Wonderful Indonesia 2016
Kepri Berambisi Menjadi Gapura Wisata Bahari Indonesia
Kepri Berambisi Menjadi Gapura Wisata Bahari Indonesia
Ilustrasi Kepulauan Riau. (net)

Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).

Lantas mengapa memilih wisata bahari? Mengubah strategi dari darat ke laut? “Karena Kepri dikepung perairan yang sangat luas. Prosentasenya, 96% wilayah Kepri adalah lautan. Sementara 4% lainnya berupa daratan,” papar Guntur.

Dan yang membuat Guntur pede, Kepri punya geostrategis yang bagus. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja. Sementara di sebelah barat, ada Singapura dan Malaysia. Dua-duanya dekat. Dari Singapura bisa langsung menyeberang ke Batam selama 60 menit. Malaysia-Batam bisa ditempuh 75 menit, “Singapura yang kecil saja disinggahi 4.000 yacht dalam setahun. Padahal, laut yang bagus ada di Indonesia?” ucapnya.

Proses menggapai mimpi besar itu sudah dimulai. Dari Festival Bahari Kepri, Sail Karimata 2016, Eco Heroes, Tanjungpinang Dragonboat Race, Wonderful Indonesia Sailing, Sky Lantern, Kepri Carnival hingga parade kapal Sungai Carang, dipastikan bakal menarik wisman ke Kepri. Utamanya, lewat wisata bahari, wisata alam, yang tidak dimiliki oleh tetangga Singapore dan Malaysia, sehingga bisa menjadi komplementer.

Kalau untuk teknologi, modernitas, minimalis, Singapore pilihannya. Setelah berwisata di sana, silakan merasakan atmosfer alam, budaya, kehangatan, kuliner dan wisata bahari. Yang itu tidak bisa ditemukan di tempat lain kecuali di Indonesia. “Di sinilah pentingnya kerjasama, saling mengisi, atau istilahnya komplementer,” katanya.

Bila dikolaborasikan dengan regulasi yang pro pasar pariwisata, Guntur optimistis cara ini bisa menaikkan pamor wisata bahari Kepri. Sekarang kebijakan apa yang tidak pro pasar? Bebas Visa Kunjungan (BVK) sudah ada. Sekarang, ada Perpres 105 tahun 2015 yang memayungi. Total, ada 169 negara yang masuk BVK. Wisatawan dari 169 negara itu tidak perlu pusing-pusing mengurus Visa dan membayar USD 35 per stempel dan bisa langsung masuk.

Akses CAIT, untuk yacht (perahu pesiar) dan CABOTAGE untuk cruise (kapal pesiar) juga sudah dibuka. Bagi yachter tidak perlu lagi repot-repot sebagaimana sebelumnya diperlakukan seperti impor barang barang mewah, dengan bilangan pajak impor yang tidak kecil. Sekarang dibebaskan. Barang di declare costume, orangnya masuk tanpa visa bagi mereka yang berasal dari 169 negara yang sudah diberi kelonggaran dengan Bebas Visa Kunjungan itu.

Begitu pun Cabotage, bagi kapal-kapal pesiar. Tidak harus kapal yang berbendera Indonesia yang boleh menurunkan dan menaikkan penumpang di pelabuhan di Indonesia. Kapal asing juga boleh. Dengan begitu, tour operator asing mulai bisa menjual paket wisata bahari di Indonesia.

“Sekarang sudah ada 16+1 entry point Kepri. MoU Gubernur Kepri dengan Duber RI untuk Singapura untuk menjadikan Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia juga sudah diteken. Sekarang tinggal running saja. Kami punya Zero Equator di Lingga. Ada juga playground eksotis di Natuna dan Anambas.  Kalau kita mau merebut pasar, ya harus berani kreatif. Kalau tidak, ya kita bisa kehilangan momentum, kita merasa bagus, cantik, hebat, tapi tidak banyak orang tahu,” ujarnya.

Menurut Menpar Arief Yahya, Singapore adalah hub country yang ideal. Seluruh penerbangan dunia transit ke Singapore. Satu tahun wisatawan yang masuk, --belum yang sekedar transir—ada 15,5 juta orang. Kalau dibagi 12 bulan, rata-rata 1.250 orang berwisata di Negeri Singa Putih itu. “Belum lagi ekspatriat yang bekerja profesional di Singapore. Jumlahnya ada 1,5 juta yang stand by, dan setiap akhir pecan mereka butuh berwisata? Jadi pasar Singapore sangat potensial, karena dekat dan bisa diakses dengan murah menggunakan ferry,” jelas Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Kerjasama sudah dijalin dengan Kementerian Pariwisata-nya Singapore termasuk Changi Airport Singapore, untuk joint promo. Marketing bersama untuk menjemput pasar wisman China, Korea, Jepang, Hongkong, dan Taiwan. “Two countries one destination. Paketnya untuk dua negara sekaligus, Singapore dan Batam-Bintan. Itu paket jualan yang bagus"kata Arief Yahya. (***)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).