Wonderful Indonesia 2016
Bangka Cultural Wave, Detak Baru Pariwisata Bangka Belitung
Bangka Cultural Wave, Detak Baru Pariwisata Bangka Belitung
Keindahan Wisata bumi Lasykar Pelangi, Babel. (net)

Minggu, 11 September 2016 04:00 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BANGKA- Ketika Belitung bergerak lebih cepat mengembangkan pariwisata, Bangka seperti anak ayam kehilangan induknya. Bangka Belitung yang biasa disingkat Babel adalah provinsi pemekaran dari Sumatera Selatan. Pusat pemerintahan, perdagangan, ekonomi, bisnis, pertambangan timah, ada di Bangka.

Ketika film Laskar Pelangi melambungkan pamor pariwisata Belitung, peta masa depan provinsi ini jadi berubah total. Menpar Arief Yahya menajamkan perubahan itu, melalui statemen "Proyeksi itu jauh lebih penting daripada performancy".

Jangan melihat Belitung sekarang, apalagi masa lalu. Bayangkan apa yang akan terjadi di masa depan? Menjadi Bali Baru! Masuk dalam percepatan 10 top destinasi, dan menjadi KEK Pariwisata tercepat sepanjang sejarah. KEK pertama yang ditandatangni Presiden Joko Widodo. KEK yang tercepat, setelah diteken presiden, 6 bulan berikutnya langsung ground breaking.

Statemen Menpar Arief Yahya itu tidak salah, tetapi seperti melecut Bangka yang sedang galau. Bangka semakin kehilangan cahaya di masa depan? Untung, Gubernur Babel Rustam Effendi buru-buru mempresentasikan “new hope” Bangka, yang tidak ingin berlama-lama kehilangan arah.

Gubernur cukup agresif dan bertanggung jawab untuk pemerataan pembangunan wilayahnya ke sector pariwisata yang dinilai lebih punya masa depan, dibandingkan manufacture apalagi pertambangan timah yang menyisakan kerusakan lingkungan.

Maka, 2 September lalu, sebelum peletakan batu pertama KEK Tanjung Kelayang, Gubernur Rustam Effendi pun menawarkan KEK juga di Bangka, dengan lahan yang tersedia 1.337 hektar dan clear and clean. Bahkan sudah ada penetapan dari Bupati Bangka No 50/1639/Bappeda-II/2016. Ada semangat dan spirit untuk maju bersama dalam kebersamaan di sini.

8 September 2016, confidence level Pemprov Babel tambah tebal. Muncul destinasi baru, gairah baru di Bangka, yang juga disupport Kemenpar, melalui event Bangka Cultural Wave 2016. Kegiatan yang dihelat pada 8-12 September di Pantai Tongaci Sungailiat, Bangka.

"Ini bisa jadi destinasi baru di Bangka! Ada wadah untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam, budaya, man-made, di Indonesia khususnya Bangka. Kami mendukung penyelenggaraan Bangka Cultural Wave 2016 ini.

Semoga bisa digelar setiap tahun, menjadi tempat promosi pariwisata yang baik, dan destinasi baru di Bangka," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara, di Bangka, 7-8 September 2016.

BCW 2016 ini, awalnya untuk merayakan sekaligus penanda dibukanya DeLocomotief Art Stage, sebagai tempat 'hangout' di Sungailiat. Lokasi ini disadari sebagai tempat yang nantinya akan menjadi sarana berkumpul bagi warga sekitar yang bisa saja menghasilkan suatu ide kreatif.

Di BCW ini ada serangkaian pertunjukan musik tari, oleh seniman regional dan internasional. Ada sekitar sepuluh seniman dari berbagai bangsa akan tampil untuk menyemarakan pertunjukan yang dilakukan dalam bentuk perjalanan Di Pantai Tongaci, DeLocomotief Art Stage, Cinabata Batutapak Chengho, Menumbing Muntok dan Pangkal Pinang.

Acara pembukaan akan ditandai dengan pelepasan 71 penyu dewasa ke Laut Cina Selatan. Sebuah upaya pelestarian alam aktif dan rasa syukur atas perjalanan negara bangsa.Pembukaan Museum Garuda dengan orasi budaya oleh Prof Jean Couteau, tentang mitologi Garuda dan Penyu, menjadi penanda, diluncurkannya taman edukasi ini.

Ada juga dilakukan Peluncuran Jalur Samudra ChengHo dengan menyelenggarakan simposium, pemutaran film, pameran dan pendirian ABCD, Akademi Budaya Cheng Ho Dunia. Diselenggarakan bersama Asdep Destinasi Budaya Kementerian Pariwisata RI.

"Perhelatan multievent ini, akan memperkaya perkembangan budaya dan ruang penciptaan di Bangka dan Indonesia,” tutup Ukus yang mewakili Menpar Arief Yahya di acara Bangka itu.

Ukus Kuswara membuka "Bangka Culture Wave 2016” sekaligus Peluncuran Jalur Samudera Cheng Ho di Bangka. "Bangka ini punya sejarah panjang dengan Laksamana Cheng Ho, karena itu pariwisata sejarah untuk masuk ke pasar China, masih nyambung," kata Ukus yang didampingi Staf Ahli Menteri Pariwisata RI bidang Kebudayaan Taufik Rahzen.

Di BCW 2016 ini, Taufik juga menjadi kurator dan budayawan yang memberikan pengantar tentang "Bangka Culture Wave 2016". Saat pembukaan acara ini juga dilengkapi dengan Orasi Budaya oleh Prof. Jean Couteau seorang intelektual Kelahiran Perancis dan penulis yang tulisannya kerap ditemukan di berbagai media utama di Indonesia dengan tema "Garuda dan Penyu dalam Kosmologi Nusantara".

Lalu dilanjutkan dengan pertunjukan musik antar bangsa yang merupakan kolaborasi seniman berbagai negara yang mengembangkan suara alam, harmoni dan kekuatan jiwa. Acara pembukaan "Bangka Culture Wave 2016" diakhir dengan pelepasan penyu oleh Sesmenpar Ukus Kuswara didampingi Muspida Bangka Belitung, tokoh masyarakat, seniman dan pengiat lingkungan. Delocomotief Art Stage Pantai Tongaci, Sungailiat Bangka. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).