Bakar Kentang di Jazz Atas Awan Dieng Culture Festival 2015
Bakar Kentang di Jazz Atas Awan Dieng Culture Festival 2015
Objek Wisata Dieng. (istimewa)

Jum'at, 05 Agustus 2016 18:42 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

WONOSOBO - Bulan Agustus 2016, berkumpul jadwal festival-festival berkualitas di tanah air. Salah yang direkomendasi Menpar Arief Yahya adalah Dieng Culture Festival (DCF) 2016 yang bisa dinikmati 5-7 Agustus 2016. Acaranya, keren-keren. Dari penampilan Cak Nun dengan Kiai Kanjeng, Jazz Atas Awan, pesta kembang api, hingga jamasan, pencukuran rambut dan pelarungan rambut anak gimbal khas Dieng. Semua ada di festival ini.

"Ada perpaduan seni tradisi, budaya dan musik modern yang membuat festival ini lebih berkelas. Anak muda masuk, orang paruh baya pun juga masuk. Ada wayang, juga pentas lengger yang khas daratan tinggi Dieng yang memiliki ketinggian kisaran 2000 m dari permukaan laut," ungkap Hari Untoro Drajad, Staf Ahli Menpar Bidang Multikultural.

Menurut Hari, di dataran tinggi sebelah barat gunung Sindoro dan Sumbing ini ada Bukti Arkeologis yang muncul di permukaan bumi. Ada Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca, petirtaan Jalatunda yang konon airnya berkhasiat. "Air suci ini diambil dan digunakan untuk upacara tertentu di Bali. Ini membuktikan peradaban yg berasal dari abad 9-10 M. Hingga abad 12, ritual ini masih terjadi di dataran tinggi Dieng. Sekarang tradisi pemotongan atau pencukuran rambut gimbal," jelasnya.

Upacara selamatan ini menarik, menurut Hari, dilakukan di area candi di komplek Candi Arjuna. Banyak wisatawan Eropa yang suka dengan alam dan tradisi di sana. "Dieng juga tempat yang indah untuk melihat matahari terbit," kata Hari Untoro Drajad.Beragam kemeriahan ini membuat agenda DCF tak pernah sepi dari pengunjung. Tahun lalu, DCF dibanjiri sekitar 20 ribu pengunjung.

Salah satu keunikan dari Dieng Culture Festival adalah festival ini selalu diadakan pada waktu musim kemarau, biasanya Juli – Agustus. Saat festival digelar, suhu di dataran tinggi dieng ini bisa mencapai minus 2 derajat.

Jangan buru-buru takut kedinginan. Karena di Dieng, ada banyak homestay yang punya banyak keunikan tersendiri. Hadi Supeno, Wakil Bupati Banjarnegara sudah menginstruksikan pemilik homestay untuk membuat surang. Inilah tungku perapian khas masyarakat setempat yang tidak bisa dijumpai di wilayah lain di Indonesia.

“Kalau air hangat, dan selimut itu hal biasa. Banyak ditemukan di tempat lain. Namuntungku perapian itu hanya ada di Dieng. Tidak ada ditemukan di tempat lain karena itu nilainya beda dan pengalaman baru bagi wisatawan. Keunikan seperti ini memiliki daya jual dalam industri pariwisata,” pungkasnya. Jumat (5/8).

Atraksinya? Sangat beragam. Salah satu yang paling ditunggu dari Event Dieng Culture ini, terutama bagi para pecinta musik jazz adalah acara Jazz Atas Awan. Biasanya, acara jazz dinikmati di cafe-café. Tapi kalau di DCF 2016, Anda bisa ngejazz tepat di depan Candi Arjuna Dieng. Menikmati musik di ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Atraksi alamnya, gunung yang menjulang tinggi.

Selain itu, ada juga acara seribu lampion. Lampion diterbangkan secara ramai-ramai, membuat langit Dieng bertaburan lampion yang bersanding dengan kerlap kerlip bintang. “Dijamin memorable buat Anda yang datang ke Dieng Culture Festival ini,” tambah Hadi Supeno, Wakil Bupati Banjarnegara.

Selain pesona budaya dan keindahan alamnya, di Dieng juga ada makanan khas yang sangat saying Anda lewatkan. Namanya Mie Ongklok. “Dijamin maknyuss kalau kata Pak Bondan,” ucap Hadi.

Nah, agenda utama dari Dieng Culture Festival ini lagi-lagi ritual cukur rambut gimbal. Bagi Anda yang belum tahu, anak-anak di kawasan dieng ini lazimnya memiliki rambut gimbal sebagian. Anak-anak ini akan dicukur rambutnya dalam sebuah ritual adat.

