Wonderful Indonesia 2016
'Pariwisata Itu Mirip Angsa Emas, Jangan Dibunuh, Tapi Ambil Telurnya'
Pariwisata Itu Mirip Angsa Emas, Jangan Dibunuh, Tapi Ambil Telurnya
Air terjun Lubuk Bigau Kampar, 'Surga wisata alam tersembunyi di Riau'. (foto: Disparekraf Riau untuk GoNews Group)

Kamis, 15 September 2016 00:38 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ekonomi UI dan Pendiri Rumah Perubahan Dr Rhenald Kasali punya pendapat yang sangat meyakinkan. Pariwisata itu dia sebut sebagai lokomotif, yang akan menarik gerbong-gerbong sektor ekonomi lainnya.

Seperti industri kuliner, hiburan, properti, bahan bangunan, hotel baru dibangun pasti bahan bangunan dan seni menanjak permintaannya. Juga tenaga listrik, barang elektronika, bisnis-bisnis berskala UMKM, partanian, perikanan, peternakan, dan lainnya.

Menurut Rhenald, dalam dunia bisnis ada ungkapan, "Jangan bunuh angsa yang bertelur emas". Siapa pun yang pernah belajar ilmu ekonomi dan bisnis tentu mengenal betul ungkapan tersebut.Kisah angsa bertelur emas ini sebetulnya cerita tentang keserakahan.

Cerita tentang seorang petani tamak yang tak sabar menunggu angsanya bertelur emas setiap hari. Maka, ia memotong sang angsa agar bisa mendapatkan seluruh telurnya sekaligus. Malangnya setelah angsa dipotong dan dibelah isi perutnya, di dalamnya tak ada sebutir telur pun. Ia pun menyesal setengah mati.

Tapi, apa gunanya? Sang angsa toh tak bisa hidup kembali. "Saya anggap industri pariwisata kita bak angsa tadi. Kini, karena masalah fiskal, Menteri Keuangan sudah memerintahkan semua kementerian/lembaga untuk memotong anggaran belanjanya.

Nilai pemotongannya mencapai Rp65 triliun. Lalu, anggaran lain yang dipotong adalah dana transfer ke daerah sebesar Rp68,8 triliun. Jadi total anggaran yang dipotong Rp133,8 triliun," sebutnya yang sudah ditulis Rhenal Kasali di banyak media online.

Itu angka sementara. Kalau target perolehan dana dari tax amnesty tak mencapai target, besaran anggaran bakal dipotong lagi.

"Betul, saya setuju. Kita tak selayaknya lagi hidup dengan kondisi lebih besar pasak daripada tiang. Hanya tentu kurang bijak kalau semuanya main pukul rata. Jadi, perlu dipilah. Dilihat lagi paretonya. Menurut saya, pariwisata adalah angsa petelur emas. Jangan sampai kita salah sembelih. Kalau anggarannya bersifat konsumtif, dan tidak memberikan imbal hasil, silakan dipotong. Sebaliknya kalau sifatnya investasi, yang kelak menghasilkan, ya jangan. Sayang bukan kalau kita tak bisa menikmati telur emasnya," kata Rhenald Kasali.

Angsa Emas itu oleh Menpar Arief Yahya dibahasakan sebagai portofolio bisnis, yang (siapa tahu) itu juga yang dimaksud Presiden Joko Widodo sebagai core ekonomi negara. Tetapi akan menjadi core business atau bukan, naturaly, pariwisata memang sedang bertumbuh dan bergairah.

"Dalam bisnis, kita harus menempatkan seluruh resources ke portofolio bisnis yg kita yakini akan memberi benefit paling bagus. Ukurannya 3S, size, spread, sustainable. Ukurannya besar, menghasilkan benefit atau laba yang besar dan pertumbuhannya juga besar berkelanjutan. Dan itu semua ada di pariwisata," jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Jika dilihat dari perolehan devisa saat ini, Migas, Coal (batibara) dan CPO (kelapa sawit) masih di atas. size nya berurutan terbesar, tiga komoditi itu. Bagaimana dengan spread dan sustainable? "Bisnis jangan hanya melihat size saja! Tanpa melihat sustainability, maka saya khawatir kita memilih jalan yang keliru. Ingat, proyeksi lebih penting daripada performancy. Hanya melihat hasil saat ini tanpa memandang ke depan, bisa berbahaya," kata Arief Yahya yang ahli strategic management itu.

Seperti diketahui, setelah kunjungan kerja (kunker) dalam rangkaian menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN ke Tiongkok dan Laos, Presiden Joko Widodo punya kesan yang sangat tegas dan masuk akal. Bahwa Indonesia harus punya core ekonomi yang diunggulkan dan menjadi sektor utama pendulang devisa.

Di Shanghai sendiri saat bertatap muka dengan masyarakat Indonesia di sana menyebut pariwisata itu sangat penting. Karena itu, presiden meminta warga di sana untuk membantu mempromosikan Wonderful Indonesia kapada calon wisatawan asal Tiongkok.

Mantan Gubernur DKI ini pun dengan lugas membuat kesimpulan dan rencana yang khas seperti seorang CEO, Chief Executive Officer. Terutama soal core business, atau core ekonomi negara ke dapan, bidang apa yang akan dijadikan andalan. Ekspresi, gerak mimik, dan statemen presiden itu bisa dibuka di link ini https://drive.google.com/file/d/0ByJGD3_-p-NwY2dLM3VOWTN4clE/view?usp=drivesdk. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).