Wonderful Indonesia 2016
Menpar Arief Yahya: Aceh Go Digital, to World Best Halal Destination 2016
Menpar Arief Yahya: Aceh Go Digital, to World Best Halal Destination 2016
Ilustrasi. (net)

Rabu, 21 September 2016 04:00 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Dua hal yang menarik dari pidato Gubernur Aceh Zaini Abdullah, pada Rakor Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, di Hotel Hermes, 19 Setember 2016 itu. Di hadapan Menpar Arief Yahya, orang nomor satu di Nangroe Aceh Darussalam itu bertekat bulat membangun destinasi halal kelas dunia. Lalu menggunakan Go Digital be The Best untuk mempercepat progress Aceh sebagai destinasi wisata halal itu.

Kata-kata itu muncul di penghujung sambutan Gubernur Zaini selama 25 menit di hadapan seluruh stakeholder pariwisata di sana. "Kami ingin menuju Aceh sebagai destinasi halal kelas dunia. Kami ingin menggunakan teknologi dan go digital untuk percepatan," kata Gubernur Zaini Abdullah yang disambut tepuk tangan.

Statemen itu dilanjutkan dengan deklarasi bersama Pemprov Aceh dan Pemkab/Pemkot se Aceh tentang kawasan tersebut menjadi destinasi wisata halal unggulan.Ada 4 point dalam deklarasi itu. Pertama, Menjadikan Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan.

Kedua, Memprioritaskan program percepatan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata sehingga menjadi leading sector dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah. Ketiga, menjadi tanggung jawab bersama dalam memajukan pariwisata halal di Aceh dengan melibatkan semua elemen, khususnya pemerintah, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku bisnis, media, dan komunitas.

Keempat, memprioritaskan pariwisata halal di Aceh melalui beberapa tahap. Yakni, penyiapan dan peningkatan konektivitas, aksesibilitas, amenitas dan kualitas atraksi di beberapa obyek wisata unggulan.

Lalu, peningkatan kualitas promosi dan publikasi wisata halal di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Peningkatan sumberdaya manusia dan kelembagaan pariwisata halal. Memajukan, menyiapkan, dan meningkatkan industri wisata halal di Aceh. Dan, mendorong pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat. Deklarasi itu dibuat sebagai acuan pada semua pihak untuk menjadikan Aceh Sebagai Destinasi Wisata Halal Unggulan. Ditandatangani 19 September 2016, yang diketahui Menpar Arief Yahya. "saya melihat semua sangat serius dan bersemangat," kata Arief Yahya.

Arief Yahya mengingatkan agar para CEO (Bupati, walikota, gubernur, red) untuk serius membangun komitmen. Tanpa itu, hampir bisa dipastikan, program yang sudah dideklarasikan itu akan mandek dan tak bergerak. "Saya setuju dengan branding The Light of Aceh! Cahaya Aceh. Tinggal logonya yang harus di-connecting dengan logo national branding kita, Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia," harap Arief Yahya.

Mengapa harus connect? Ada unsur warna-warni merah, biru, kuning, orange, hijau? "Agar nyambung dengan kombinasi warna logo Wonderful Indonesia yang sudah dipromoaikan ke seluruh penjuru dunia. Sudah habis ratusan miliar rupiah untuk mempopulerkan Wonderful Indonesia itu diberbagai media terbesar. Kalau tidak dicantolkan dengan itu, sayang banget!" ungkapnya.

Arief mencontohkan logo Halal Tourism by Wonderful Indonesia. Logonya bagus, huruf Arab: hak, lam, lam, yang jika disatukan menghasilkan kata: halal. Unsur warnanya sudah memenuhi syarat. "Masih cukup waktu untuk memperbaiki warna warni logo The Light of Aceh," kata dia.

Selain mengisi satu sesi di Rakor, Menpar juga mengunjungi kampus Politeknik Aceh. Ditemani Deputi Kelembagaan dan SDM Ahman Sya, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizky, Kadisbudpar Aceh Reza Pahlevi, berencana membuka program studi pariwisata di sana.

Di bawah Kemenpar itu ada 4 kampus pariwisata yang sudah lama beroperasi. STP NHI Bandung, STP Nusa Dua Bali, Poltekpar Medan dan Poltekpar Makassar. Dua lagi mulai dibangun Poltekpar Palembang dan Poltekpar Lombok. "Sekarang ini 100 persen lulusannya sudah diserap industri pariwisata, 30 persen bekerja di luar negeri. STP Bandung malah 40 persen diserappasar asing," kata Arief Yahya yang berasal dari Banyuwangi itu.

Politeknik Aceh sudah lama berdiri, hanya belum ada program studi pariwisata. "Kali ini di Aceh, kami bekerjasama dengan Poltek, yang sudah punya kampus dan mahasiswa lumayan. Tinggal membuka program studi baru saja, jurusan pariwisata," tambah Ahman Sya, Deputi Kelembagaan dan SDM Kemenpar.

Sementara itu, Reza Pahlevi Kadibudpar Aceh sudah mulai menggandeng para pegiat media sosial untuk mempromosikan Aceh dengan tanda pagar (tagar) atau hashtag #TheLightOfAceh. Saat Menpar Arief Yahya hadir di Hermes, MC langsung menginformasikan bahwa saat itu, 19 September 2016, #TheLightOfAceh sedang naik trending topic nasional di Twitter. Hastag itu mengalahkan #SidangJessica yang sedang on dan live di TV.Surprise Reza Pahlevi itu disambut tepuk tangan riuh di ruangan itu. Antara statemen Gubernur Aceh Zaini Abdullah dengan apa yang dikerjakan Kadisbudparnya betul-betul nyambung. Salam Pesona "Cahaya Aceh". (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).