Wonderful Indonesia 2016
Dieng Culture Festival 2016 Berdampak Langsung terhadap Ekonomi di Wonosobo Jawa Tengah
Dieng Culture Festival 2016 Berdampak Langsung terhadap Ekonomi di Wonosobo Jawa Tengah
Ribuan masyarakat memadati lokasi acara di Candi Dieng, Jawa Tengah. (istimewa)

Selasa, 09 Agustus 2016 10:45 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Dieng Culture Festival (DCF) 2016 memberi dampak positif bagi perekonomian Banjarnegara dan Wonosobo. Ada sekitar 100.000-an wisatawan yang rela antre menyaksikan even yang sudah memasuki edisi ketujuh itu.

Perputaran uangnya? Diprediksi sangat fantastis. Sejak 5-7 Agustus 2016, DCF diyakini mampu mendatangkan Rp 45 miliar. Dan semuanya, langsung dirasakan masyarakat Dieng dan sekitarnya.

“Saya belum pernah lihat antusias sebesar ini. Sejak H-1 saja, wisatawan mancanegara yang sudah beli paket khusus DCF sudah mencapai 100 dari total 3500 paket khusus. Mayoritas dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia dan beberapa negara Eropa. Dan sampai hari terakhir, paket yang disediakan habis terjual,” terang Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Hari Untoro Drajat, Minggu (7/8).

Dari estimasinya, ada belasan miliar rupiah uang yang berputar selama acara berlangsung. Maklum, selain paket yang laris manis, penginapan di sekitar Dieng juga ikutan habis dipesan wisatawan. “Ada 90-100 ribuan wisatawan yang datang ke DCF. Kalau satu orang mengeluarkan Rp 500 ribu saja, perputaran uangnya bisa puluhan miliar rupiah. Sekitar Rp 45 miliar," tambahnya.

Angka Rp 500 ribu itu angka yang sangat konservatif dalam bisnis pariwisata, karena saat ini perhitungan wisnus itu Rp 850 ribu. Dari penuturannya, 235 tempat berjualan yang ada di tengah acara selalu full dan ludes. Dari mulai minuman, makanan hingga souvenir, semuanya laku keras. “Maklum, Dieng kan dingin, orang mudah lapar, dan makan apa aja asal hangat enak sekali,” tutur Hari.

Hal itu diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto. Malahan, dari estimasinya, perputaran uang bisa lebih dari Rp 45 miliar. “Tahun lalu saja, saat pengunjungnya 60 ribu perputaran uangnya hampir menembus Rp 45 miliar. Sekarang lebih dahsyat lagi. Saya kira bisa lebih Rp 45 miliar, bahkan dua kalinya,” ungkapnya lebih optimis.

Menpar Arief Yahya selalu menyebut setiap event berskala internasional itu memiliki dua impact yang positif buat pariwisata nasional. Dia namanya direct impact, atau pengaruh langsung atas event itu, seperti wisman dan wisnus yang langsung membelanjakan uangnya di lokasi. “Ada yang indirect impact, yang biasanya berupa potential repeaters, dan media value. Akan ada banyak media di seluruh dunia yang meliput dan melaporkan sukses itu, dan menjadikan promosi yang kuat. Media value ini bisa dihitung angkanya, dan biasanya nilainya lebih besar,” kata Arief Yahya.

Event seperti Festival, Sport Event, Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions itu adalah bagian dari Man Made. Atraksi yang sengaja dibuat agar orang datang dan berwisata. “Kontribusi Man Made itu adalah 5%, sisanya nature atau alam 35% dan culture atau budaya 60%. Meskipun 5% tapi itu penting karena ada actions yang kelihatan dan nyata,” kata Menpar yang asli Banyuwangi itu. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).