Meminta Perusahaan Penerbangan Lebih Agresif, Menpar Arief Yahya Sambangi Markas Air Asia
Meminta Perusahaan Penerbangan Lebih Agresif, Menpar Arief Yahya Sambangi Markas Air Asia

Kamis, 08 September 2016 12:54 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Program roadshow Menpar Arief Yahya berlanjut ke Markas Air Asia, di Jalan Marskal Suryadharma (M-1) No 1, Cengkareng, Tangerang. Ini adalah kunjungan balasan, setelah Senin, 5 September 2016 lalu, Tony Fernandes, owner Air Asia Group bertandang ke Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. "Intinya, kami meminta perusahaan penerbangan untuk lebih agresif, lebih berani membuka jalur penerbangan ke destinasi wisata Indonesia," jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Bagi Menpar, hambatan paling mendasar yang membuat jumlah wisman tidak bisa bersaing dengan Malaysia, Singapore dan Thailand adalah akses! Connectivity melalui udara, yang masih minim direct flight ke tanah air. "Padahal hampir 75 persen via udara, hanya Kepri 24 persen pakai kapal penyeberangan dan pelintas batas atau cross corder, satu persen. Jadi kalau mau menggenjot wisman, ya jalur udara yang harus dibedah satunper satu," kata Arief Yahya.

Jalur udara itu, kata Marketeer of The Year 2013 ini, harus diperkuat. Maklum Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17.000 pulau. Panjang bentangan dari Barat ke Timur sangat luas, begitu pun dari Utara ke Selatan. Caranya, memperbanyak akses direct flight ke Indonesia, selain menghidupkan kembali jalur maritime di Nusantara.

Dalam manajemen yang dikembangkan Arief Yahya, mengenal istilan "Utamakan yang utama! Jangan mengerjakan hal-hal lain, yang bukan prioritas, sebelum yang utama diselesaikan! Karena itu, membangun akses itu menjadi pekerjaan utama dan prioritas nomor satu saya saat ini," jelas Arief yang asli Banyuwangi itu.

Saat pertemuan pertama, Tony Fernandes menyampaikan keseriusannya membantu Kemenpar dalam mengatasi problem connectivity. Mereka paham, pasar India adalah ceruk yang tergolong gendut.

Kebetulan Air Asia konsisten dengan jenis pesawat yang berbadan lebar, sehingga jarak-jarak menengah seperti itu sangat efisien. "Kami akan terbangi India, agar ada direct flight ke Indonesia, tanpa melewati Kuala Lumpur maupun Singapore," tuturnya.

Selain itu, pasar China dan Australia tetap dia kembangkan sebagai potensi inbound ke Indonesia. Saat ini Air Asia sudah terbang ke Sydney, Melbourne, Perth dan lainnya. "Kami bisa membawa 6 juta wisman ke Indonesia tahun 2019," jelas Tony sangat yakin di depan Menpar Arief Yahya.

Tentu harus disupport dengan promosi dan pengembangan destinasi yang bagus. Tony juga menjanjikan promosi bersama. Seluruh media promosi Air Asia bisa di co branding dengan Wonderful Indonesia, baik yang menempel di pesawatnya, inflight megazine, maupun TVC yang ada di Korea dan Malaysia. "Kita joint promosi di berbagai originasi yang menjadi sasaran kita," tambah Arief Yahya.

Kunjungan Menpar Arief Yahya itu disambut Manajemen Air Asia, Dendy Kurniawan (Group CEO of Indonesia AirAsia), Capt. Widhi Setyo Darwanto (Director of Flight Operation of Indonesia AirAsia), Capt. Rd. Achmad Sadikin (Director of Safety of Indonesia AirAsia), Capt. Jurry Soeryo Wiharko (Director of Security of Indonesia AirAsia), Heru Susilo (Director of Engineering & Maintenance of Indonesia (AirAsia). (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).