Wonderful Indonesia 2016
'Perkusi dari Aceh Untuk Dunia', 150 Penabuh Ramaikan International Rapai Festival 2016
Perkusi dari Aceh Untuk Dunia, 150 Penabuh Ramaikan International Rapai Festival 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016 13:24 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Sekitar seribu penonton dan tamu undangan terpukau dengan penampilan grup demi grup rapai saat pembukaan Aceh International Rapai Festival 2016 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Jumat malam, 26 Agustus 2016. Rapai adalah alat musik tradisional Aceh seperti perkusi.

Pembukaan diwarnai dengan penampilan 150 penabuh rapai dari berbagai komunitas di Aceh. Mereka menampilkan keahlian menabuh ragam rapai, dari ukuran besar sampai kecil. Pembukaan juga dimeriahkan penampilan grup rapai dari Sumatera Barat dan Thailand. 

Kepala Dinas Pariwisata Aceh Reza Fahlevi menyebutkan Rapai International Festival merupakan salah satu upaya pemerintah Aceh dalam melestarikan nilai tradisi, khususnya musik etnik Aceh. Di samping itu, festival berskala internasional itu sekaligus meningkatkan kapasitas pelaku seni-budaya di Aceh.

"Selain penampilan panggung, adacouching clinic dan seminar untuk saling tukar pengalaman para seniman antarnegara untuk menambah wawasan pelaku budaya," ujarnya.

Reza menambahkan, festival rapai yang digelar sampai 30 Agustus mendatang diikuti seniman perkusi dari Indonesia, Thailand, Cina, Iran, Malaysia, dan Jepang ini adalah momentum yang tepat untuk memperkenalkan Aceh sebagai salah satu destinasi wisata halal di Indonesia bagi dunia. Selain itu, ada puluhan seniman dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kota Makassar, dan Surabaya.

Mewakili Gubernur Aceh, Sekretaris Daerah Aceh Dermawan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk mengembangkan kesenian. Menurut Dermawan, Aceh memiliki ragam seni-budaya yang tak lekang meski dilanda perang panjang. Bahkan isu sosial diangkat oleh seniman sebagai tema dalam berkarya. "Tidak heran jika banyak tarian dan nyanyian yang menggambarkan perang dan kehidupan," katanya.

Beragam tarian dan nyanyian yang dimainkan di Aceh biasanya diiringi dengan tabuhan rapai. Karena itu, rapai melekat menjadi salah satu identitas Aceh. 

Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengatakan, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) terus disentuh dengan konsep wisata halal, yang sering disebut “halal destination.” Setelah Lombok, kini giliran provinsi yang berada di ujung utara-barat itu yang mulai diproyeksikan untuk pasar Timur Tengah.

"Halal tourism itu ada pasarnya, dan besar. Hampir sama dengan jumlah outbond Cina 100 juta orang setiap tahunnya,” ungkap Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Sabtu (27/08/2016)

Selain itu, daya beli dan kebiasaan belanja wisman asal Jazirah Arab itu tergolong besar. Bahkan terbesar di antara wisman lain di seluruh dunia. “Wisman Arab Saudi itu bisa 1.750 dolar AS per kunjungan. Uni Arab Emirat rata-rata 1.500 dolar AS per visit. DIbandingkan dengan Eropa maupun Asia, mereka lebih royal, karena rata-rata hanya 1.200 dolar AS yang ke Indonesia,” ungkap Arief.

Agar branding “Halal Destination” itu cepat mengangkat nama Aceh, kata Menpar, salah satu cara yang paling efektif adalah memenangkan kompetisi halal tourism yang secara rutin digelar di Abu Dhabi, UAE. Selain itu, Aceh juga harus dipersiapkan hospitality-nya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).