Wonderful Indonesia 2016
Nias Jadi Tuan Rumah Pesta Ya'Ahowu dan Surfing Internasional
Nias Jadi Tuan Rumah Pesta YaAhowu dan Surfing Internasional
Ya Ahouw Nias. (net)

Sabtu, 30 Juli 2016 23:20 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Nama Nias sangat lekat dengan surfing atau berselancar di atas gelombang yang bergulung-gulung. Pada 6-8 Agustus 2016 mendatang, Kabupaten Nias dan Kota Gunung Sitoli bakal menghelat dua event menarik, yakni Pesta Ya’ahowu dan kompetisi surfing internasional. “Belajar dari Bali, dulu sebelum dikenal wisman sebagai destinasi kultural, Kuta Bali itu didatangi turis Australia sebagai surganua surfing,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Makin lama, makin banyak wisman dari Negeri Kanguru itu hadir. Dan kini Kuta sudah sangat popular di seluruh dunia. Nias punya potensi menjadi surfing site yang berkelas dunia. Karena itu, fam trip dan promosi ke Australia dengan destinasi surfing dan advanture cocok untuk mempopulerkan Nias lebih cepat.

”Terima kasih, Kementerian Pariwisata mendukung acara kami. Tentu kami harus mempersiapkan semua akses dan pendukung acara ini dengan baik,” ujar Koordinator Panitia, Monasduk Duha dalam keterangan resminya. Duha menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi intens dengan beberapa media lokal dan juga nasional untuk memberitakan acara ini dengan baik.

”Kami ingin mempercepat arus informasi kepada pihak wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan manca negara, beberapa saluran media, baik media cetak maupun media elektronik terus digunakan oleh panitia untuk memperkenalkan persiapan kegiatan akbar yang bertema mewujudkan Nias sebagai pulau Impian ini,” kata Duha.

Dalam paparannya, untuk menunjang prioritas program pemerintah, seluruh potensi wisata ditata dan dibangun kembali. Dengan begitu wisman memiliki keinginan untuk datang dan berwisata, utamanya di kepulauan Nias

”Kami sudah invetarisasi awal terhadap kendala-kendala serta keterbatasan prasarana yang tersedia. Kami akan dibenahi satu per satu. Seperti transportasi mulai dari bandara sampai ke Nias Selatan (tempat tujuan), akomodasi perhotelan yang layak, tempat ibadah, sampai pada infrastruktur jalan umum. Kita sudah pikirkan semua sesuai dengan instruksi Pak Menteri Arief Yahya,” katanya.

Menurut Monasduk Duha, Kepulauan Nias ibarat sebuah berlian (diamond) yang belum terjamah, dan layak mendapatkan perhatian baik di tingkat nasional, maupun internasional. ”Mari kita perkenalkan kepada Dunia, bahwa kepulauan Nias adalah surgawinya wisata yang khas dan unik,” katanya.

Duha berharap, melalui pelaksanaan kegiatan tersebut seluruh potensi industri pariwisata dapat ter-explore, dan memberi nilai ekonomi kepada masyarakat. ”Kami juga sangat menghimbau kepada seluruh komponen masyarakat bahu membahu, berkontribusi terhadap kesuksesan kegiatan ini,”katanya dengan nada keras.

Seperti diketahui, empat kabupaten dan 1 kota se-Nias berkomitmen untuk bekerja sama dengan mengembangkan sektor kepariwisataan. Komitmen itu antara lain diwujudkan dengan menggelar acara tersebut. Rencananya, pembukaan Pesta Ya’ahowu 2016 akan berlangsung di Kabupaten Nias Selatan pada 6 Agustus dan penutupannya bertempat di Gunung Sitoli pada 8 Agustus mendatang.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan sejumlah atraksi budaya, lomba surfing internasional di Pulau Tello, Nias Selatan, upacara adat Nias, atraksi budaya lokal Kepulauann Nias, atraksi tari perang, atraksi lompat batu, kuliner dan pameran kerajinan Kepulauan Nias.

Malam puncak penutupan festival budaya yang dimeriahkan oleh artis nasional dan lokal, serta pelepasan 1.000 lampion ke udara. Dua kegiatan tersebut digelar dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Nias, sekaligus mendukung proyeksi 20 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Nias Incorporated di dalamnya selain ada unsur pemerintah 4 kabupaten dan 1 kota. Juga kompak antara Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMN) yang ada wakil dari unsur pelaku usaha, akademisi, komunitas, media dan pemerintah atau Pentahelix. Bupati Nias, Sokhoiatulo Laoli, mengatakan bahwa potensi yang dimiliki Nias sangat besar di pariwisata, hanya saja infrastrukturnya masih harus dikembangkan lagi.

Rencananya, di tahun 2016, Bandara Binaka di Nias akan mengalami perbaikan runway sehingga di tahun 2017, pesawat-pesawat yang lebih besar seperti Bombardier CJR 1000 berkapasitas 100 penumpang dapat mendarat di sini.

“Perlu sinergitas antara kabupaten/kota se-Nias untuk mengembangkan pariwisata. Kami memiliki banyak sekali potensi, kami akan memilih yang terbaik untuk kemudian diajukan ke Kementerian Pariwisata agar bisa masuk ke program pengembangan pariwisata nasional,” jelas Sokhoiatulo Laoli pada acara launching Nias Pesona Pulau Impian 2016, beberapa waktu lalu.

Potensi Nias berupa bentang alam (nature), budaya (culture) dan buatan manusia (manmade) antara lain lokasi surfing kelas dunia, panorama bahari yang menawarkan pantai berpasir putih, serta keunikan atraksi budaya lompat batu di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).