Wonderful Indonesia 2016
Morotai Terus Dikebut Bersama Investor Tiongkok dan Taiwan
Morotai Terus Dikebut Bersama Investor Tiongkok dan Taiwan
Menpar Arief Yahya. (istimewa)

Rabu, 13 Juli 2016 18:37 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Pesona #wonderfulmorotaiislands tak pernah berhenti bergerak membangun Morotai. Setelah dilaunching awal Juni 2016, salah satu destinasi wisata prioritas itu sudah menggandeng dua perusahaan raksasa dunia untuk membangun amenitas di Morotai. Hubei Wanda, untuk membangun international chain hotel di Morotai.

Sementara Chingfu Taiwan, dijadikan mitra dalam membangun 1000 homestay. Dua nama tadi bukan perusahaan sembarangan. Wanda Hubei termasuk big name di Tiongkok. Menpar Arief Yahya sudah berkunjung dan memberikan presentasi ke Wanda Hubei di Wanda Plaza Beijing. Itu adalah perusahaan berbasis properti terbesar di Tiongkok. Perusahaannya konsisten membangun mal, hotel, apartment, commercial building, kawasan pariwisata, entertainment dan juga punya perusahaan financial serta tourism investmen.

Chingfu juga perusahaan bonafide. Itu adalah satu dari puluhan perusahaan kelas dunia Taiwan. Perusahaan yang bergerak di Ship Building dan memasok kapal-kapal besar untuk penangkapan ikan, pariwisata dan manufaktur itu, ikut diundang membentuk konsorsium bersama Jababeka di Morotai.

“Wanda Hubedan Chingfu akan survey Juli atau Agustus 2016,” terang anggota Pokja Morotai, Ari Suhendro yang didampingi Ketua Pokja Hiramsyah Sambudhy Thaib, Minggu (10/7).

Dirut PT Jababeka Setyono Djuandi Darmono, ikut buka suara. Khusus untuk homestay, tahapannya sudah memasuki proses sertifikasi lahan seluas 10 Ha. Ini adalah bagian dari tahap 1A untuk homestay percontohan. “Kontraknya sudah ditandatangani Jababeka Morotai dan kontraktor,” terang Darmono.

Lantas bagaimana dengan dananya? Mekanisme kerjasamanya akan dibuat seperti apa? Soal ini, Darmono mengaku sudah merancang konsep yang sangat ringan. Pembebasan tanah, bisa dibuat secara sewa, kerja sama atau beli secara bertahap. “Dananya diambil dari modal konsortium, bank dan penjualan atau penyewaan tanah sesudah dibangun sarana dan prasarana sesuai master plan dan kebutuhan pasar,” bebernya.

Memang, ada istilah telur dan ayam, mana dulu yang dibangun? Izin penangkapan ikan masih moratorium sehingga belum feasible membangun galangan memproduksi kapal. Untuk pariwisata , jumlah wisatawan masih sedikit, belum regular. Jumlah kamar hotel dan homestay masih di bawah 200 dan bandara belum internasional sehingga airlines belum feasible untuk beroperasi. Manufaktur dan pasokan listrik juga belum memadai, pelabuhan dan kapal-kapal internasional juga belum ada sehingga belum feasible.

Meski begitu, Darmono mengaku tak khawatir. Dari pengakuannya, saat ini banyak peminat yang ingin investasi dibidang pariwisata, perikanan dan manufaktur. Bahkan masterplan pengembangan Morotai dalam kurun waktu 25 tahun ke depan pun sudah dibuat. “Konsep THINK BIG, START SMALL, MOVE FAST, dilaksanakan dengan konsisten. Tahapannya, Pariwisata, Perdagangan baru Investasi manufaktur,” terangnya.

Dalam 25 tahun ke depan, Morotai akan disulap menjadi pusat logistik kelas dunia setara dengan Singapura. Masyarakat Indonesia Timur juga akan diberdayakan memproses sumber daya alam yang berlimpah nenjadi barang jadi dengan mengundang investor-investor yang mempunyai modal, teknologi dan pasar dunia. “ Tahap pertamanya ya mempromosikan Morotai lsebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Kedua membangun home stay dengan memanfaatkan program subsidi 1 juta rumah murah. Ketiga, mendorong kerja sama antar airline, travel agents dan pelaku-pelaku pariwisata, memanfaatkan insentif-insentif pajak dan fasilitas-fasilitas yang akan diberikan pemerintah untuk KEK Pariwisata,” ulasnya.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, ikut mendorong pemerintah daerah, BUMN, pihak swasta pengembang kawasan pariwisata dan masyarakat sekitar destinasi untuk membangun homestay. Menurutnya, itu adalah bagian dari implementasi kerjasama (MoU) antara Kemenpar dengan kemen PUPR dan BTN. Fasilitas homestay yang akan dibangun Jababeka bersama Chingfu tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung dan menambah lama kunjungan (lengh of stay).

"Pembangunan homestay secara nasional ditargetkan 100.000 unit. Prioritasnya, kawasan-kawasan pariwisata yang sarana dan prasarana akomodasinya masih terbatas, namun kunjungan wisatawannya mulai meningkat seperti di banyuwangi dan kawasan ekonomi khusus Morotai,” kata Dadang. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).