Wonderful Indonesia 2016
Plataran L'harmonie Menjangan Masuk 100 Top Destinasi Hijau Dunia
Plataran Lharmonie Menjangan Masuk 100 Top Destinasi Hijau Dunia
Ilustrasi. (net)

Kamis, 29 September 2016 11:35 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

SLOVENIA - Anda pernah mampir ke Plataran L'harmonie Menjangan di Bali Barat-Utara? Yang harus memasuki hutan 4 kilometer dari Jalan Raya Gilimanuk-Buleleng? Yang konstruksi jalannya mempertahankan makadam atau bebatuan yang ditata tanpa aspal ataupun cor beton? Yang papan petunjuknya serba berbahan kayu dan artistik?

Kalau nasib sedang mujur, bisa bertemu menjangan bercula panjang, atau sekumpulan monyet yang jauh dari kesan "nakal".

Memang Anda tidak boleh memberi makan, kecepatan kendaraan tidak boleh lebih dari 10 km/jam, tidak boleh berburu, memancing sembarangan, apalagi memotong pohon-pohonan di sana. Resort dengan bangunan yang "nangkring" di atas tanah itu menggunakan tagline, Integrated Eco Nature Development Park, yang dibangun di dalam Taman Nasional Bali Barat.

Ada The Octagon di lantai tiga, yang bisa memandang panorama sun set, open space, sambil menikmati secangkir kopi panas.  Khas Plataran Group, memang menampilkan dekorasi koleksi barang-barang antik, di Bali itu juga akan Anda temukan lonceng raksasa dari Nederland, yang dipajang di lobi resto. Tembok-temboknya juga memanfaatkan bekas-bekas batu karang yang ditata rapi dan nyaman dipandang mata.

Di Hari Pariwisata Dunia "The Tourism Day" 27 September 2016, Plataran L’harmonie itu dinobatkan sebagai 100 top destinasi hijau dunia, dalam sebuah acara Global Green Destination Day di Ljubljana, Slovenia. Indonesia diwakili David Makes, PT Trimbawan Swastama Sejati, yang membawa sukses melalui Plataran L’harmonie Menjangan. Selain Plataran, Misool Radja Ampat juga masuk 100 besar dunia tersebut.

Pemilihan 100 destinasi dunia dari 46 negara termasuk Indonesia itu cukup membanggakan. "Dengan terpilihnya Indonesia sebagai salah satu destinasi hijau pariwisata, itu konfirmasi bahwa pariwisata Indonesia diperhitungkan secara global. Ke depan pengembangannya diharapkan menjadi sebuah destinasi hijau, sehingga moto Kementerian Pariwisata Semakin Dilestarikan Semakin Mensejahterakan betul-betul konkret," jelas David Makes yang juga Ketua Tim Percepatan Ecotourism Kemenpar itu.

Menpar Arief Yahya juga concern di eco tourism, yang menghitung berbagai kriteria yang tidak mudah bagi negara berkembang seperti Indonesia. Tetapi Mantan Dirut PT Telkom ini sudah berkomitmen, bahwa nature harus dijaga, dipertahankan, dan dilestarikan. Di hampir semua destinasi yang menonjolkan nature, dia selalu berpesan agar konservasi itu dijaga. "Kalau ada potensi terumbu karang, jangan pernah dirusak, karena itu hanya akan menghancurkan masa depan Anda," kata Arief Yahya.

Dia mencontohkan di Mandeh, Sumatera Barat, yang oleh Menpar Arief Yahya disebut sebagai Raja Ampat-nya Sumatera. Dulu orang Carocok, Pesisir Selatan, Sumbar, bermata pencaharian sebagai nelayan. Menangkap ikan, dan bahkan mengambil terumbu karang untuk dijual. "Satu hari mereka hanya mendapatkan income Rp 50 ribu. Sekarang, mereka berubah menjadi destinasi wisata, mereka menjaga terumbu karang dan ikan yang ada di dalamnya. Pendapatannya naik, menjadi Rp 225 ribu per hari. Itu contoh, bahwa semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," kata dia.

Bukan hanya itu, komitmen Arief Yahya dalam urusan Sustainable Tourim Development (STD). Saat PATA Travel Mart Indonesia 2016 lalu Menteri Pariwisata itu juga memberikan penghargaan kepada beberapa destinasi sebagai bagian dari Sustainable Tourism Observatory yang sudah diakui oleh UNWTO – United Nation World Tourism Organization. "Satu di Pangandaran Jawa Barat bekerjasama dengan ITB Bandung. Satu di Kulonprogo Jogjakarta joint dengan UGM, dan satu lagi di Lombok bermitra dengan Universitas Mataram," ungkap Menpar Arief Yahya.

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga telah menerbitkan Peraturan Menteri khusus berkaitan dengan pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan yang menjadi panduan pengembangan kepariwisataan Indonesia ke depan. Selain gencar mengejar target kunjungan 20 juta turis mancanegara tahun 2019, keindahan alam  dan budaya Indonesia dapat terjaga kelestariannya. Ini sejalan dengan tuntutan perkembangan pariwisata global ke depan dengan prinsip Sustainable Development Goals. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).