Pesona Indonesia 2016
Rakornas 'Go Digital Be The Best', Optimis Menkomar Luhut BP Sebut Ini Momentum Pariwisata
Rakornas Go Digital Be The Best, Optimis Menkomar Luhut BP Sebut Ini Momentum Pariwisata
Suasana Rakornas Pariwisata 2016. (foto: Disparekraf Riau untuk GoNews)

Jum'at, 16 September 2016 11:27 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menkomar Luhut B Panjaitan sangat optimis, saat ini pariwisata sedang menemukan momentum untuk membawa bangsa ini melompat lebih tinggi. Karena itu dia mengingatkan kepada seluruh stakeholder untuk bangkit dan bekerja bersama untuk merebut sukses, membangun kebanggaan bangsa.

"Terima kasih Pak Menpar Arief, pariwisata membuat perspektif baru dalam hidup dan pekerjaan saya," kata Luhut Binsar Panjaitan, Menkomar dan Sumber Daya RI saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III Pariwisata 2016 di Ecovention, Ecopar Ancol, Jakarta, 15-16 September 2016.

Purnawirawan bintang empat ini menyebut, timingnya tepat, di saat sektor yang selama ini menjadi andalan sedang meredup. Baik oil and gas (minyak dan gas bumi), coal (batubara), dan CPO (minyak kelapa sawit), semua sedang turun. "Hanya sector Pariwisata yang terus naik. Kalian harus bangga menjadi insan pariwisata," sebut Luhut sambil memaparkan grafis ketiga komoditas di atas dibandingkan dengan pariwisata yang dibuat line berwarna merah di LED.

Luhut yang juga merangkap jabatan Menteri ESDM itu mengakui minyak dan gas itu turun dramatic, dan diperkirakan akan terus merosot hingga 2050. "Ini kesalahan kita juga. Ada miss management, tetapi by design. Problemnya rata-rata sama, soal regulasi dan peraturan-peraturan. Ini yang sedang kami sisir, untuk dibereskan," kata Luhut dengan lugas.

Dua hal yang paling cepat untuk menaikkan revenue negara. Pertama, perikanan yang saat ini sudah benar, ditegasi dulu, baru didorong untuk maju dan menaikkan produksi. Kedua, pariwisata yang paling cepat, murah, dan berkelanjutan. “Batak (Festival Danau Toba 2016, red) itu, baru ngomong saja sudah langsung jalan! Kalau Minyak? Sekarang ngomong, 5 tahun lagi baru eksplorasi dan belum langsung menghasilkan. "Karena itu saya yakin, pariwisata akan maju pesat," sebut Luhut yang mengenakan baju putih itu.

Tetapi dia juga terus mengingatkan, agar hospitality-nya dibangun, diajarkan, agar tidak konyol. Dia mencontohkan orang Batak, karena dia juga berasal dari suku Batak. "Ada orang beli kopi, terus setelah selesai minta nambah satu cangkir lagi. Apa kata penjualnya? Kenapa nggak pesan dari tadi? Biar nggak bolak-balik bikin kopi, harusnya ngomong dari tadi, pesan dua, bikinnya bisa sekalian," tiru Luhut untuk memberi kesadaran bahwa pariwisata itu services.

Dia juga mengingatkan kepada Direksi Garuda Indonesia agar lebih agresif membantu pencapaian target 20 juta 2019. "Itu saya lihat Air Asia berani ditarget 6 juta penumpang. Lion Air juga berani 6 juga wisatawan. Mana Garuda? Harusnya berani 6 juta juga. Kalau nggak mencapai, bahaya juga lo," gaya Luhut, yang mengaku biaya logistic Indonesia terlalu mahal.

Luhut juga menyebut rata-rata biaya angkut atau logistic itu 14,1 persen. Itu menandakan, system pengangkutan barang tidak boleh lebih dari 5%. Di Jepang hanya 4,9 persen. Jabodetabek malah lebih mahal, 15,3%, Surabaya 13,7%, Medan 15,6%, Makasssar 11,7%. “Begitu juga dengan regulasi private jet, yacht, cruise, semua sudah di-deregulasi. Saya kontak dengan otoritas di Singapore, berapa biaya sandar, berapa service, jauh lebih murah dan lebih cepat. Karena itu, saya minta standarnya harus sama dengan Negara tetangga. Kalau nggak, kita nggak bisa bersaing,” kata dia.

Luhut menyadari, dunia digital itu sangat penting dan ke depan akan semakin digital di semua sector. "Saya pernah membeli tiket penginapan atau hotel. Tiba-tiba Anak saya berkata, saya bisa beli barang yang sama, dengan harga yang jauh lebih murah. Dengan online," kata dia.

Statemen Luhut itu soal data Badan Pusat Statistik, perolehan devisa Indonesia menurut lapangan usaha Pariwisata mengalami peningkatan yang drastis dan stabil. Pada tahun 2013 sebesar 10,054.1 Juta US Dollar, di tahun 2014 meningkat menjadi 11,166.3 Juta US Dollar, dan pada tahun 2015, Pariwisata melonjak lagi ke angka 12, 578.6 Juta US Dollar. Sementara jenis komoditas yang lain, contohnya saja minyak gas dan bumi mengalami penurunan di tahun 2013 sebesar 32, 633.2 Juta US Dollar, 2014 turun 30, 318.8 Juta US Dollar, dan pada tahun 2015 turun lagi menjadi 18,906.7.

Lebih lanjut Luhut meminta kepada semua stake holder agar memperbaiki destinasi di daerahnya. Dia berharap terus meningkatkan sarana maupun prasarana yang ada di seluruh area Pariwisata. "Pariwisata juga memang harus bisa masuk level atau tingkat dunia, standard dunia. Contoh kecil seperti toilet, toilet kita harus paling bersih agar wisatawan nyaman," katanya.

Hal senada diungkapkan Menpar Arief Yahya. Digital bakal membawa gerbong Kementerian Pariwisata RI melompat jauh menuju target menjaring 20 juta wisatawan di 2019. Caranya, Go Digital. Jurus ini, akan dibahas ratusan stakeholder pariwisata nasional di perhelatan tersebut. Berlokasi di Ecovention, Ecopar Ancol, tema "Go Digital Be The Best" itu akan diangkat menjadi new hope Wonderful Indonesia untuk naik panggung sebagai the best digital marketing in the world. Nomor satu di dunia, menyentuh semua orang di muka bumi. Dan yang utama, Wonderful Indonesia harus tumbuh dan menyalip dua rival utama, Malaysia Truly Asia dan Amazing Thailand. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).