Wonderful Indonesia 2016
Mengulik Tren Global Bisnis Halal di IIHLEC 2016
Mengulik Tren Global Bisnis Halal di IIHLEC 2016
Menpar Arief Yahya. (istimewa)

Selasa, 30 Agustus 2016 06:40 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Halal saat ini tak sekadar jadi istilah untuk segala hal yang diperbolehkan dalam Islam. Tapi sekaligus menjadi sebutan untuk gaya hidup yang menjadi tren pilihan bagi komunitas Muslim dunia.

Jika dulu halal atau non-halal hanya menyangkut soal makanan, kini memilih segala yang halal juga semakin meluas ke berbagai sektor kehidupan lain seorang Muslim. Hal ini terjadi baik di negara dengan mayoritas umat Islam, tetapi juga negara yang sedikit populasi Muslimnya. “Alasan fenomena ini adalah karena munculnya peningkatan kesadaran komunitas Muslim yang ingin hidupnya lebih sesuai dengan syariah atau ajaran Islam,” kata H. Sapta Nirwandar, Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center.

Tak mengherankan gaya hidup halal diadaptasi banyak negara karena saat ini saja umat Islam berjumlah 25 persen dari total populasi dunia atau mencapai 1,8 miliar jiwa dengan jumlah Gross Domestic Product mencapai US$7,740. Ini adalah jumlah yang sangat potensial sebagai pasar produk dan layanan halal.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Indonesia Halal Lifestyle Center akan menyelenggarakan Indonesia International Halal Lifestyle Expo & Conference (IIHLEC) 2016 di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta pada 6-8 Oktober 2016.

Ajang ini akan membuktikan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim selama ini tak sekadar menjadi konsumen industri halal, tapi juga produsen. “Ajang ini akan mendorong industri halal di Indonesia dan menjadi bagian dari kalender halal global,” Nirwan menjelaskan rencana ke depannya.

Mengutip data Global Islamic Economy (2015-2016) Nirwan menyebutkan ada 10 sektor yang secara ekonomi dan bisnis berkontribusi besar dalam industri halal. Yakni sektor industri makanan, wisata dan perjalanan, pakaian dan fashion, kosmetik, finansial, farmasi, media dan rekreasional, kebugaran, pendidikan dan seni budaya. Dalam IIHLEC selain pameran dan pertunjukkan berbagai produk industri halal akan digelar konferensi bertema “Halal Lifestyle: Global Trends and Business Opportunities”.

Konferensi yang mentarget peserta para pelaku bisnis halal ini akan mengupas tuntas, bagaimana pertumbuhan industri halal yang mencapai 20 persen per tahun adalah juga pertumbuhan segmen konsumen yang paling tinggi di dunia dan potensial menjadi sumber kemakmuran.

Selain sejumlah menteri dan ketua lembaga yang mendukung acara ini, pada konferensi tersebut akan hadir sebagai pembicara di antaranya : Dr. Kim Jin Woo atau Muhammad Ibrahim (Direktur International Business Affairs di Korean Institute of Halal Industry), Dr. James Noh (Halal Certification & Consultancy Center at Korean Institute of Halal Industry) dan Dr. M Yanis Musdja (Ketua Yayasan Produk Halal Indonesia).

Konferensi itu juga akan mengundang pembicara kehormatan, Winai Dahlan, pendiri dan direktur di Halal Science Center Chulalongkorn University, Thailand. Winai Dahlan salah satu ilmuwan Islam berpengaruh di bidang sains dan teknologi adalah juga cucu dari pahlawan Nasional Ahmad Dahlan.

IIHLEC akan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Komunitas Ekonomi Syariah, Majelis Ulama Indonesia dan Ciputra Entrepreneur Management. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).