Anda Arsitek? Tunjukkan Bakat Anda dan Ikuti Sayembara Desain Arsitekur Nusantara 2016 untuk Homestay
Anda Arsitek? Tunjukkan Bakat Anda dan Ikuti Sayembara Desain Arsitekur Nusantara 2016 untuk Homestay
Desain rumah adat Minang Kabau akan dipertahankan dalam pembuatan Homstay di Mandeh Sumbar. (istimewa)

Minggu, 24 Juli 2016 08:59 WIB

JAKARTA - Anda seorang arsitek? Desainer rancang bangun homestay? Mungkin karya Andalah yang dicari? Buruan ikut Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2016 yang membangun Homestay atau Pondok Wisata yang digelar BKRAF bersama Kementerian Pariwisata yang sudah diluncurkan di Jakarta Convention Centre (JCC), Jumat, 22 Juli 2016.

”Kelak, pondok wisata itu akan dikelola masyarakat dan juga menjadi daya tarik tersendiri di destinasi wisata prioritas,” ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Mengapa harus arsitektur nusantara? Pria asal Banyuwangi ini menjelaskan, seni dan budaya membangun rumah adat di Indonesia itu sangat beragam. Ratusan jumlah suku, dengan ratusan model arsitektur pula. Tetapi kini, heritage design itu makin tergusur oleh model-model minimalis yang menyerbu di hamper semua kota di tanah air. Termasuk daerah-daerah yang diproyeksikan menjadi kawasan pariwisata.

Dia mencontohkan atap rumah begonjong di Minang Kabau? Sudah mulai susah dicari di Bukittinggi, Sumatera Barat pun. Karena itu, saat mengunjungi destinasi baru Mandeh dan Sungai Nyalo, Pesisir Selatan, Sumbar, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar arsitektur Nusantara dipertahankan.

Begitu pun arsitektur di daerah lain, seperti Rumah Adat Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Angkola. Atapnya seperti Minang Kabau, tetapi tidak runcing dan lengkungannya tidak seekstrem Minang.

Rumah Bolon berbentuk persegi empat, mirip rumah panggung, tinggi dari tanah sekitar 1,75 meter, sehingga jika ada tamu harus menggunakan tangga dan menundukkan kepala, karena pintunya kecil dan pendek.

Ada Toraja, ada Joglo dan Pendopo Limasan Jawa, ada Kudusan, Betawi, Sunda, Bali dengan ornament warna orange dan batu hitam ukir, Kalimantan yang rata-rata rumah panggung, Sulawesi juga rumah kayu panggung, karena menghindari serbuan binatang buas. Ornamen-ornamen dan desain itulah yang disayembarakan, untuk mendapatkan model terbaik.  

Lebih lanjut Mantan Direktur Telkom itu juga menambahkan bahwa langkah melestarikan dan mengembangkan desain Arsitektur Nusantara untuk Pariwisata prioritas, tidak hanya sebagai upaya menjaga kearifan budaya lokal Indonesia. Tetapu juga untuk melahirkan ikon-ikon desain bangunan dan infrastruktur lingkungan yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

”Jadi nantinya jika pondok wisata atau homestay itu sudah dibangun, maka akan dijual kepada masyarakat melalui sistem KPR dengan suku bunga tetap sebesar 5 persen dan uang muka 1 persen. Jadi jatuhnya sangat murah, dan tidak akan ada yang lebih murah dari itu,” beber pria yang juga peraih Marketeer Of The Year 2013 versi MarkPlus itu.

Lebih lanjut Arief mengatakan, jadi nantinya pondok wisata akan dibangun pihak pengembang bekerjasama dengan perbankan. Ditargetkan, 100.000 pondok wisata itu sudah terbangun pada 2019. ”Ini akan menjadi bisnis Pariwisata untuk masyarakat,” bebernya.  

Arief juga sedikit menjelaskan terkait dengan arsitektur dengan pariwisata. Kata pria asal Banyuwangi itu memang kaitannya tidak langsung tetapi sangat berperan dalam memberikan nilai tambah pada  dunia pariwisata. ”Tentunya nanti, estetika desain dan kualitas homestay atau pondok wisata adalah faktor penting yang mempengaruhi wisatawan berkunjung ke Indonesia,” tambah Arief.

Oleh karena itu, lanjut Arief, sejalan dengan program Kementrian Pariwisata yang ditargetkan  oleh Presiden untuk meraih jumlah wisman 20 juta sampai 2019. Ide kreatif dari para arsitek di seluruh Indonesia di proyek pembangunan manapun, sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi nilai tambah dengan merancang desain arsitektur dan keindahan estetika  kawasan dengan desain - desain untuk kawasan yang akan dikembangkan ini.

”Design yang mampu mengikuti tuntutan modern, namun tidak meninggalkan keunikan dan kearifan lokal budaya setempat,”beber Arief yang menjelaskan dengan sangat cerdas itu.

Dukungan yang diberikan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pariwisata antara lain : mewujudkan pertumbuhan market share arsitektur menjadi 4 persen di tahun 2019, mendorong ditetapkannya ciri atau identitas arsitektur nusantara, memfasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) secara online dan mengajak pengusaha loka (stakeholders) sebagai lokomotif pengembangan bisnis desain dan arsitektur nusantara.

Pada malam Arsitektur Nusantara 2016 yang diselengarakan Propan Raya, Produsen Cat Indonesia, hadir dalam acara itu antara lain Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan dan Presiden Direktur Propan Raya Hendra Adidarma. Pada kesempatan itu Menhub  juga memberikan penghargaan kepada tim pemenang utama sayembara desain bandara udara nusantara 2015. Sayembara itu dimenangkan oleh PT Nataneka Asimateris dengan ketua timn Sukendro Sukendar Priyoso untuk Bandara Mali Alor, Nusa Tenggara Timur ( NTT). (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).