Wonderful Indonesia 2016
Kemenpar Kerahkan Pasukan Kampus Kejar Target 20 Juta Wisman
Kemenpar Kerahkan Pasukan Kampus Kejar Target 20 Juta Wisman
Rakornas Pendidikan Pariwisata di Bali. (humas)

Minggu, 07 Agustus 2016 11:23 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Ibarat bermain bola, Menpar Arief Yahya mengerahkan semua pemain terbaiknya di semua lini. Dari striker atau penyerang, playmaker atau gelandang, defender atau libero-stopper, kipper atau penjaga mistar gawang, sampai pelatih dan supporternya. Kali ini, menggarap akademisi kampus-kampus pariwisata yang berada di bawah koordinasinya, dari STP, Akpar, sampai Politeknik Negeri Pariwisatanya.

Para pengelola kampus yang mencetak tenaga-tenaga terampil kepariwisataan itu dikumpulkan dalam Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata Se-Indonesia di Golden Tulip Bay View Hotel & Convention, Jl Raya Uluwatu, Ungasan, Bali, 3-5 Agustus 2016. Temanya, Peran Aktif Perguruan Tinggi Pariwisata dalam Pencapaian Target 20 Juta Kunjungan Wisman Tahun 2019. “Total peserta Rakornas ada 406 orang. Terdiri dari 114 perwakilan Perguruan Tinggi, 100 dosen STP, 14 pejabat pusat, 14 nara sumber, 8 tim perumus dan moderator, sisanya media, mahasiswa, dan peserta umum,” tutur Prof. Dr. Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kemenpar.

Apa sih tujuan tujuan Rakornas ini? Ahman Sya menjelaskan, pertama, evaluasi terhadap implementasi kesepakatan bersama pada Rakor 2015 lalu. Kedua, membangun komitmen bersama dan pemahaman yang utuh mengenai sector pariwisata, prioritas pilar pembangunan nasional, pendorong percepatan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketiga, menggagas prakarsa dan langkah terobosan yang sinergis dan terpadu dalam mewujudkan pencapaian target pembangunan kepariwisataan 2019.

“Juga membagu tugas perguruan tinggi Pariwisata dalam mensukseskan pengembangan 10 top destinasi prioritas yang sering disebut oleh Pak Menpar Arief Yahya sebagai 10 Bali baru itu. Kita akan punya 10 destinasi prioritas, akan ada banyak amenitas, akan ada banyak kebutuhan SDM. Di kampus inilah diproduksi calon-calon tenaga terampil di Pariwisata,” kata Ahman Sya.

Karena itulah salah satu nara sumber yang tampil di Rakornas itu adalah Hiramsyah Sambudhy Thaib, Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Bali Baru, yang pernah menjadi Ketua Asosiasi Kawasan Pariwisata Indonesia 2002 itu. Dia menyebut suasana industri pariwisata saat ini sedang bergairah. Semua lini bergerak. “Mohon doa, agar Badan Otoritas Pariwisata (BOP) setelah Danau Toba segera tuntas di semua destinasi prioritas,” kata Hiramsyah.

Kemenpar memang sedang intens merancang beragam strategi untuk menggapai target menggaet 20 juta kunjungan wisman di 2019. Sejumlah perguruan tinggi  Pariwisata yang menjadi binaan Kemenpar pun ikut dijadikan mesin pendulang wisman. Dari mulai akademi, politeknik hingga sekolah tinggi diberi tanggung jawab  mengembangkan ‘Bali-Bali Baru’.

“Sekarang semua perguruan tinggi di bawah Kemenpar sudah dibagi tugas. Misalnya Akpar (Akademi Pariwsata, red) Medan membantu menangani pengembangan Destinasi Danau Toba. Karena sama-sama berada di Sumatera Utara. Begitu pun daerah lain, dicari yang terdekat baik secara jarak maupun psikologis,” tutur Prof. Dr. Ahman Sya.

Meski begitu, rancangan strateginya tidak sama. Porsi tanggungjawabnya berbeda, sesuai dengan kualitas dan kuantitas SDM yang dimiliki perguruan tinggi tersebut. Hasilnya, perguruan tinggi pariwisata berstatus sekolah tinggi, diarahkan menangani destinasi prioritas yang lebih banyak ketimbang akademi dan politeknik pariwisata (poltekpar).

“Contohnya Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. Di sana akan menangani empat ‘Bali Baru’ yakni Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung-Banten, Kota Tua dan Kepuluan Seribu-Jakarta serta Borobudur di Jogja-Solo-Semarang,” urainya.

STP Nusa Dua Bali juga sama. Dari paparan Ahman Sya, sekolah pariwisata di Pulau Dewata itu sudah ditugaskan menangani tiga Bali Baru. Tanggungjawabnya meliputi Bromo Tengger-Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Labuan Bajo-Pulau Komodo di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Kalau Poltekpar Makassar menangani ‘Bali Baru’ Wakatobi di Sulaweri Tenggara dan Morotai di Maluku Utara,” tambah Ahman Sya.

Tidak semua ‘Bali Baru’ tadi tercover sekolah tinggi pariwisata di bawah binaan Kemenpar . Masih ada destinasi-destinasi lain yang belum tercover. Untuk menyiasatinya, perguruan tinggi lain di luar Kemenpar yang memiliki jurusan ataupun program studi Pariwisata juga akan dilibatkan. Tugasnya  disesuaikan dengan kedekatan lokasi dengan masing-masing ‘Bali Baru’. “Rancangannnya memang seperti itu. Yang jelas, program tugas yang diberikan Kemenpar kepada sejumlah perguruan tinggi lain tidak akan lepas dari fungsi perguruan tinggi itu,” pungkas Ahmas Sya.

Menurut Ahman Sya, sertifikasi lulusan Perguruan Tinggi Pariwisata sudah dilakukan di 10 Perguruan Tinggi. Sedangan yang lain akan dilaksanakan pada 2017, setelah LSP pihak pertama didirikan di Perguruan Tinggi tersebut. “Kami terus berpacu dengan waktu, kami yakin target itu akan terlampaui. LSP pihak pertama sudah didirikan di 5 PT, yakni STP Bandung, Akpar Medan, Unisbank Semarang, STP Sahid, dan STPBI," jelas Ahman. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).