Wonderful Indonesia 2016
Menkoma dan Menkumham Semangati Pariwisata Pesta Yaahowu di Nias
Menkoma dan Menkumham Semangati Pariwisata Pesta Yaahowu di Nias
(foto: humas)

Senin, 19 September 2016 01:19 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Generator pembangkit pariwisata semakin besar dan kencang. Kali ini giliran Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan dan Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly, yang hadir Pembukaan Pesta Ya’ahowu Ono Niha, di Lapangan Orurusa Telukdalam, Nias Selatan, 17 September 2016. Mengenakan pakaian adat Nias, dua pejabat negara itu membuka pesta rakyat yang merupakan kalender kegiatan pariwisata tersebut.

"Terima kasih Pak Luhut dan Pak Laoly, kami semakin pede, makin confidence, Nias bakal semakin diperhitungkan dalam peta pariwisata dunia. Nias itu surganya penggemar surfing dunia. Ada The Point dan Indicator, dua spot surfing yang konon terbaik di dunia, dan sepanjang tahun gulungan ombaknya menantang adrenalin para surfer dunia. Dari situlah positioning Nias dengan cepat bisa dibangun brandingnya," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Dulu, asal muasal Bali menjadi pulau pariwisata itu juga dari surfing. Orang-orang Australia menemukan Pantai Kuta, Bali dan berselancar di sana. Dari mulut ke mulut, lokasi selancar yang baik di Kuta itu semakin terkenal di Negeri Kanguru itu. "Sekarang Kuta sudah menjadi ikon Bali. Dan, arena surfing di Nias, jauh lebih hebat, lebih ekstrem, dan lebih besar. Di Australia, pamor Nias juga sudah dikenal. Tinggal mempromosikan lebih baik dengan target market surfer Aussie," kata Arief Yahya.

Kehadiran dua menteri itu, bisa diartikan, perhatian pemerintah terhadap sector Pariwisata semakin kuat. "Sesuai Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional mulai tahun 2010-2025, telah ditetapkan 85 Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional (KSPN), salah satu diantaranya adalah Kepulauan Nias. Karena itu kami terus berbenah dan menajamkan sector Pariwisata," kata Ketua Umum Panitia Pesta Ya'ahowu, Dr. Hilarius Duha, yang juga Bupati Nias Selatan (Nisel).  

Dia berharap, Pesta Ya’ahowu ini bisa menjadi daya tarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Pulau Nias, baik wisatawan nusantara maupun manca negara. Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias (HIMNI) Marinus Gea, SE.,M.Ak juga menjelaskan, makna salam Ya'ahowu Ono Niha itu sesungguhnya adalah berkat atau berkah. "Artinya, kalau kita saling memberkati, maka Pulau Nias akan terberkati pula," ucap Marinus yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut.

Marinus Gea juga menandaskan, ucapan "Ya'ahowu" adalah bagian dari kegiatan Pariwisata Kepulauan Nias. Antusias masyarakat pada perhelatan akbar ini luar biasa. Lebih dari 10.000 ribu orang hadir di sana. "Tentu ini bisa diartikan sebagai awal kebangkitan pariwisata Kepulauan Nias," kata Marinus yakin.

Pesta Ya'ahowu itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak 1980-an. Namun, dalam perjalanan waktu, beberapa tahun terakhir macet, karena kurang memperoleh perhatian. Baru kali ini, 2016, pesta rakyat yang penuh hiburan itu kembali dibangkitkan seiring dengan agenda "Launching Nias Pulau Impian" yang penetapannya sudah dilakukan di 2-3 Juni 2016 bersama Menpar Arief Yahya, di Balairung, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata RI di Medan Merdeka Barat, Jakarta.

"Harapan kami, bahwa melalui event ini, masyarakat Pulau Nias bangkit berbenah dan menyongsong perubahan dan kemajuan yang lebih baik,” ujar Ketum HIMNI Marinus Gea itu.

Menko Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan pun tampak bersemangat berada di Pulau Nias itu. Dia memberikan apresiasi khusus kepada Menkumham RI Dr. Yasona H. Laoly yang juga hadir di acara tersebut. Luhut menyebut, Yosana adalah menteri pertama di Republik ini yang lahir dan berasal dari Pulau Nias. “Ini buktinya kalau Masyarakat Nias hebat-hebat,” kata Luhut yang langsung disambut tepuk tangan riuh oleh ribuan pasang mata di Nias.

Plt. Menteri ESDM itu juga meyakinkan bahwa DNA Pulau Nias itu adalah Pariwisata. Tidak banyak pilihan, kecuali untuk menikmati wisata bahari dan wisata kebudayaan, di sana. “Sektor pariwisata akan menjadi sumber penerimaan negara terbesar, karena menghadirkan devisa yang terus bertumbuh. Sedangkan komoditas lain, seperti Migas, batubara dan minyak kelapa sawit terus menurun,” kata Luhut.

Apa yang menjadi critical success factor Nias? Agar jika itu disentuh, maka pertumbuhannya berlipat-lipat? Luhut akan melihat kebutuhan infrastruktur Pariwisata, seperti airport, listrik, jalan, air, telekomunikasi dan lain sebagainya. "Ini bukan lagi wacana. Tahapannya juga sudah mulai dikerjakan," ujar Menkomar yang ceplas ceplos itu.

Pemerintah pusat juga siap mendukung setiap kebijakan Pemda, terutama yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat. "Bekerja keras dan jangan mau dikasihani! Tunjukkan bahwa Anda bisa! Jangan malu dengan pekerjaan orang tua bila hanya nelayan, supir bus dan petani karena itu adalah pekerjaan halal, tetapi malu jika orangtua Anda pencuri," kata Luhut menyemangati anak-anak muda Nias yang harus siap menyongsong era kepariwisataan dan hospitality itu.

Luhut membuka resmi Pesta Yaahowu Ono Niha itu, dengan pemukulan gong yang disaksikan Menkumham Laoly. Lalu dilanjutkan dengan rangkaian pertunjukkan sanggar budaya dari masing-masing Kab-Kota se Kepulauan Nias. Penampilan seni dan budaya oleh sanggar budaya dari Nias Barat itu cukup memukau dan mengesankan. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).