Wonderful Indonesia 2016
Menpar Arief Yahya: Selamat, Akhirnya Pulau Nikoi Raih The Best Private Island 2016
Menpar Arief Yahya: Selamat, Akhirnya Pulau Nikoi Raih The Best Private Island 2016
Salah satu hotel yang berada di bibir pantai Pulau Nikoi Kepri. (istimewa)

Rabu, 13 Juli 2016 18:13 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengucapkan selamat buat pengelola Pulau Nikoi, Bintan. Begitu mendengar bahwa Private Island seluas 16,9 hektar, sejauh 8 kilometer atau 5 mil dari pantai timur Bintan itu dinobatkan sebagai The Best Private Island 2016 oleh majalah Conde Nast Traveller, salah satu media pariwisata global yang terkemuka. “Selamat dan sukses! Mengelola private island dengan sustainable development dan eco-tourism,” sebut Arief Yahya.

Bukan hanya itu, penghargaan itu juga menambah pundi-pundi point bagi prestasi Wonderful Indonesia di mata dunia. Beberapa hotel, resort, waterboom dan semua yang terkait dengan amenitas dan atraksi dengan prestasi dunia, selalu diapresiasi positif oleh Menpar Arief Yahya. “Semakin banyak mengunpulkan prestasi dunia itu akan terus menaikkan reputasi Indonesia. Sekaligus mendongkrak brand value Wonderful Indonesia,” jelas praktisi marketing yang sudah menerbitkan buku Paradox Marketing, dan Great Spirit Grand Strategy itu.

Pulau Nikoi itu hanya 85 kilometer atau 53 mil sebelah tenggara Singapore. Pulau ini disewa oleh Andrew dan Julia Dixon, pasangan yang berasal dari Australia saat berkunjung ke Bintan, Kepri tahun 2005. Dia membangun resort butik dengan nama Nikoi Island, yang sudah dibuka sejak 2007, sampai tahun 2010 tetap konsisten dengan 15 resort di tepi pantai, sebelum saat ini menjadi 48 vila. Nikoi juga pernah menjadi runner-up di Wild Asia's 2009 Responsible Tourism Awards, untuk kategori operator akomodasi kecil dan menengah.

Conde Nast Traveller lagi-lagi menobatkan Pulau Nikoi Bintan, Kepulauan Riau, sebagai pulau private terbaik dunia. Kedahsyatan alam, fasilitas dan pelayanannya, berhasil mengalahkan Pulau Amanpulo di Filipina, Turtle Island Fiji, hingga Pulau di Danau Malaren Swedia.

Sekilas, mungkin tak banyak orang yang kenal dengan pulau yang letaknya di sebelah Utara Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau itu. Jumlah 48 vila itu, sepakat untuk tak ditambah lagi jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keasrian lingkungan yang bebas dari limbah rumah tangga.

Strategi ini, kelestarian alam di sekitar Pulau Nikoi sangat terjaga. Panoramanya wow-nya tetap bisa dinikmati sampai sekarang. Pulau berpasir putih ini terasa nyaman karena dikelilingi pantai yang bersih. Laut luas membentang di segala sisinya. Airnya biru. Belum lagi hiasan batu-batu besar berwarna putih tinggi menjulang.

Tidak ada kebisingan. Tidak ada suara kendaraan. Tidak ada juga dentuman musik keras. Suasananya benar-benar tenang dan nyaman dan alami. Wisatawan asing yang datang ke pulau ini, dijamin enjoy menikmati suasana tenang dan alam yang indah.

