di tanah air.

Tak sampai 24 jam, Menpar Arief Yahya pun langsung mendownload ide presiden itu dengan berkoordinasi internal dan eksternal, pada Minggu Pagi, 16 Oktober 2016.Hasilnya? "Saya sudah kontak Pak Eko Putro Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Senin, 17 Oktober 2016, saya mengirim Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Kemenpar, Dadang Rizky untuk menindaklanjuti teknis dengan Dirjen PPMD Kemendes PDDT Prof Dr Erani yang ditunjuk sebagai PIC. Kita akan segera menentukan quick win, destinasi mana saja yang paling siap untuk diformat menjadi Desa Wisata,” jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Tentu, itu sejalan dengan prioritas Kemenpar dalam membangun destinasi yang selalu melihat indikator 3A. Bagaimana potensi Atraksi? Kesiapan Akses? Dan kekuatan Amenitas-nya? Atas dasar itu, maka pilihan pertama adalah kawasan yang berada di 3 Greaters, atau destinasi utama, Bali-Jakarta-Kepri. Keunggulan di tiga greaters itu, sudah mewakili 90 persen wisman masuk ke tanah air. Bali 40%, Jakarta 30% dan Kepri 20%.

"Di mana saja desa-desa yang bisa dibangun menjadi Desa Wisata di ketiga kawasan itu," ucap Arief Yahya, yang tidak sabar menunggu hasil pertemuan teknis kedua deputi.

Prioritas berikutnya, kata Mentan Dirut PT Telkom itu, adalah desa-desa yang berada di 10 Bali Baru, atau 10 Top Destinasi. Dari Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru (BTS) Jatim, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo Komodo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. "Di mana saja, desa yang bisa cepat disetting menjadi Desa Wisata," ungkap Menpar yang asli Banyuwangi, Jatim itu.

Selain dua prioritas di atas, pilih juga jatuh pada 10 Top Destinasi Teraktif, seperti Sumatera Barat, NTB, Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Banyuwangi, Sulawesi Utara dan lainnya. "Selain menggunakan kriteria 3A, juga lihat track record CEO Commitment-nya. Bagaimana pimpinan daerahnya dari (Gubernur, Bupati dan Walikota) pilih yang serius dan konkret dalam membangun daerah dengan pendekatan pariwisata. Untuk Atraksi, utamakan yang sudah KSPN, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Ini penting agar berada dalam framework yang benar dan cepat,” ungkap Arief Yahya yang mendidik pasukannya di Kemenpar dengan corporate culture 3S, Solid, Speed, Smart itu.

Program "Desa Wisata" kata Arief Yahya juga nyambung dengan rencana membangun 100.000 homestay yang bakal dimulai 2017 nanti. Desain arsitektur rumah nusantara di homestay juga semakin relevan untuk segera diimplementasi. Nanti, 28 Oktober 2016, pemenang-pemenang lomba desain artekturnya akan selesai, dan langsung bisa digunakan untuk homestay.

"Kelak, ketika Desa Wisata itu sudah siap jual, akan langsung dipromosikan, lalu selling platform-nya juga dimasukkan dalam DMP atau Digital Market Place. Maka Desa Wisata itu bisa berfungsi ganda. Bisa sebagai amenitas dengan homestay, akomodasi di rumah penduduk yang sudah sadar wisata. Juga bisa sebagai atraksi, karena berada dalam atmosfer kehidupan masyarakat desa yang hommy, kaya dengan sentuhan budaya, dan nuansa kekeluargaan yang belum tentu bisa ditemukan di negara lain,” ungkapnya.

Menpar Arief juga mengapresiasi dengan ide segar Presiden Joko Widodo itu. Orang nomor satu di Indonesia itu betul-betul menaruh harapan besar pada sektor Pariwisata, sebagai salah satu program prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi, dan maritime. Dan secara ekonomi, itu masuk akal, karena hanya pariwisata diantara komoditas lain yang bertumbuh dan terus membesar. Lainnya, Oil and Gas, Coal atau batubara dan Crude Palm Oil (CPO) terus mengalami penurunan yang makin sulit bersaing di level global.

Hanya pariwisata yang bagus grafik capaiannya. Ini semakin mengukuhkan hipotesis bahwa: “Pariwisata adalahpenyumbang PDB, Devisa dan Lapangan Kerja yang paling mudah dan murah,” kata Arief Yahya. Statemen itu juga diakui oleh UNWTO, Lembaga PBB yang bergerak di sektor pariwisata.

Menurut Arief Yahya, hanya services seperti sektor tourism yang bisa membawa bangsa ini bersaing di level global. Karena itu, sudah betul jika Presiden Joko Widodo terus mendorong pariwisata sebagai leading sector. “Kalau masyarakat desa masih tetap dibiarkan bercocok tanam, mata pencaharian sebagai petani, hasilnya tidak akan bisa berkompetisi dengan China, Thailand dan Vietnam, yang juga maju pesat,” kata dia.

Bahkan Arief Yahya sering berkelakar, "Laki-laki ciptaan Tuhan, Perempuan ciptaan Tuhan, sisanya made in China” Di Desa Wisata, masyarakat tetap melakukan aktivitas menanam padi, palawija, hortikultura dan mengurus ternak. Hanya saja, bukan semata-mata hasil dari bercocok tanam dan pertanian itu yang ditunggu hasil panennya. "Tetapi services dan prosesnya sebagai atraksi wisata. Suasana desa wisata yang ramah, gotong royong, penuh dengan rasa kekeluargaan, kaya budaya local, dan sadar wisata, itu yang dijual sebagai atraksi di destinasi desa wisata," ungkap dia. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).