Pesona Indonesia 2016
Mau Dapat Uang Rp1 Miliar? Ikuti Sayembara Desain Homestay Kemenpar, Ini Caranya
Mau Dapat Uang Rp1 Miliar? Ikuti Sayembara Desain Homestay Kemenpar, Ini Caranya
Ilustrasi Homestay. (net)

Rabu, 24 Agustus 2016 10:31 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kementerian Pariwisata, Hiramsyah Sambudhy Thaib mengajak para desainer, arsitek, ahli gambar bentuk rumah di manapun mereka berada. Ini tantangan menarik, Sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (homestay). Pendaftaran dibuka 4 Agustus sampai 20 September 2016. Syarat dan ketemtuan, silakan klik di www.arsitekturnusantara.propanraya.com, di situ lengkap, segala spek dan persyaratan yang diperlukan.

“Aanwijzing atau penjelasan sayembara akan dilakukan pada 16 Agustus 2016. Batas akhir penerimaan karya, pada 20 September 2016, pukul 17.00 WIB. Sedangkan pengumuman dan Penyerahan Hadiah oleh Menteri Pariwisata RI pada 27 September 2016. Masih cukup waktu untuk memikirkan desain arsitektur itu, silakan bergabung di sayembara ini, hadiah total Rp 1M,” ajak Hiramsyah, yang juga Mantan Ketua Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia itu.

Untuk apa lomba desain ini? Awalnya Menpar Arief Yahya berencana membangun ribuan homestay di 10 Top Destinasi Prioritas. Syarat sebuah destinasi itu siap dipromosikan, harus memiliki 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Akses terkait dengan bandara, flight dan airlines, dermaga, pelabuhan, cruise, yacht, stasiun kereta, dan lainnya. Atraksi terdiri dari alam, budaya dan man made. Sedangkan Amenitas adalah fasilitas pendukung destinasi seperti hotel, restoran, café, convention, golf course dan lainnya.

Nah, percepatan Amenitas ini salah satunya membangun homestay. Ini langkah antisipasi untuk menyiapkan akomodasi cepat dan melibatkan masyarakat di kawasan pariwisata agar mereka mendapatkan manfaat ekonomis langsung dari pengembangan destinasi. Kalau membangun hotel, resort dan convention itu jangka panjang dan harus dengan investor. Homestay lebih cepat, lebih murah, dan impact nya langsung.

“Tapi homestay yang menjadi penyokong kawasan pariwisata itu tetap harus keren. Presiden Joko Widodo mengharapkan desainnya menggunakan arsitektur nusantara. Misalnya rumah adat adat Minang di Sumatera Barat, ada begonjongnya. Adat Borneo ada rumah panggung dan ornament Dayak. Adat Jawa ada bentuk atap joglo atau limasan. Dan sebagainya. Sehingga wisatawan yang datang ke destinasi itu sudah tercipta suasana lokal wisdomnya,” kata Arief Yahya.

Hiramsyah menambahkan, judul sayembara ini adalah: “SAYEMBARA DESAIN RUMAH WISATA (HOMESTAY) NUSANTARA”. Lalu Tema Sayembara adalah: Sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk mendukung Pengembangan 10 Destinasi Wisata prioritas Indonesia.

“Tujuannya, untuk memberikan kesempatan Arsitek di seluruh Indonesia untuk turut memajukan arsitektur Nusantara. Untuk memberikan solusi kepada kementrian Pariwisata dalam mengembangkan kawasan wisata dengan desain yang terbaik. Lalu untuk mendukung program pengembangan 10 destinasi wisata di Indonesia yang diprioritaskan oleh Pemerintah. Juga memberikan kesempatan kepada masyarakat di 10 destinasi wisata prioritas untuk memiliki hunian yang dapat disewakan kepada para wisatawan,” jelas Hiram.

Di mana saja, 10 destinasi prioritas itu? Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo tengger – Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok – NTB, Labuan Bajo, Flores – NTT, Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan Morotai, Maluku.

Lalu apa speknya? Apa saja yang di desain? Judul Karya, Konsep Perancangan, Gambar Denah, Tampak dan Potongan Bangunan yang akan digunakan sebagai hunian sewa di daerah wisata. Dalam Gambar Denah sudah mencakup kamar pemilik bangunan, kamar yang disewakan, serta kamar mandi dan dapur yang dapat digunakan bersama-sama. Desain Bangunan, berupa rumah tunggal, berlantai satu atau dua Type Bangunan dapat berjenis Landed House atau Rumah Panggung.

Lalu, lanjut Hiram, Luasan bangunan adalah 36 m2. Desain sudah mencakup desain 36 m2 dengan potensi pengembangan menjadi 54 m2. Estimasi biaya pembangunan Rumah Wisata Nusantara seluas 36 m2 yang dimaksud di atas adalah sebesar Rp. 125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah). Dalam Konsep Perancangan; untuk efisiensi biaya pembangunan, diupayakan menggunakan material lokal/daerah setempat.

Desain harus mengambil inspirasi dari desain rumah tradisional setempat. Ketika mendaftar, peserta ditetapkan “destinasi wajib” yang harus dibuat rancangannya. “destinasi wajib” ini ditetapkan berdasarkan sistem yang berurut oleh panitia sesuai dengan daftar destinasi di atas.

Selain “destinasi wajib” yang ditetapkan oleh panitia, peserta diberikan kesempatan untuk menentukan maksimal dua “destinasi pilihan”. Misalnya : Seorang pendaftar sayembara pada saat mendaftarkan diri, ditetapkan “destinasi lokasi wajib”: Borobudur. Bila ia ingin merancang Rumah Wisata dilokasi lain, misalnya di Morotai, maka yang bersangkutan dapat memilih Morotai saat mendaftarkan “destinasi pilihan”.

“Peserta hanya diperkenankan mengirimkan satu karya untuk satu destinasi wisata,” jelas Hiram.

Materi pemenang sayembara dan “Hak cipta Ekonomis” dari karya pemenang menjadi milik Penyelenggara, yaitu : Kementerian Pariwisata RI, Badan Ekonomi Kreatif RI, dan PT Propan Raya dan dapat digunakan sebagai media promosi. Desain dapat digunakan oleh masyarakat luas sesuai kepentingan dari pihak penyelenggara.

Namun “Hak cipta Moral” pada Karya akan tetap merupakan milik peserta. Dimana pihak penyelenggara akan tetap mencantumkan nama pemenang pada setiap desain, baik yang dipublikasikan atau yang dibangun.

“Peluncuran Sayembara sudah dilakukan sejak 22 Juli 2016. Pendaftaran 1 Agustus – 20 September 2016. Penjelasan (aanwijzing) 16 Agustus 2016. Batas akhir Penerimaan Karya 20 September 2016. Penjurian 22 September 2016. Pengumuman Pemenang 27 September 2016, ‘’ ujar Hiram lagi. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).