Pesona Indonesia 2016
Ini Dia Dua Iven Paling Akbar di Jatim, Ijen Summer Jazz 2016, Dilanjut Banyuwangi Beach Jazz Festival 2016
Ini Dia Dua Iven Paling Akbar di Jatim, Ijen Summer Jazz 2016, Dilanjut Banyuwangi Beach Jazz Festival 2016
Ilustrasi. (net)

Selasa, 02 Agustus 2016 10:48 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas semakin pintar mengangkat popularitas pariwisata di daerahnya. Sebelum Banyuwangi Beach Jazz Festival 13 Agustus 2016 digelar, daerah berjuluk Sunrise of Java itu sudah menghebohkan Ijen Summer Jazz, Sabtu (30/7) malam. Hasilnya, banyak yang terkesima dan menyisakan cerita indah di media social dan memviral ke saentero jagad.

Event Ijen Summer Jazz 2016 itu sukses membalut keintiman panorama dan keindahan Gunung Ijen bersama artis top seperti Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) serta Nita Aartsen. Sabtu, 30 Juli 2016 malam lalu, Banyuwangi terlihat istimewa. Banyuwangi Ijen Summer Jazz 2016 ini dimainkan di Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Total kapasitas venue hanya 300 tempat duduk, pengunjung diajak merasakan sajian hiburan musik jazz dan budaya dengan cara tak biasa.

Kemasan acaranya pun sangat mumpuni. Tak ada lagi jarak yang memisahkan penonton dan artis yang tampil. Rajutan keintiman dengan alam juga sangat terasa. Ada latar pemandangan volkano Ijen yang menawan. Semuanya berpadu cantik dengan empat gunung sekaligus, yakni Merapi, Raung, Ranti, dan Suket. Benar-benar wow. Inilah even pemanasan sebelum Banyuwangi Beach Jazz Festival, 13 Agustus 2016.

“Alhamdulillah acaranya sukses. Kegiatan ini murni dari swasta yang mensupport dan dimasukkan dalam Banyuwangi Festival. Konsep privat Jazz yang ditonton 300 orang dengan keindahan lereng Gunung Ijen ternyata banyak disuka penikmat jazz. Ini ajang pemanasan sebelum Banyuwangi Beach Jazz Festival 2016,” terang MY Bramuda, Kadispar Banyuwangi, Minggu (31/7).

Bisa jadi, inilah even pembuka kesuksesan pariwisata event di Banyuwangi. Popularitasnya mendunia. Benchmark-nya sudah banyak. Amerika Serikat misalnya. Pada 1969, festival musik Woodstock kali pertama diadakan di sebuah desa bernama White Lake di sebuah kota kecil bernama Bethel. Festival bertema ”3 Days of Peace & Music” ini dihadiri kurang lebih 500.000 pengunjung yang menyerukan perdamaian dan menentang perang Vietnam.

Saat festival itu usai, Desa White Lake mendadak menjadi destinasi wisata unggulan baru. Utamanya bagi penggemar musik. Padahal, sebelum Woodstock digelar, nyaris tak ada yang peduli dengan desa yang terletak hanya beberapa puluh kilometer dari New York tersebut.

Festival Rio Carnival juga menjadi salah satu bukti lainnya. Karnaval yang diadakan di sepanjang jalan kota Rio de Janeiro, Brazil, ini bisa menyedot hingga 900.000 turis dalam tiap penyelenggaraannya. Dalam dokumen Plano de Turismo da Cidade do Rio de Janeiro (Perencanaan Pariwisata Kota Rio de Janeiro, red) disebutkan, ada peningkatan kegiatan ekonomi yang signifikan saat festival diadakan.

Hunian hotel meningkat hingga 90% dan festival ini memberikan 250.000 lapangan pekerjaan tambahan. Pada 2012, festival Rio menyumbangkan pendapatan sebesar 628 juta dollar pada ekonomi Brazil, meningkat 12% dari tahun sebelumnya. Karnaval terbesar di dunia ini juga menciptakan image bagus bagi Rio de Janeiro yang sebelumnya terkenal sebagai kota dengan tingkat kriminalitas tinggi.

Indonesia sendiri punya beberapa contoh menarik tentang bagaimana sebuah pariwisata event bisa sangat berhasil dalam menarik pengunjung. Salah satunya adalah Festival Java Jazz yang kini telah menjadi ikon baru dunia pariwisata event di Indonesia.

Pada 2010, festival ini mendapat rekor dunia sebagai festival jazz Terbesar yang pernah diadakan, karena festival tersebut diisi oleh sekitar 1.300 musisi dengan 21 panggung dalam satu kawasan. Image baru pun terbangun. Jakarta mulai dikenal sebagai kota penyelenggara festival jazz terbesar di dunia. Keberhasilan inilah yang ingin ditiru Banyuwangi. “Tahun ini ada 53 event yang menyemarakkan Banyuwangi

Festival. Khusus musik jazz, kami punya Ijen Summer Jazz 2016, Student Jazz dan Banyuwangi Beach Jazz Festival,” tambah Bramuda.

Belajar dari pengalaman even tahun sebelumnya, Banyuwangi kini melakukan persiapan jauh lebih matang, mulai dari teknis event, infrastruktur penunjang wisata, sampai saluran pemasaran. “Melalui Banyuwangi Festival, kami ingin membuat hari biasa menjadi hari yang luar biasa bagi semua orang yang terlibat di dalamnya,” tutur Bram.

Menpar Arief Yahya yang asli Banyuwangi itu cukup bangga dan appreciate atas apa yang dilakukan CEO Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Bupati muda yang sudah dua periode itu sukses menjadikan kota kecil Banyuwangi di ujung timur Jawa sana membangun atmosfer pariwisatanya. “Saya selalu bilang di mana-mana, sukses tidaknya daerah membangun Pariwisata itu tergantung pada komitmen CEO-nya. Begitu dia commited, maka semuanya bisa dilakukan dengan kekuatan dan kemampuannya,” kata Menpar Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).