Wonderful Indonesia 2016
Kepri Go Digital Direspons Positif Industri Pariwisata
Kepri Go Digital Direspons Positif Industri Pariwisata
Peluncuran Kepri "GoDigital". (foto: Kemenpar)

Jum'at, 07 Oktober 2016 02:02 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BATAM - Ada angin cerah di dari pertemuan Pentahelix Go Digital Be The Best di Pacific Palace Hotel, Batam, Kepri, 4 Oktober 2016 lalu. Para pelaku bisnis pariwisata merespons positif Digital Market Place Platform yang ditawarkan secara B to B (business to business) oleh Indonesia Travel Exchange (ITX). Sedikitnya 30 industri, baik suplier maupun travel distributor langsung mendaftar dan bergabung.

"Mirip dengan saat sosialisasi Go Digital di Lombok, tidak banyak yang langsung gabung menjadi members. Mereka pelajari dulu, sistem, prosedur dan prospeknya, setelah itu baru berbondong-bondong resmi masuk. Dari 30 travel agent baru masuk 19 saja, sedang dari hotel, resort, golf, dari 90 supplier ada 11 yang teken. Saya optimis setelah ini akan semakin ngebut," kata  Dicke Adhitya Rustiadi, GM Tourism & Hospitality yang juga Satgas ITX di Batam.

Dicke mengakui, tidak mundah menjelaskan platform Digital Market Place yang dinamai ITX ini. Semacam pasar atau mall yang menjadi connector antara supply dan demand dalam ekosistem pariwisata. "ITX bukan OTA (online travel agent), ITX mensimplifikasi proses , ITX membuka pasar yang lebih luas sampai ke mancanegara. "Dan ITX bukan hanya IT platform untuk tourism, tetapi juga bisa dijadikan alat untuk meningkatkan bisnis pelaku industri pariwisata," kata Dicke.

Apa sih keunggulan menggunakan ITX itu? Pertama, comprehensive! Semua pemilik produk wisata mulai dari akomodasi, transportasi, restoran, event, attraction, merchandise, paket wisata, dari skala kecil sampai skala besar, baik yang sudah memiliki booking system maupun yang belum, baik yang online travel agent maupun konvensional. "Semua yang berbadan hukum dapat bergabung dengan ITX," jelas Dicke.

Kedua, cost effective! Free setup fee alias gratis bergabung di ITX, berpotensi membuka kesempatan pasar yang lebih luas, beragam portofolio dan jumlah produk yang jauh lebih banyak, dan mensimplifikasi proses yg ada cost & waktu efektif.

Ketiga, customer experience. Memudahkan pelaku bisnis pariwisata untuk mendapatkan sistem digital online yang lengkap. Dari Look - Book - Pay dengan modul in single journey. Para pelaku industri juga tidak perlu dipusingkan lagi dengan masalah IT & dapat lebih fokus pada peningkatan pelayanan dan pengembangan paket-paket produk yang menjadi core bisnis dari pelaku industri pariwisata.

Hingga saat ini, 5 Oktober 2016, progres industri yang sudah bergabung lumayan ngebut. Supplier yang sudah registrasi ada 5.100 hotel, 7 attraction, 10 airlines. Sedangkan distributor yang bergabung adalah nama-nama besar seperti Booking.com, Expedia, CTrip, Ticket.com, Nusatrip, Astrindo, 19 local travel agent di Kepri.

Claudia Ingkiriwang, Ketua Probis ITX, Sigma menjelaskan banyak pihak yang belum tahu betul apa itu Go Digital dalam industri pariwisata. "Yang dimaksud Go Digital itu sudah 100 persen menggunakan basis digital, dari look, book, dan pay ke dalam satu platform, dalam bentuk online. Bayarnya tidak lagi di sistem yang berbeda. Tidak perlu datang ke ATM atau ke counter teller lagi. Kalau masih pakai cara itu, ya belum Go Digital," kata Claudia.

Lalu, juga masih ada kontak atau komunikasi orang dengan orang, customers dengan penyedia service, itu juga belum biaa disebut Go Digital. Semua harus sudah tersistem dengan baik, rapi, aman, dan tersertifikasi. "Booking system saja, kalau membangun sendiri bisa ratusan juta rupiah," kata Claudia.

Booking itu harus sudah terintegrasi dengan baik, antara hotel (supplier), travel agent (distributor) dan market place-nya. Sebab, satu hotel bisa jadi dijual bersama oleh banyak Agency seperti Booking.Com, Agoda.Com, atau lainnya. "Bagaimana kalau kamar hotel, jenis tertentu, sudah penuh? Lalu dari agency yang lain bersamaan booking? Sistem tidak boleh double, yang merepotkan customers yang datang ke hotel, sudah merasa bayar, tetapi kamar sudah penuh? Kami sudah temukan solusi di sistem booking," kata dia.

Claudia menegaskan lagi, bahwa bergabung di ITX itu gratis biaya joint, gratis template website, sehingga bisa menyusun website sendiri yang sudah disiapkan, dan gratis booking system. Kalau itu harus dibuat sendiri, biayanya cukup mahal. "Hanya success fee saja 2,5 persen dari transaksi saja, dan itu dipotong sesudah terjadi transaksi," kata dia.

Stafsus Menpar Bidang IT, Samsriyono Nugroho menyebutkan Go Digital itu tidak bisa dihindari. Seperti halnya Menpar Arief Yahya dimana-mana berucap "Semakin Digital Semakin Personal, Semakin Digital Semakin Global, Semakin Digital Semakin Profesional" dan itu selalu diulang-ulang. Sampai-sampai pernah "diprotes" oleh banyak pelaku bisnis tour and travel konvensional. "Ini bukan hanya untuk pelaku industri yang sudah lama dan besar, tapi juga buat yang baru, UMKM, yang masih kecil. Syaratnya, harus berbadan hukum dan punya reputasi baik, karena kalau di lapangan terjadi eror nanti akan menjatuhkan reputasi ITX juga," ungkap Sam. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).