Napak Tilas 611 Tahun Laksamana Tiongkok di Festival Cheng Ho Semarang (bagian-2)
Saatnya Dikoneksi dengan Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
Saatnya Dikoneksi dengan Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, saat berdandan ala Cheng Ho. (foto:detik)

Senin, 01 Agustus 2016 10:35 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Perayaan 611 tahun Laksamana Cheng Ho di Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu dan Tay Kak Sie Gang Pinggir, Semarang semakin heboh. Publik pun antusias, ribuan orang pagi-pagi, 31 Juli 2016 sudah arak-arakan sepanjang 6 kilometer. Mereka mengenakan baju-baju oriental, wajah dicoreng-moreng, sejak pukul 02.00 WIB mereka sudah persiapan untuk aneka kostum itu. Semua unsur masyarakat pun ikut meramaikan peristiwa budaya dan sejarah yang setiap tahun diperingati dan menjadi agenda tetap di Kota Lumpia itu.

Prosesi arak-arakan sendiri berlangsung meriah, menghibur dan tidak meninggalkan kesan ritualnya. Sabtu, 30 Juli 2016 acara difokuskan di Sam Poo Kong, dari pentas seni, budaya, bazar, sampai pesta kembang api pukul 00.00 WIB. Ribuan orang berjubel, dating dan pergi di halaman besar Sam Poo Kong itu. Di Tay Kek Sie yang sempit di Gang Lombok, juga ada doa dan pentas seni dari pukul 07.00 sd 00.00 WIB.

Sedangkan Minggu pagi, 31 Juli 2016, prosesi arak-arakan berlangsung ramai. Mereka berjalan kaki sejak pukul 05.00 WIB dari Klentheng Tay Kak Sie Gg. Lombok - Gg. Warung - Jl. Kranggan Timur - Jl. Kranggan Barat - Jl. Depok - Jl. Pemuda - Tugu Muda - Jl. MGR Sugijopranoto - Taman Madukoro - Jl. Bojongsalaman - Jl. Simongan - Klentheng Sam Poo Kong. Sorenya, pulang naek mobil Pukul 13.00 WIB dari Klentheng Sam Poo Kong - Jl. Simongan - Jl. Bojongsalaman - Taman Madukoro - Jl. Indraprasta - Jl. Piere Tendean - Jl. Pemuda - Jl. Gajahmada - Jl. Kranggan Barat - Jl. Kranggan Timur.

Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki dari Jl. Beteng - Jl. Wotgandul Barat - Jl. lnspeksi - Jl. Sebandaran I - Jl. Wotgandul Timur - Gg. Baru - Gg. Cilik - Gg. Gambiran - Gg. Pinggir - Klentheng Tay Kak Sie. “Tradisi ini sudah lama, dari tahun ke tahun, dan masyarakat mengapresiasi dengan baik,” kata Harry Untoro Drajad, Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata RI yang ikut dalam proses itu.

Ketika cumminity sudah antusias, lanjut Harry Untoro, event rutin terjadwal setiap tahun, ada improvement, selalu ada perkembangan yang baru, maka itu sudah layak menjadi atraksi budaya yang bisa dipromosikan ke mancanegara. Tentu, harus dikoneksi dengan industry pariwisata, seperti airlines, hotel dan akomodasi, restoran – café, transport local, guide atau pramu wisata, atraksi destinasi yang lain, yang juga harus dibangun agar bisa dieksplorasi lebih dalam.

Kalau istilah Menpar Arief Yahya, perayaan itu sendiri sudah memiliki cultural value yang tinggi. Sudah menggelinding kuat dan terus menjadi agenda tahunan yang berkembang. Tinggal memikirkan bagaimana commercial value atau financial value-nya bertambah dan memberi dampak ekonomi kepada industri dan public. “Kami sudah menjual paket tur Cheng Ho. Paket-paket wisata bahari dengan Yacht atau Cruise yang mengunjungi tompat-tempat yang pernah disinggahi Admiral Cheng Ho, start dari Bali, Batam, dan Jakarta,” jelas Harry Untoro.

Ada Paket Kluster Nusantara (9-12 Hari), dari Denpasar – Surabaya – Semarang – Cirebon – Jakarta – Bangka Belitung – Palembang – Batam – Banda Aceh – Batam/Jakarta. Lalu dilanjutkan dengan heritage city tour per kota destinasinya. Ada juga paket Kluster Sumatera (6-8 Hari), dari Batam – Bangka Belitung – Palembang – Banda Aceh – Batam/Jakarta. Dilanjut city tour di masing-masing destinasi.

Ada paket Kluster Jawa-Bali, sekitar 6-8 hari, dari Denpasar-Surabaya-Semarang-Cirebon-Jakarta. Dan Paket Klaster Jawa-Bali, dari Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya dan berakhir di Denpasar.

Apakah sudah ada dampaknya? “Ya, paket ini belum lama diluncurkan, tetapi sudah mulai ada peminatnya, dan naik dari tahun sebelumnya. Kita jangan melihat performancy saja, lihat juga proyeksi-nya. Ketika Jalur Cheng Ho ini jadi, destinasinya dibangun bagus, maka potensinya menjadi besar,” ungkap Harry Untoro yang didampingi Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Budaya, Lokot Enda.

Lokot juga masih melihat banyak aspek yang harus dikembangkan secara bersama-sama. Peran Government (G) (Pemda Kota Semarang, dan Pemprov Jawa Tengah), untuk mengembangkan destinasi lain yang terintegrasi. Libatkan media (M) lokal agar memiliki proximity yang kuat, serta media asing agar dipopulerkan jauh hari sebelumnya di Negeri Tiongkok. Peran Community (C) juga lebih bisa diberdayakan, agar mereka juga bisa mendapatkan benefit. “Tinggal libatkan Akademisi (A) dan pelaku industry atau business (B). Maka segilima pentahelix akan mempercepat pengembangan destinasi budaya berbasis Cheng Ho,” ungkap Lokot.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang perayaan Laksamana Cheng Ho tahun 2015 lalu hadir dan mengenakan kostum kebasaran itu membenarkan statemen Staf Ahlinya itu. “Promosikan dengan baik, jalur Cheng Ho itu untuk originasi Tiongkok, atau pasar China. Ini penting sekali, orang Asia itu, ketika disetuh dengan kebudayaan dan sejarah masa lalu, hatinya bisa runtuh berkeping-keping. Mereka bisa jatuh cinta karena sejarah nenek moyang mereka,” kata Arief Yahya.

Selain itu, Menpar Arief Yahya juga sudah tiga kali bertemu dengan Mr. Li Jinzao, Chairman of CNTA - China National Tourism Administration, dua kali di Beijing dan sekali Xi’an. Menpar-nya Tiongkok itu setuju untuk mengembangkan silk road untuk jalur tenggara, melewati Laut China Selatan, yang dinamai Jalur Cheng Ho. “Saat ini turis Tiongkok sudah mulai berdatangan, dan favourite-nya Bali dan Batam-Bintan. Jadi paket kluter Cheng Ho itu cocok, berawal dari Bali, berakhir di Batam-Bintan, melewati jalur utara Jawa, mampir satu kota ke kota yang lain,” ujar Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).