Dari Kunjungan Menpar Arief Yahya ke Markas UNWTO di Madrid Spanyol (bagian-1)
Target 20 Juta Tahun 2019, Sekjen UNWTO Terkaget- Kaget
Target 20 Juta Tahun 2019, Sekjen UNWTO Terkaget- Kaget
Menpar Arief Yahya saat menyambangi Sekjen UNWTO di Madried. (humas)

Selasa, 11 Oktober 2016 10:38 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Sinyal yang dilempar Presiden Joko Widodo bahwa pariwisata bakal menjadi "core business" dan "backbone" perekonomian negeri ke depan, memompa spirit Menpar Arief Yahya. Mantan Dirut PT Telkom ini semakin rajin berkalibrasi dengan lembaga-lembaga kredibel dunia dengan deretan track record yang paling terpercaya. Setelah bulan lalu, dia berkaca di World Economic Forum (WEF), lembaga yang mengeluarkan Travel and Tourism Competitiveness Index pada 141 negara di Geneva, Swiss.

Senin, 10 Oktober 2016, Menpar Arief Yahya giliran ke markas lembaga PBB yang mengurus pariwisata UNWTO di Madrid, Spanyol. Ini adalah kunjungan kedua, setelah tahun 2015 lalu juga menjalin komunikasi aktif dan belajar dari success story dari banyak negara di dunia dalam mengelola pariwisata. "Kami sudah ikuti resep UNWTO, dan kami ingin lakukan percepatan," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI di Madrid.

Pria asal Banyuwangi, ini memang idealis untuk urusan pekerjaan profesional yang dibebankan di pundaknya. Selama hampir dua tahun menjadi pilot Kemenpar, dia konsisten dengan segala terobosan dan gaya korporasi untuk mencapai targat 20 juta di 2019. Segala kelihaian di bidang marketing, pengalaman membangun portofolio bisnis, hingga mentransformasi mental kinerja SDM-nya terus dijalani dengan sabar.

"Saya percaya, hanya Imajinasi dan Aksi yang bisa merubah dunia. Semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses," ucapnya.

Hampir 150 menit, diskusi super serius dan penuh suasana akrab terjadi di meeting room lantai 4 Gedung UNWTO itu. Menpar Arief Yahya yang memimpin delegasi Kemenpar RI, didampingi Yuli Mumpuni Widarso, Dubes RI untuk Spanyol yang juga perwakilan RI di UNWTO, Don Kardono, Stafsus Menpar Bidang Media, Giri Adnyani, Sesdep Pemasaran Mancanegara Kemenpar, Nia Niacaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Ronald Pantun Mariso, Setmenpar dan Kurniawan, staf Dubes RI di Spanyol.Sekjen UNWTO Dr. Taleb Rifai pun menerima delegasi Wonderful Indonesia dengan sangat serius. Dia mengajak 9 petinggi UNWTO yang juga sudah kenyang pengalaman.

Diantaranya, Mr. Márcio Favilla (Brazil)-Executive Director for Operational Programmes and Institutional Relations, Mr. Zhu Shanzhong (China)-Executive Director for Technical Cooperation and Services, Mr. Carlos Vogeler (Spanyol) Executive Director for Member Relations, Mr. Xu Jing (China)-Executive Secretary of the General Assembly and the Executive Council and Regional Director for Asia and the Pacific, Mr. John Kesler - Director of Tourism Market Trends Programme, Mr. Dirk Glaesser (Jerman) Director of Sustainable Development of Tourism, Mr. Marcel Leijzer (Belanda) Programme Manager of Tecnical Cooperation, Mr. Harry Hwang (Korea)-Deputy Director of Regional Programme for Asia and The Pacific, dan Ms. Christine Brew - Senior Programme Assistant of Regional Programme for Asia and the Pacific.

Menpar Arief pun melaporkan 3 points komitmen yang pernah disarankan UNWTO saat kunjungan setahun silam, 4 Desember 2015. Yakni soal Visa Free, Sustainable Tourism Observatory, dan Story Telling dalam mengembangkan destinasi pariwisata. "Semua sudah kami jalankan dengan baik, untuk mengejar target double," simpul Arief Yahya mengawali presentasinya.

Taleb Rifai pun langsung memotong presentasi di meeting room yang sama dengan tahun lalu itu. "Target double? Dari 9,3 jt ke 20 jt? Itu target yang sangat ambisius!" kata Sekjen Taleb Rifai. Kalimat itu persis mengulang statemen yang sama tahun silam. "Ini adalah target Presiden Joko Widodo, dan tidak banyak pilihan, kecuali sukses dan sukses!" jawab Arief Yahya optimis.

Hampir semua tatapan mata tertuju ke Arief Yahya. Beberapa detik terpukau, tak ada suara. Arief Yahya sedikit menggeser kursinya, agar sedikit rileks. "Bagaimana progressnya?" tanya Taleb Rifai, memecah kebekuan. "On target! Sampai saat ini!" kata Arief.

Lama Taleb Rifai tertegun. Lalu dengan cepat dia bertanya kepada Menpar Arief, "Tahu kenapa on target? Kenapa sukses sampai saat ini?" Giliran Arief Yahya yang lama dibuat penasaran, "Karena apa Mr Taleb?" Dan jawaban Taleb Rifai pun mengejutkan: "Karena Anda Menteri Pariwisatanya"Sontak, dialog itu pun diakhiri dengan tertawa. Arief pun menjelaskan soal tiga rekomendasi yang diminta UNWTO itu.

Pertama, Visa Free Facilitation, atau Bebas Visa Kunjungan (BVK) dari 25 negara menjadi 169 negara. "Dampaknya signifikan, misalnya Inggris naik pesat, ternyata bukan hanya dari Negara Inggris di Eropa. Tapi juga dari Singapore, Kualalumpur, Hongkong dan sekitarnya, karena mereka tidak perlu sulit sulit mengurus Visa," jelas Arief.

Wisman yang datang dari negara-negara anggota Non-ASEAN yang tumbuh 2 digit persentase, seperti dari Mesir (61,10%); Bahrain (39,90%), India (30,64%), UK (28,22%), Jerman (22,77%), Rusia (22,56%), Australia (19,56%), Cina ( 19,53%), Perancis (19,04%), dan Amerika Serikat (17,74%).

Kedua, soal Standar Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan yang berujung pada tiga daerah yang sudah diakui UNWTO, menjadi Sustainable Tourism Observatory (STO). Tiga daerah itu adalah Pangandaran Jawa Barat bekerjasama dengan ITB Bandung, Kulonprogo dengan UGM dan Lombok Barat dengan Universitas Mataram NTB. "Terima kasih, kami sudah memperoleh pengakuan UNWTO, dan salah satu yang terbaik setelah China," ungkap Arief Yahya.

Ketiga, membangun Story Telling dibdestinasi Pariwisata. Termasuk membuat stori tentang orang-orang atau tokoh yang sukses dan mendedikasikan di bidang pariwisata. "Ini masih proses, dan akan selesai sampai akhir tahun 2016 ini," katanya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).