Wonderful Indonesia 2016
Menpar Arief Yahya: Mari Jo ke Manado!
Menpar Arief Yahya: Mari Jo ke Manado!
Menpar Arief Yahya. (istimewa)

Jum'at, 29 Juli 2016 10:09 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

MANADO- Mari Jo ke Manado! Kalimat itu semakin popular saja, ketika Gubernur Olly Dondokambey semakin kuat meyakini hanya dengan pariwisata provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bisa bersaing. Bahkan bisa menjadi Bali keduanya Indonesia di belahan Utara. Dia secara terang-terangan menempatkan sektor ini sebagai prioritas nomor wahid dalam membangun daerahnya.

Menpar Arief Yahya pun menambah rasa percaya diri mereka dengan kunker dan meng-influence Pentahelix ke Bumi Kawanua, 28-29 Juli 2016. Pentahelix itu adalah segi lima stakeholder yang paling menentukan suksesnya ekosistem Pariwisata. “Ke-5 unsur itu adalah Academician (A), Business (B), Community (C), Government (G), Media (M). Lima unsur ini harus sepakat, satu suara, bersama-sama membangun atmosfer pariwisata yang kondusif,” jelas Arief Yahya yang tahun 2013 lalu dinobatkan sebagai Marketeer of The Year oleh MarkPlus itu.

Dalam kunker itu, antara lain akan menjadi keynote speaker dalam Kongres ke-4 AFEBI, di Universitas Sam Ratulangi Manado, lalu berdiskusi dengan awak media di Manado Post Group di Graha Pena, Manado, menutup Festival Pesona Bunaken 2016 dan membuka Festival Kuliner 2016. Tentu juga berdiskusi lebih intens dengan Gubernur Olly Dondokambey yang dinilai Arief Yahya punya komitmen yang tinggi mengembangkan pariwisata. “CEO Commitment atau keseriusan seorang pimpinan daerah itu menjadi kunci utama suksesnya program,” kata Arief Yahya.

Ketika Gubernur dan Walikota – Bupatinya sudah commited, tidak ada jalan yang tidak bisa ditembus. Tidak ada jalan buntu. Begitu pun sebaliknya, sehebat dan sesempurna apapun sebuah konsep, tanpa disupport oleh CEO-nya, itu hanya akan mengawang-awang di langit. “Saya melihat Pak Gubernur punya potensi besar untuk serius memajukan Pariwisata di Sulut,” kata pria asal Banyuwangi ini.

Modalnya sudah cukup kuat. Punya atraksi kelas dunia, terutama Bunaken dengan Wisata Bahari sub Underwater Zone itu. Bunaken sudah dikenal dimana-mana dengan atraksi bawah laut, terumbu karang dan biota laut. Tinggal kebersihan, manajemen sampah, fasilitas toilet, resto dan café yang juga harus berkelas dunia. “Sekali lagi, kalau Pak Gubernurnya mau, pasti dengan mudah bisa mengatasinya, ungkap Menpar yang Mantan Dirut PT Telkom Indonesia itu.

Soal Akses, Menpar Arief Yahya sudah punya rencana besar dengan bos Lion Group Rusdy Kirana untuk menerbangi lebih banyak dan intensif menuju regular flight dari secondary city di Tiongkok. Bulan Juli 2016 ini Lion sudah terbang dari 6 Kota di China ke Manado, seperti Macau, Shenzen, Chongqing, Wuhan, Shanghai, dan Changsa. Sriwijaya ke Guangzhou dan Citilink ke Hongkong. Bahkan sampai tanggal 26 Juli lalu, sudah ada 49 penerbangan Tiongkok-Manado, oleh tiga maskapai, yakni Lion Air (36 flights), Sriwijaya Air (6 flights), dan Citilink (7 Flights).

Bandara Sam Ratulangi juga akan dilihat oleh Menpar Arief Yahya, jika proyeksinya tinggi, maka dia akan berkoordinasi dengan Kemenhub untuk percepatan perluasan terminal dan perpanjangan landasan. “Kita bisa hitung, berapa proyeksi kunjungan wisman, lalu berapa banyak orang yang akan masuk Manado, sehingga ketemu harus dibesarkan dengan size berapa,” kata dia yang masih ada 16 penerbangan lagi dari ketiga maskapai nasional itu.

Menurut Vincensus Jemadu, Asdep Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik, hingga 24 Juli 2016 lalu yang datang dari Tiongkok ada 4.352 orang, yang bertolak dari Manado 3.223 orang, total 7.575 orang. Sedang yang datang dari Singapore 1.751 orang, yang kembali ke Singapore ada 1.406 orang, total 3.157 orang. “Angka itu terus berkembang dan bertumbuh,” ungkap Vincensus.

Saat ini, wisman Tiongkok itu masih stay di Manado dan kota-kota di sekitarnya seperti Tomohon, Danau Tondano, dan beberapa pantai di sana. Jika jumlah flights sudah banyak, mengangkut jumlah wisman asal Tiongkok lebih besar, maka destinasi Beyond Manado bakal hidup. Interkoneksi dari Manado bisa disambung ke Morotai, Ternate, Sangihe, Ambon, Sorong, Gorontalo dan lainnya bakal menemukan pasarnya. “Kota Manado menjadi Hub buat pulau-pulau di sekitarnya, dalam penerbangan pendek. Wisata bahari di sana pasti akan berkembang pesat,” tambah Arief Yahya.

Keyakinan pria lulusan ITB Bandung, Surrey University Inggris, dan Program Doktor Unpad Bandung itu masuk akal. China adalah Negara besar, berpenduduk terbesar di dunia, dengan jumlah outbound tourist terbesar di dunia juga 120 juta orang yang bepergian ke luar negerinya tahun 2015 lalu. Mereka tidak punya pantai, karena sebagian besar negaranya daratan, dan beriklim sub tropic, yang ada 4 musim dalam setahun. “Mereka suka akan wisata bahari, dan Manado dan sekitarnya punya bahari berkelas dunia,"jelas Arief Yahya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).