Pesona Indonesia 2016
Dengan Tegas, Lugas dan Jelas, Menpar Arief Sebut Solusi Anambas Adalah KEK Pariwisata
Dengan Tegas, Lugas dan Jelas, Menpar Arief Sebut Solusi Anambas Adalah KEK Pariwisata
Menpar Arief Yahya. (istimewa)

Kamis, 25 Agustus 2016 10:39 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BATAM- Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat tegas, lugas dan jelas, menyebut solusi tercepat Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau adalah KEK Pariwisata! Tidak ada pilihan yang lebih seksi daripada, Kawasan Ekonomi Khusus seperti saat memutuskan untuk membangun kawasan Nusa Dua, Bali itu. Dengan KEK, maka investor akan masuk, infrastruktur pemerintah juga masuk, insentif fiskal dan pajak, dan cepat membuat daerah itu hidup.

"Saat ini sedang dibangun akses, berupa airport agar bisa didarati pesawat-pesawat komersial,” ujar Menpar Arief Yahya, dalam Diskusi Publik “Formulasi Strategi Kebijakan Pengembangan Wilayah Batam dan sekitarnya, sebagai Wilayah Berdaya Saing Tinggi secara Ekonomi yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu.

Lokasi Anambas itu sendiri lebih menjorok ke utara, arah Laut China Selatan, dekat dengan Pahang dan Terengganu, Malaysia. Jika dibuat direct flight, juga paling dekat dengan Ho Chi Mihn-Vietnam, Bangkok-Thailand, Kamboja, Laos dan kota-kota di semenanjung Malaysia. Setelah airport jadi, maka Anambas perlu dibangun CIQP (Costume, Immigration, Quarantine, Port) sendiri.

"Dengan begitu, wisatawan mancanegara bisa langsung terbang dan dilayani di Anambas. Tidak perlu mampir dulu ke Batam atau Bintan, baru terbang lagi ke Anambas. Terlalu jauh, lebih dari 150 mill, bisa 8 jam dengan perahu cepat," kata Arief Yahya.

Lokasinya relatif jauh, dengan 3A dalam rumus destinasi yang diciptakan Menpar Arief Yahya itu juga masih lemah, terutama Akses dan Amenitas. Hambatan infrastruktur sangat mendasar. “Kalau soal atraksi alam, dengan wisata baharinya sangat bagus, berani bersaing dan sudah level dunia. Saya tidak merasa khawatir akan keindahan terutama baharinya,” jelas Arief Yahya sambil menampilkan slide bergambar Pulau Jemaja.

Mantan Dirut PT Telkom ini membagi atraksi wisata bahari menjadi tiga kategori besar. Pertama, coastal zone atau wisata bentang pantai. Anambas memiliki banyak pulau yang memiliki hamparan pasir putih yang indah. Sudah bisa ditebak, pasir putih itu pasti tercipta oleh butiran pulau karang yang tergerus ombak lalu hanyut terdorong ombak ke tepian. “Banyak pulau-pulau jika dilihat dari udara itu seperti terbungkus beberapa layers, dari warna putih, bening, biru muda, baru birunya laut,” kata Arief Yahya.

Kedua, under water atau wisata bawah laut yang menjadi objek wisata selam atau diving dan snorkeling, mengapung di permukaan, sambil membenamkan separoh kepala ke dalam air. Orang sudah bisa melihat dengan sangat jelas, segala macam biota dan jenis ikan yang beragam dalam habitat yang sangat hidup.

Ketiga, sea zone atau wisata antarpulau yang biasa menjadi objek para yachters dari satu pulau ke pulau yang lain. “Saya bawa dua orang ini untuk membantu Wisata Bahari yang bakal dikembangkan Kepri, yakni motivator ternama Tung Desem Waringin dan Sudirman Saad, mantan Dirjen Pulau-Pulau Kecil Kemen-KKP. Mereka akan membantu dari capaian wisman 2 juta setahun, menjadi 3 juta setahun, naik 50 persen,” jelas Arief Yahya.

Dalam bahasa yang sangat gamblang, menteri Pariwisata yang dipercaya Presiden Joko Widodo ini menyebut bahwa pariwisata adalah penyumbang PDB, devisa dan lapangan kerja yang paling mudah dan murah. “Kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional atau product domestic bruto adalah 10%, dan itu nominalnya tertinggi di ASEAN. Jarang-jarang kita punya angka tertinggi di ASEAN dalam hal yang positif seperti ini,” kata Arief Yahya.

Menurutnya, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8% dengan trend naik sampai 6,9%. Itu artinya jauh lebih tinggi daripada industri agriculture, manufacture otomotif dan pertambangan. Devisa pariwisata USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170%, tertinggi dibandingkan dengan industri lainnya. “Kalau pejabat sering pidato itu, istilahnya Pariwisata memiliki multiplying effect yang besar, angkanya sampai 1,7 kali,” jelasnya.

Begitu pun devisa. Peringkat ke-4 penyumbang devisa nasional, adalah pariwisata. Angkanya sebesar 9,3% dibandingkan industri lainnya. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata tertinggi, yaitu 13%, dibandingkan industri minyak gas bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit yang turun drastis. “Biaya marketingnya, juga cuma 2% dari proyeksi devisa yang dihasilkan. Ini sangat kecil dibandingkan dengan pertambangan!” ungkapnya.

Dia mencontohkan lapangan gas Blok Masela yang akan dibangun kilang di darat (onshore). Untuk eksplorasi saja sudah membutuhkan 8 tahun. Itu artinya, investasi saat ini, dapat devisanya 8 tahun lagi. “Sudah harga minyak dunia turun? Dari USD 100, menjadi USD 50, turun lagi sekarang tinggal USD 36 per barel. Gaduhnya juga luar biasa,” ucap Arief memberi contoh.

Diskusi itu juga diikuti oleh Gubernur BI Agus Martowardjojo, Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, Menpan RB Asman Abnur, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Wagub Sumbar Nasrul Abit, dan Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro. Saat Rakor, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi.

Bagaimana dengan ketenaga kerjaan? Ini penting, karena pengangguran di negeri ini masih 7,5 juta orang. Pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4% secara nasional. Itu artinya menempati posisi ke-4 dari seluruh sektor industri. Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30% dalam kurun waktu 5 tahun. “Pariwisata juga pencipta lapangan kerja termurah, hanya dengan USD 5.000/satu pekerjaaan, dibanding rata-rata industri lainnya sebesar USD 100.000/satu pekerjaan,"kata Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).