Si anak berhak meminta imbalan untuk kesediaannya dicukur rambut gimbalnya tersebut. Nah, ritual adat ini setahun sekali dilakukan pada saat Dieng Culture Festival. “Ini sangat menarik. Selain karena dilakukan di area candi-candi di kompleks Candi Arjuna, upacara adat ini menjadi even yang sangat menarik bagi wisatawan mancanegara. Terutama untuk pasar Eropa dan Australia. Jangan lupa, nilai adat dan tradisi menjadi kebanggaan bangsa. Semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” sambung Hari Untoro Drajat.

Soal persiapan, Hari mengaku 100% siap. Acara pembukaan Dieng Cultural Festival 2016 dipastikan akan dimeriahkan oleh penampilan musik dari Kiai Kanjeng berserta Cak Nun yang akan berlangsung hingga sore hari. Setelah itu, pengunjung dapat menikmati matahari terbenam di Bukit Skuter yang dapat ditempuh hanya 15 menit dari Desa Dieng Kulon.

Usai menikmati matahari terbenam, pengunjung akan diajak bersiap-siapmenyaksikan pertunjukan Jazz Atas Awan. Pertunjukan musik jazz yang digelar di panggung utama, di sebelah timur Kompleks Candi Arjuna. Pertunjukan musik tersebut akan dilangsungkan di tengah suhu 2,5 derajat Celcius.

Keesokan harinya, 6 Agustus 2016, pengunjung bisa menikmati Matahari terbit di berbagai puncak Dataran Tinggi Dieng. Mulai Puncak Sikunir, Prau, Pakuwaja hingga Pangonan. Pengunjung disarankan untuk memulai pendakian pukul 02.00-04.00 waktu setempat agar tidak terjebak macet pada saat mendaki.

Setelah melihat matahari terbit, pengunjung diajak mengikuti acara “Jalan Kaki Keliling Kampung" di Dataran Tinggi Dieng, diakhiripenerbangan ribuan balon gas dan minum purwaceng, minuman khas Dieng. Panitia akan menyediakan sejumlah doorprize untuk peserta jalan kaki keliling kampung. Titik start dan finish adalah Kompleks Gedung Soeharto-Withlam, Dieng.

Masih di hari yang sama yakni 6 Agustus 2016, pengunjung dapat menikmati pertunjukan seni yang tersebar di berbagai lokasi, baik di panggung utama maupun panggung khusus budaya.

Lokasinya tersebar di Telaga Warna, Kawah Sikidang, maupun lokasi wisata alam lainnya. Malam harinya digelar pertunjukan musik akustik, stand up comedy dan penerbangan sekitar 5000 lampion, serta permainan kembang api.

Diperkirakan 15 ribu letusan kembang api akan menghiasi langit Dieng setelah penerbangan lampion usai.Acara puncak yaitu rangkaian ruwat rambut gimbal akan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016.Khusus acara kirab budaya, panitia hanya membuka kesempatan bagi 80 orang pengunjung saja untuk terlibat. Jika tertarik Anda harus melakukan pendaftaran lebih dahulu ke pihak panitia.

Setelah kirab budaya keliling Dieng, rangkaian ritual potong rambut dilanjutkan dengan Dharmasala. Sejumlah anak berambut gimbal akan dicukur rambutnya oleh sejumlah tokoh yang ditunjuk oleh panitia penyelenggara untuk mencukur. Acara ini dipandu pemimpin spiritualsuku Dieng, Mbah Naryono. (***)

Agenda DCF 2016

5 Agustus13.30-14.00 Pembukaan DCF 714.00- 17.00 Cak Nun dan Kiayi Kanjeng17.00- 19.00 break ishoma dll19.00- 23.45 JAZZ ATAS AWAN dan Bakar Kentang bareng23.45- 00.00 Pesta Kembang Api

6 Agustus 2016

08.00- 09.30 Jalan sehat09.30- 10.00 Minum Purwaceng bareng10.00- 12.00 Pentas Seni Tradisional sesi 112.00- 13.00 Break13.00- 17.00 Pentas Seni tradisional sesi 217.00- 19.00 Break19.00- 23.00 Pagelaran Wayang kulit, pagelaran musik dan Pesta lampion

7 Agustus

08.00- 09.30 Kirab budaya09.30- 10.30 Jamasan Anak Gembel/gimbal10.30-12.00 Pencukuran Rambut anak Gembel/gimbal12.00- 12.30 Break12.30- 13.30 Pelarungan Rambut Anak Gembel/gimbal dan Penutup.


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).