Wonderful Indonesia 2016
Panorama Pulau Rinca Takjubkan Peserta Fam Trip Singapura-Malaysia
Panorama Pulau Rinca Takjubkan Peserta Fam Trip Singapura-Malaysia
Pulau Rinca Labuhan Bojo. (net)

Rabu, 21 September 2016 02:10 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Puluhan peserta FamTrip Minat Khusus Diving Pasar Singapura dan Malaysia yang diboyong Kementerian Pariwisata RI langsung trekking ke Pulau Rinca, Loh Buaya atau Teluk Buaya. Rupanya mereka sudah tidak sabar menyaksikan keunikan panorama pantai dan bukit, tempat "dinosaurus" Kompdo itu berhabitat. Begitu tiba di Labuan Bajo, Nusa Tenggara TImur, rombongan sepakat untuk langsung jalan ke satu dari 10 top destinasi prioritas itu.

Dari bandara menuju Pulau Rinca ditempuh dengan perjalanan darat dan laut. Perjalanan darat hanya sekitar 10 menit menuju pantai Labuan Bajo. Kemudian dari pantai itu, dilanjut dengan naik speed boat sekitar 75 menit untuk perjalanan menuju pintu masuk Pulau Rinca.  

Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Perjalanan Wisata Pengenalan Umum, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementrian Pariwisata RI, Andriyatna Rubenta mengatakan Pulau Rinca juga menjadi salah satu pulau di NTT yang menjadi tempat tumbuh dan berkembang biak komodo liar. Selain itu, juga di pulau itu juga masih ada kera liar yang hidup bebas dibawah hutan yang ada.

“Pulau ini juga menjadi tempat trekking bagi wisatawan. Selain rute yang menantang, juga pemandangannya bagus. Dari salah titik daerah tertinggi di pulau itu, akan bisa terlihat pemandangan yang menawan menuju arah permukaan laut,” katanya.

Pulau Rinca menjadi salah satu pulau yang masuk kawasan Taman Nasional Komodo. Pulau itu terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Selain di Pulau Rinca, komodo juga hidup di tiga pulau lainnya, yaitu Pulau Komodo, Gili Motang, dan Nusa Kode, yang semuanya juga masuk kawasan Taman Nasional Komodo. “Jumlah Komodo disini juga lumayan banyak.  Jadi harus berhati-hati. Wisatawan yang melakukan trekking akan didampingi  oleh ranger.  Jumlah ranger tergantung jumlah rombongannya, bisa satu orang bahkan sampai empat orang,” katanya.

Pulau Rinca memiliki hamparan alam yang menakjubkan. Begitu sampai di pulau itu, Anda akan disambut dua patung komodo setinggi tiga meter tidak jauh dari pintu dermaga. Pemandangan di Pulau Rinca seperti di gurun savana, walaupun tandus dan gersang tapi indah. Pada beberapa titik banyak tumbuh pepohonan bakau menghiasi habitat sang naga purba ini. Begitu memasuki gerbang "Selamat Datang", hanya beberapa meter dari pintu masuk, para komodo sudah menyambut.

Salah satu ranger yang mendampingi rombongan Fam Trip Kemenpar RI, Agus mengatakan, komodo tidak muncul setiap saat. Karena memang komodo itu makhluk yang betah lapar atau jarang mencari makan.  Sejumlah komodo yang mau memunculkan dirinya juga biasanya hanya berdiam saja di bawah rumah dan dapur para ranger. Berkeliarannya komodo di area ini karena bau makanan yang memancing mereka berkumpul. Penciuman hewan pemangsa ini sangat tajam.

“Namun komodonya bukan berarti tidak berbahaya. Komodo mampu mencium bau hingga jarak 5 km. Bagi perempuan yang sedang haid harap memberitahu ranger, karena sangat berbahaya dan sebaiknya berada tetap di dalam rombongan,” akau Agus, yang mengaku berasal dari Mojosongo Boyolali ini.

Ada enam trek atau rute yang bisa dipilih wisatawan, dari trek pendek, sedang hingga terpanjang. Trek pendek ditempuh dalam waktu 40 menit sampai 60 menit. Trek yang panjang bisa tiga kali lipatnya.

Di tengah trek, ranger akan menunjukkan sarang komodo. Sarang komodo berbentuk lubang dengan kedalaman sekitar 2 meter. Di tempat inilah sang kadal raksasa bertelur.Bagi yang suka petualangan menantang, disarankan memilih trek terpanjang. Kemungkinan Anda akan menjumpai komodo dengan berbagai ukuran, juga lebih besar tentunya.

“Komodo itu juga tidak setiap hari mau nongol.  Ketika masa bertelur, komodo akan diam menjaga telurnya hingga tiga bulan lamanya. Kemudian dia pergi dan kembali ketika telurnya akan menetas. Dia akan melihat  anaknya menetas. Anehnya, tidak untuk dilindungi agar tumbuh besar namun akan dimangsa sendiri.  Tapi anaknya itu akan berusaha menyelematkan diri dengan berusaha kabur naik ke atas pohon sebelum dimangsa,” ujar Agus.  

Semua cerita komodo itu dicatat, disaring, diabadikan, diambil gambar dan ilustrasi videonya oleh para peserta FamTrip. Mereka mulai mengantungi cerita dan gambar yang siap diolah dalam blog, website, dan media sosialnya. "Pekan lalu Media dan Industri Wisata Thailand yang kami ajak Famtrip di Labuan Bajo. Kali ini giliran Singapore dan Malaysia, dua pasar utama wisata Indonesia," sebut Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pemasaran ASEAN yang mendampingi Deputi I Gde Pitana yang concern menggarap pasar mancanegara.

Peserta Fam Trip  Kemenpar RI sangat menikmati  trekking itu. Tak henti-hentinya mereka menjempretkan kameranya, baik ke titik fokus yang  indah atau memotret dirinya sendiri (biasanya disebut selfi ). “Sangat indah. Menakjubkan,” kata Mohammed Hazli,  peserta dari utusan media Malaysia.

Selepas dari Pantai Rinca, rombongan diboyong ke Pulau Kanawa. Menuju pulau itu, dibutuhakan waktu sekitar 45 menit dengan naik speed boat. Laut di sekitar Pulau Kanawa adalah sangat indah dan menawan.  Tempat itu menjadi tempat wisata snorkling atau diving yang favorit. "Labuan Bajo itu terpilih menjadi snorkel site terbaik kedua dunia, versi CNN Internasional. Nomor satunya Raja Ampat Papua dan nomor tiganya Kep Galapagos di Atlantik, dekat Amerika Latin," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).