Wonderful Indonesia 2016
Orang Vietnam Maunya Terbang Langsung ke Bali
Orang Vietnam Maunya Terbang Langsung ke Bali
Ilustrasi.

Sabtu, 01 Oktober 2016 03:02 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

VIETNAM- Tugas promosi Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di Vietnam sudah digeber total. Hasilnya? Sangat nendang. Orang-orang Saigon, sebutan Vietnam sebelum merdeka sudah kebelet ke Bali, Lombok, Jogja, Bandung dan destinasi lain dibtanah air.

Namun dari aspirasi warga Ho Chi Minh dan sejumlah travel agent yang ada, mereka satu kata: ingin menuju obyek wisata Indonesia dengan penerbangan langsung (dirext flight). Bukan transit ke Jakarta seperti selama ini. Terlalu lama dan berbiaya mahal jika ke Bali atau Jogja harus mampir Jakarta dulu. Sebab sampai saat ini belum ada pesawat yang melayani penerbangan dari Vietnam langsung ke lokasi wisata.

Inilah problem nyata yang dari dulu belum terpecahkan. Masalah utama berada di Kementerian Perhubungan. Maskapai Garuda, airline goverment yang diharapkan membuka rute langsung dari Vietnam menuju obyek wisata andalan turis asing, seperti Bali dan Jogja hingga kini belum mampu mewujudkanya. Alasanya klasik. Tidak masuk itungan secara bisnis alias masih dianggap rugi. Selain itu belum diijinkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Ini pekerjaan besar, tetapi setahu saya Pak Menteri sudah melobi banyak airlines company untuk direct flight dari banyak kota dan negara di dunia," kata Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar RI.

Menurut Rizki, kedepan wisata menjadi ujung tombak pendapatan negara (tourism for all), maka akses menjadi tugas bersama, kemenhub, Angkasa Pura, dan airline.Konjen RI di Ho Chi Minh City, Jean Anes, pun juga mengeluhkan soal akses internasional.

"Resiprokal bagus. Segera dong direalisasi. Dari dulu Garuda gak terbang-terbang ke Vietnam karena alasan Resiprokal melulu," protesnya. Padahal menurut Anes, potensi turis Vietnam sangat besar. Hampir 80 persen penduduk Vietnam beragama Budha. Mereka sangat berkepentingan dengan candi Borobudur baik untuk ritual maupun wisata religi.

"Tapi ya itu tadi, karena tidak ada penerbangan dari Vietnam ke Jogja langsung, orang Vietnam jadi ogah ogahan dan malas kesana. Begitupun mau ke Bali, mereka malas karena harus transit Jakarta dulu," tambah pria asli Medan ini.

Selama ini, direct flight Indonesia-Vietnam/sebaliknya baru dilayani satu penerbangan Vietnam Air saja. Sehari satu kali penerbangan. Maskapai lain baru bisa melayani dengan transit Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei. Diantaranya Tiger Air, Jetstar, Air Asia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airlines.

Menurut Anes, dari 90 juta jumlah penduduk Vietnam, 10 juta diantaranya potensi turis asing. Selama tahun 2015 baru 44.000 turis Vietnam yang masuk Indonesia. Baru 0.45 persen dari target 12 juta turis mancanegara tahun 2016.  Sisanya yang lebih banyak masuk ke Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan negara Asia Tenggara lainya. “Kenapa begitu? Karena negara-negara tetangga itu memberi penerbangan murah dengan hotel murah. Keamanan juga terjamin dengan baik,” tambah pria berkacamata ini.   

Harapan supaya ada penerbangan langsung dari Vietnam ke obyek-obyek wisata andalan Indonesia juga disampaikan oleh penggiat wisata Vietnam, Mr Dong Hoang Hong. Directur Vietnam Reps, lembaga yang bergerak di bidang marketing wisata ini mengaku sudah  berulang kali mendapat permintaan dari para turus Vietnam, supaya Garuda Indonesia Airlines segera membuka rute-rute baru dari kota-kota besar Vietnam seperti Ho Chi Minh, Hanoi, dan Danang langsung ke destinasi Indonesia.

"Alasanya ya supaya perjalananya cepat dan tidak berbiaya mahal. Selama ini yang ada baru Vietnam Air dari Ho Chi Minh ke Jakarta saja. Padahal untuk ke Bali atau Jogjakarta masih harus sambung pesawat lagi. Ini tidak efektif untuk turis-turis yang liburnya tidak panjang," kata pria yang sedikit bisa bahasa Indonesia ini.

Sementara untuk Jakarta sendiri, menurut para turis sudah tidak menarik lagi. Selain karena bukan destinasi unggulan, Jakarta pusat ekonomi yang padat. Kalau toh banyak orang Vietnam ke Jakarta karena urusan bisnis bukan wisata.

Selama ini, imbuh Mr Hong, orang Vietnam paling lama 3 hari 4 malam untuk berwisata ke Indonesia. Itu paket Bali, Lombok, dan Jogjakarta dengan biaya 20.000 dong (Rp 12 juta). Tapi pemerintah setempat sering memberi promo kepada warganya untuk melancong dengan paket lebih murah 18.000 dong.

"Kami bulan Januari 2017 nanti  juga akan mengantar 350 turis dari grup perusahaan ke Bali. Penginya ke candi Borobudur Jogjakarta juga. Tapi karena harus transit-transit mereka tidak tertarik," imbuh Ms Noni Le, Marketing Manager Vietnam Reps, saat menghadiri Festival Wonderful Indonesia di Sc Vivo City Mall, di Ho Chi Minh City, 24-25 September 2016.

Begitupun harapan Mickey Dong Hoang Thinh, Managing Director Dong Travel. Sebagai praktisi wisaya dia juga bermimpi Garuda Indonesia segera membuak kantor di negaranya. Dengan begitu akan semakin banyak rute yang dia layani. Selama ini tanpa direct flight saja dalam sebulan perusahaanya bisa memberangkatkan 2-3 kali rombongan turis Vietnam ke Indonesia.

"Kalau ada direct flight langsung ke Bali, saya yakin jumlah turis ke Indonesia bisa bertambah dua kali lipat," yakinya.

Kenapa orang Vietnam suka ke Bali? Karena di kota dewata itu segala keperluan turis ada. Yang suka pantai ada, hobi minum ada, matahari apa lagi. Di luar itu mereka menyukai kebudayaan, kraf, barang antik, hingga kulinernya. "Bali itu banyak pegunungan bercampur dengan pantai. Itu menarik karena di Vietnam adanya cuma pantai saja," jelas pria yang juga banyak melayani perjalanan orang-orang Indonesia ke Vietnam ini.

Warga Malaysia pun sama. Menginginkan ada penerbangan dari negaranya langsung ke Bali atau Lombok supaya cepat. “Saya sudah beberapa kali ke Bali. Tapi belum ke Jogjakarta dan Bandung. Mau kesana tapi harus ke Jakarta dulu," kata Halimah, warga Malaysia yang berwisata ke Vietnam bersama 3 saudaranya itu.  

Karena harus transit Jakarta, dia akhirnya lebih memilih wisata ke Vietnam dan Thailand yang ada penerbangan langsungnya. "Sudah bagitu, Jakarta kurang aman ya. Ada teroris. Kalau ke Bali aman," tutur Halimah yang mengaku punya pembantu orang Tulungagung itu. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).