Wonderful Indonesia 2016
Dive Operator dan Media Thailand Akui 'Jatuh Cinta' di Labuan Bajo
Dive Operator dan Media Thailand Akui Jatuh Cinta di Labuan Bajo
Keindahan pantai Labuhan Bajo. (istimewa)

Minggu, 11 September 2016 02:00 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

LABUHAN BAJO - Nggak ada bosannya. Peserta Diving Fam Trip to Komodo Island Thailand Operator And Media yang diboyong Kemenpar 5-10 September 2016 ini benar-benar jatuh cinta. Mereka cukup lama muter-muter destinasi wisata bahari di kawasan Komodo, Labuan Bajo. Hampir satu Minggu berbasah-basah di satu dari 10 top destinasi yang oleh Menpar Arief Yahya itu sering disebut 10 Bali Baru itu. Tapi tidak ada bosannya, selalu ingin nyebur bersama segerombolan Nemo, Dori dan Manta di sana.

Semula, bayangan orang, berwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hanya untuk melihat habitat asli binatang Komodo di Pulau Komodo, Padar dan Rinca. Konon, Namun begitu menyelam di bawah lautnya, mereka menemukan keistimewaan lain yang selama ini tidak pernah tereskspore, marine tourism-nya. Khususnya wisata bawah laut di Taman Nasional Komodo (TNK).

Indahan bawah laut yang menawan bisa dinikmati dengan melakukan diving dan snorkeling untuk melihat secara langsung betapa indah dan menganggumkannya kekayaan alam Negara Indonesia ini.

Apalagi di TNK sendiri terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenissponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Sehingga jutaan pasang mata yang melihatnya akan seperti terhipnotis.

Wisatawan juga bisa menikmati pesona alam yang cantik dan menakjubkan, indahnya pasir putih berhias batu karang serta deburan ombak di pantai. Air laut begitu jernih dan biru serta sinar matahari yang menghangatkan pantai. Dan tampaknya pergeseran minat wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo memang terjadi dari keinginan melihat Komodo ke wisata air.

Hal itu juga dibenarkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Theodorus Suardi. Menurutnya, jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Labuan Bajo dalam dua tahun terakhir meningkat dratis mencapai 100 ribu lebih. Wisman itu paling banyak dari Australia, Amerika Serikat dan Jerman.

"Alasan mereka datang ke Labuan Bajo karena ingin melihat habitat asli binatang Komodo. Karena memang adanya hanya di Lanuan Bajo," ungkapnya kepada wartawan yang mengikuti Diving Fam Trip to Komodo Island Yhailand Operator And Media.

Kunjungan wisman tersebut berulang dan tidak hanya sekali saja. Tapi kunjungan berikutnya itu ternyata tidak untuk melihat Komodo lagi. "Kunjungan berikutnya mereka memilih wisata air yaitu snorkeling dan diving. Mereka ingin menikmati Indahnya taman bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo,"paparnya.

Bahkan Theodorus menggambarkan perbandingan kunjungan wisman yang ingin melihar Komodo dan wisata air adalah 30 persen berbanding 70%. Sehingga sekarang ini promosinya lebih ke wisata air. "Dengan perkembangan yang ada sekarang ini, kita optimis target kunjungan wisata 1 juta pada tahun 2019 akan terpenuhi," ujarnya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).