Di Pulau Nikoi, tidak ada penduduk yang tinggal di dalamnya. Maklum, pulau ini memang hanya diperuntukkan untuk wisatawan. Pengelola menyediakan kamar berbentuk vila panggung terbuat dari kayu beratap rumbia. Bisa untuk keluarga, kelompok atau perorangan. Meski dibuka untuk umum, tapi tidak mudah masuk ke pulau ini. Pengelola hanya memberikan kesempatan kepada 42 wisatawan dalam sehari. Itu pun jika tidak ada booking-an khusus dari wisatawan lain. Jika pulau ini sudah di-booking, maka tidak ada orang lain yang bisa masuk. “Biasanya sih harus bersabar. Waiting list untuk reservasi rata-rata mencapai tiga bulan. Pulau ini bukan saja menjadi destinasi wisatawan domestik atau Asia saja, tetapi keindahan Nikoi sudah terdengar hingga penjuru Eropa,” terang Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kepualauan Riau, Andika Lim, Selasa (12/7).

Conde Nast Traveller, sampai tak ragu menyebut Pulau Nikoi berada di urutan teratas pulau private terbaik dunia. Dari mulai resor, kenyamanan, fasilitas, panorama, hingga harga, Pulau Nikoi lah pemenangnya.

“Wisata pulau ini dibuat dengan konsep alami, back to nature. Benar-benar alami. Meski konsep alam dan sederhana, tapi fasilitas dalam vila dibuat sangat modern. Menu yang disediakan dan pelayanannya berkelas dunia,” tulis Conde Nast Traveller.

Yang membuat Conde Nast Traveller takjub, konsumsi energi di Pulau Nikoi sangat irit. Dan semuanya ramah lingkungan. “Tidak ada televisi dan AC di dalam kamar. Listrik pun hanya menggunakan genset. Penerangan untuk jalan-jalan lampu colok. Bahan makanan hampir seluruhnya merupakan lokal, dengan tujuan mengurangi jejak karbon. Nikoi juga memaksimalkan desain ramah lingkungan, yaitu dengan ventilasi alam, penggunaan kayu apung sebagai material konstruksi, dan beratap alang-alang,” tulis Conde Nast Traveller.

Dengan semua hal tadi, tak mengherankan bila Nikoi Island sering menyabet penghargaan-penghargaan bergengsi. Dari mulai Treehugger –Best Resort Award 2013 (2012), Condé Nast – World's Best Private Island Resorts (2013), dan Travel + Leisure – Global Vision Award Sustainability (2013), semua sudah pernah disambar Pulau Nikoi.

Bagaimana dengan harga sewanya? Dengan segudang pelayanan kelas dunia dan gelar bergengsi tadi, apakah juga ikut selangit? Soal ini, Conde Nast Traveller kembali merekomendasikan Pulau Nikoi. “Sekarang memang sudah ada sejumlah pulau private di Filipina yang tergolong bagus seperti Ariara dan Amanpulo. Tetapi, harga resor disana cukup selangit. Sebuah kamar di Amanpulo menawarkan biaya US $ 1.375 per malam, sedangkan Ariara biayanya US $ 715 per orang, per malam. Semakin kecil kelompok Anda, semakin mahal,” ulas Conde Nast Traveller.

Bila dibandingkan dengan Pulau Nikoi yang punya standar kelas dunia di segala hal, harga sewa di Ariara dan Amanpulo langsung terlihat seperti langit dan bumi. Sekedar gambaran, untuk satu kamar tidur vila di Pulau Nikoi untuk dua orang di hari kerja, hanya dikenakan charge USD $ 375. Sementara untuk akhir pekan, charge harganya hanya US $ 500.

Ulasan Conde Nast Traveller tadi langsung direspon Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bintan, Luki Zaiman Prawira. Tulisan majalah pariwisata ternama itu, dinilai akan berdampak besar bagi perkembangan pariwisata di Bintan. “Pulau Nikoi memang sangat menawan. Dikemas dengan bagus. Konsep pengelolaannya jelas dan unik. Kami mengucapkan terimakasih kepada pengembang yang sudah mengelola dengan baik. Tahun lalu, Pulau Nikoi juga berhasil menyambar gelar runner up dari national geographic untuk kategori lingkungan. Saya yakin penilaian ini akan membuat Bintan makin dikenal dunia,” terang Kadispar Bintan, Luki Zaiman Prawira. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).