Wonderful Indonesia 2016
Bicara Kalender Event, Banyuwangi Adalah Contoh Sukses Implementasi Go Digital
Bicara Kalender Event, Banyuwangi Adalah Contoh Sukses Implementasi Go Digital
Ilustrasi. (net)

Selasa, 20 September 2016 00:23 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Soal pariwisata, daerah tempat lahir Menpar Arief Yahya, Banyuwangi ini memang mendunia. Kalender of event-nya terbaik di Indonesia. Jumlah kunjungan wisnus dan wismannya sangat tinggi. Rahasianya? Ada di gerakan digital yang didengungkan Di Rakornas Kemenpar III di Econvention, Ecopark, Ancol lalu.

Tak percaya? Ketik saja kata kunci: Banyuwangi di mesin pencari Google. Yang muncul pasti seputar pariwisata di sana. Dari mulai Pantai Plengkung, Kawah Ijen, Blue Fire yang hanya ada dua di dunia, The Seven Giant Waves Wonder, juara dunia versi (UN-WTO) United Nation World Tourism Organization, 48 events di 2016, Pantai Pulau Merah, Pantai Watu Dodol, Teluk Hijau, Pantai Rajegwesi, semuanya ada.

Dan semua itu, bisa muncul dan terdeteksi oleh jutaan orang di seluruh dunia lewat pemasaran pariwisata dengan aplikasi berbasis Android.

Aplikasi yang berisi lengkap peta jalan dan destinasi wisata. Melalui digital, pintu pariwisata kota kecil sekelas Banyuwangi menjadi sangat dikenal di penjuru dunia. Di 2015 saja, Banyuwangi sudah dikunjungiwisnus 2 juta orang. Agkanya tergolong tinggi.

Bali, yang notabene merupakan pulau utama pariwisata Indonesia hanya dikunjungi 8 jutawisnus per tahun. Wismannya? Sudah mencapai 50 ribu. Lagi-lagi, gapaiannya tergolong tinggi. Bila dibandingkan dengan Sumatera Selatan yang cakupannya sudah level provinsi, angka kunjungan wisman ke Banyuwangi masih lebih tinggi.

Di Sumsel, kunjungan wismannya hanya 30 ribu. "Kami bisa begini salah satunya lewat gerakan Go Digital. Efek digital sangat dahsyat untuk peningkatan pelayanan publik dan memacu kesejahteraan ekonomi masyarakat," ungkap Bupati Banyuwangi, Azwar Anas yang didampingi Kepala DInas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, Senin (19/9/2016).

Sudah bukan rahasia lagi kalau Banyuwangi sudah menerapkan aplikasi "Banyuwangi in Your Hand” untuk menunjang kinerja pariwisatanya.

Aplikasi ini bisa diunduh di Apple store dan Google Play store. Dan semua data base sudah ada di aplikasi tersebut. Baik pariwisata dan tempat makanan khas sekalipun, semuanya ada. "Berkat pemasaran berbasis internet, pariwisata Banyuwangi semakin dikenal. Kami tidak punya dana promosi besar untuk iklan di televisi atau media cetak atau online, karena itu kami memanfaatkan sosial mediadan aplikasi tadi," tambah Anas.

Dengan pola serangan digital, wisman atau wisnus yang landing di Bali, bisa dibelokkan ke Banyuwangi. Lama-lama, aksesnya makin bagus. Amenitasnya semakin kuat. Atraksinya juga semakin variatif. Dari pantai yang bagus, yang cocok untuk surfing, yang bagus untuk snorkeling diving, yang pasir merah, pasir. putih, semuanya laku dijual.

Gerakan Go Digital yang dilaunching Menpar Arief Yahya saat Rakornas III Pariwisata 2016 pun jadi smooth diimplementasikan. Koneksi pusat dan daerah tak lagi sulit. Tidak ribet. Semuanya mudah lantaran iklim kerja Banyuwangi sudah familiar dengan digital.

"Setelah launching Go Digital kami langsung kerja, bergerak, berkoordinasi kemana-mana. Yang terdekat, kami akan menuntaskan pemasangan jaringan ke semua desa," timpal MY Bramuda, Kadispar Banyuwangi.

Sekarang, sudah ada 24 desa yang dijadikan pilot project. Hingga akhir tahun nanti, Bram membidik 41 desa yang tersambung dengan jaringan fiber optic. "Kami bikin jadwal per tanggal, per bulan untuk melihat perkembangannya. Yang sudah tersambung, langsung kami promosikan potensi wisata daerahnya lewat garapan video digital,” tambahnya.

Upaya lainnya, memperkuat pemasaran dengan banyuwangimall.com . Inilah market place untuk pemasaran produk masyarakat ke pasar global. Sekitar 600-an pengusaha mikro sudah menikmati pasar baru mereka lewat internet. Digitalisasi informasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membantu pelaku usaha mikro di Banyuwangi yang berada di ujung Timur Jawa menembus keterisolasian pasar.

Manfaatnya pun langsung menyentuh akar rumput. Supanggih misalnya. Perajin makanan kecil di Banyuwangi itu mengaku sangat terbantu dengan pemasaran berbasis digital itu."Dulu saat tak kenal internet, saya mengawali dagang dengan berkeliling kampung karena tak sanggup sewa tempat untuk menempatkan dagangan. Kini tak perlu lagi sewa tempat, saya sudah bisa berjualan hingga ke Surabaya dan Bali," kata Supanggih.

Terbukanya pasar online juga dinikmati pengusaha mikro lainnya. Suradi (40), perajin manik-manik dari Desa Kabat, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, itu, kini menjadi penyuplai toko kerajinan di Yogyakarta dan Bali.

Jika sebelumnya hanya mendapatkan keuntungan Rp 1.000 per perhiasan yang diproduksi, kini ia mendapatkan keuntungan dua kali lipat karena langsung berhubungan dengan pembeli lewat jaringan online. "Pasarnya tambah luas, untungnya dua kali lipat," ungkapnya.

Dengan fakta tadi, Bram sapaan akrab MY Bramuda, makin yakin, Banyuwangi bisa makin cepat naik kelas. Apalagi, bila pemasarannya dibantu Indonesia Tourism Exchange yang baru dilaunching beberapa lalu. "Implementasinya saya rasa akan mudah terealisasi. Ini kan tinggal input data yang sudah ada, mempertajam dengan trend kekinian, semuanya bisa langsung konek. Banyuwangi sudah menerapkan Smart Tourism Ecosystem seperti yang digunakan di Bali, jadi tidak akansulit," ungkapnya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).