Wonderful Indonesia 2016
Yuk ke Banten, Sambangi Debut Festival Baduy 2016
Yuk ke Banten, Sambangi Debut Festival Baduy 2016
Peserta festival Baduy di Banten. (foto: Viva.co.id)

Jum'at, 14 Oktober 2016 13:17 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANTEN - Dorongan menuju destinasi kelas dunia, membuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus meminta semua pihak berinovasi. Terutama daerah yang berada dalam radius dekat dari 10 Bali Baru yang menjadi prioritas Kementerian Pariwisata Indonesia. Salah satunya yang dilakukan Provinsi Banten, lebih tepatnya Kabupaten Lebak, Banten.

"Ini untuk pertama kalinya kami mengadakan Festival Baduy 2016, kami memancing wisatawan untuk datang ke Banten khususnya Lebak juga sekalian bisa menengok Tanjung Lesung yang indah yang kami miliki, semoga ini debut yang baik untuk Festival Baduy," ujar Panitia Pelaksana Festival Baduy 2016, Arman Bin Kaipin.

Perhelatan itu rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 28 hingga 30 Oktober 2016 di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. "Target utamanya kehadiran wisatawan mancanegara dan meningkatnya ekonomi kreatif kami, karena kami memiliki banyak kerajinan tangan yang berkelas dunia," ujar pria yang juga tokoh Desa Kanekes itu.

Arman mengatakan, dalam acara tersebut, akan digelar berbagai kegiatan yang menarik. Diantaranya adalah, pagelaran seni dan budaya, pameran-pameran produk buat masyarakay Baduy, pemecahan rekor menenun, kerajinan produk Baduy, pembangunan Gerbang Baduy, dan sosialisasi digital marketing di Baduy.

"Budaya Baduy sangat menarik untuk wisatawan, ini salah satu kekuatan kami, Tanjung Lesung pantai yang indah dan alam yang mempesona, jika ingin lihat budayanya bisa kunjungi Baduy," ujarnya bangga.

Sekadar informasi, Suku Baduy di pedalaman Banten lebih senang menyebut diri mereka sebagai urang Kanekes. Banten yang kita kenal selama ini ternyata tidak hanya memiliki kekayaan alam yang luar biasa indah. Namun jika kita masuk lebih dalam, kita akan menjumpai masyarakat adat yang unik. Masyarakat adat ini tinggal di perbukitan yang merupakan bagian dari pegunungan Kendeng dengan ketinggian hingga 600 mdpl.

Menuju Baduy itu tidak sulit. Dari terminal Ciboleger Banten, para wisatawan hanya tinggal melakukan perjalanan yang akan memakan waktu sekitar 3 jam. Masyarakat Kanekes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangtu dan panamping. Kelompok Tangtu dikenal sebagai Kanekes Dalam atau Baduy Dalam, kelompok yang paling ketat mengikuti adat.

Kelompok Tangtu tinggal di tiga desa yaitu Cikertawana, Cikeusik dan desa Cibeo. Masyarakat kanekes dalam memegang adat tradisional yang kuat seperti tidak memakai alat elektronik, tidak menggunakan alas kaki, tidak menggunakan kendaraan untuk transportasi, dan menggunakan pakaian adat yang ditenun dan dijait sendiri.Masyarakat Kanekes dalam masih menganut kepercayaan tradisional yaitu sunda wiwitan yang dipimpin oleh seorang Pu’un yang juga berkedudukan sebagai pemimpin masyarakat kanekes.

"Sangat indah menikmati Kanekes, sampai ke dalam desa Cibeo sudah langsung terasa kenyamanan sebuah permukiman adat. Sinar matahari masuk menyelinap diantara dedaunan, suara burung-burung merdu bernyanyi bersahutan. Suasananya sangat tenang," kata Arman.

Kata Arman, perpaduan antara masyarakat adat yang hangat dan alam yang masih terjaga dengan baik merupakan keharmonisan yang jarang sekali dijumpai di kota besar termasuk Jakarta.

Udara terasa sangat segar tanpa polusi area disekitar permukiman pun tampak bersih tanpa sampah berserakan. Untuk sampai di desa Cibeo kita akan melalui kelompok masyarakat panamping, yang kita kenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar. Kelompok masyarakat panamping ini telah mengenal teknologi dan alat elektronik juga menggunakan pakaian yang modern. "Namun, masih bisa mengenali masyarakat ini dengan ciri mereka biasanya menggunakan ikat kepala berwarna hitam,” kata Arman.

Kepercayaan masyarakat kanekes luar sudah bercampur dengan masyarakat pada umumnya. Mata pencaharian masyarakat kanekes ini adalah bertani, namun mereka juga membuat tenun yang biasa digunakan sebagai souvenir. "Dan inilah yang akan kami kedepankan di acara Festival Baduy yang pertama kalinya ini," tandasnya.

Di Tanjung Lesung, Banten, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata tengah dibangun sebagai amenitas baru. Proses pembangunan jalan tol Serang-Panimbang menurut Menpar Arief Yahya sedang dalam proses. "Begitu tol 84 kilometer itu selasai, maka akses yang menjadi critical success factor destinasi Tanjung Lesung akan cepat berkembang," katanya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).