Pesona Libur Lebaran
Silaturahmi dan Mudik Lebaran, Menpar Arief Canangkan 1.000 Homestay di Momen Diaspora Banyuwangi
Silaturahmi dan Mudik Lebaran, Menpar Arief Canangkan 1.000 Homestay di Momen Diaspora Banyuwangi
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya. (istimewa)

Sabtu, 09 Juli 2016 14:20 WIB
Penulis : Muslikhin Effendy

JAKARTA - Momen Diaspora Banyuwangi, Jumat (8/7), tak hanya menjadi ajang silaturahmi sesama perantau yang mudik ke Banyuwangi. Di sela ajang silaturahmi Idul Fitri itu, disisipkan agenda penandatanganan MoU antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi dengan pemerintah desa.

MoU ini berisi pencanangan 1000 homestay untuk mendukung sektor pariwisata Banyuwangi. Penandatanganan MoU ini dikawal langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Bupati Banyuwangi Azwar Anas juga ikut mendampingi menteri yang lahir di Banyuwangi itu. Selain itu, hadir pula Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanto, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Robi Bulan, Kepala Pengadilan Banyuwangi, Timur Pradopo dan Kepala Kejaksaan AA Adnyana.

“Kementerian Pariwisata mendorong pembangunan homestay di daerah-daerah wisata untuk memberi alternatif tempat menginap bagi wisatawan. Dan kami bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) serta BTN ( Bank Tabungan Negara) untuk mewujudkan 1.000 homestay di Banyuwangi,” ujar Menpar Arief Yahya saat memberikan sambutan pada acara halal bihalal Diaspora Banyuwangi, Jumat (8/7).

Ada 17 desa/kelurahan yang ditunjuk sebagai area pengembangan homestay di Banyuwangi. Desa yang ditunjuk merupakan desa-desa yang memiliki potensi wisata dan kearifan lokal. Desa tersebut antara lain Kelurahan Temenggungan (Kecamatan Banyuwangi), Gombengsari (Kalipuro), Desa Bakungan dan Kampunganyar (Glagah), Banjar dan Tamansari (Licin), Kandangan (Pesanggaran), Sumberasri (Purwoharjo), dan Kalipait (Tegaldlimo). Dan 17 kepala desa dan lurah tersebut langsung menandatangani perjanjian kesanggupan untuk mengembangkan homestay yang berwawasan lingkungan. Gr2 "Desainnya harus mencerminkan kearifan lokal. Intinya bangunan yang khas Indonesia,” tutur Arief yang meneruskan pesan Presiden Joko Widodo itu.

Lalu bagaimana dengan skema pembiayaannya? Berapa bunga yang akan dibebankan kepada masyarakat yang ingin membangun homestay di 17 desa/kelurahan yang ditunjuk sebagai area pengembangan homestay di Banyuwangi?

Soal ini, mantan Dirut Telkom itu menjamin semuanya akan mudah dan murah. Ada sejumlah BTN yang ikut digandeng untuk membiayai program tersebut. Para warga desa yang akan membangun homestay, dijamin akan dibantu pembiayaannya dari bank plat merah tersebut dengan cicilan dan bunga yang sangat ringan.

“Biayanya akan murah sekali. Skemanya, cukup membayar uang muka 1 persen dengan bunga fixed 5 persen. Tenornya hingga 20 tahun,” kata menteri yang merupakan putra asli Banyuwangi itu.

Gayung pun bersambut. Bupati Banyuwangi, yang terkenal sangat concern dengan pariwisata langsung merespon dengan nada optimistis. ”Banyuwangi sangat mendukung program Kemenpar yang berbasis masyarakat ini. Pengembangan wisatanya langsung melibatkan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Ini pasti bisa meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar obyek wisata. Ke depan, arsitektur bangunan homestay akan dibuat dengan arsitektur bergaya Suku Using,” kata Anas.

Saat ini, warga Banyuwangi sudah mulai merasakan imbas positif dari geliat pariwisata. Sekedar info, pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi sudah melonjak sangat tinggi. Dari Rp20,8 juta yang didapatkan pada 2010, langsung melambung menjadi Rp 37,53 juta di 2015. Gairah peningkatan pariwisata juga ditunjukkan lewat lonjakan jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mencapai 1.308 persen.

Angka 7.826 penumpang yang dicapai 2011, langsung naik menjadi 110.234 penumpang di 2015. “Dengan mengembangkan homestay, warga bisa menyewakannya ke wisatawan sehingga bisa menambah pendapatan. Dengan besaran perekonomian yang terus membesar, dampak ke pendapatan per kapita masyarakat otomatis terdongkrak,” ujarnya.

Pembangunan 1000 homestay di Banyuwangi pun diyakini Anas akan berjalan mulus. Itu dikarenakan sebelum penandatanganan MoU, Pemkab Banyuwangi sudah memberdayakan warga untuk mengembangkan homestay secara bertahap. Warga yang mengembangkan homestay dilatih dengan melibatkan instruktur dari sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi dan Bali.

"Warga sudah dilatih manajemen penginapan yang bagus, termasuk yang terakhir ada pelatihan penyajian makanan khas Barat seperti burger agar bisa memenuhi permintaan wisatawan asing yang menginap," pungkasnya. (*/dnl)


Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:32 WIB
JAKARTA - Diposisikan sebagai Destinasi Halal unggul dalam pentas wisata halal dunia, Aceh pun makin kreatif mendesain event. Disupport Kementerian Pariwisata RI, maka provinsi yang biasa disebut dengan Serambi Mekkah itu semakin bersemangat menggelar kegiatan berskala internasional yang bertajuk Aceh International Rapa’i Festival. Masih cukup waktu, acara ini bakal digelar sebulan lagi, persisnya pada 26-30 Agustus mendatang.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:53 WIB
BALI- Benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:48 WIB
AZERBAIJAN - Lapis legit yang dikenal dengan nama Spekkoek –bahasa Belanda--, yang khas Indonesia dan ngetop di tahun 90-an rupanya menggoda lidah orang Republik Azerbaijan. Kue berlapis-lapis gelap-terang yang memberi kesan rasa manis di ujung lidah itu jadi favorit warga di negara yang merupakan Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya itu. Kue itu menjadi juara II untuk kategori makanan asing di “The Third International Traditional Sweets Festival” yang digelar di Kota Sheki, Azerbaijan, 21 Juli 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 23 Juli 2016 08:56 WIB
JAKARTA - Pergerakan wisatawan nusantara (Wisnus) dari seluruh Indonesia tampaknya bakal mengarah ke Nusa Tenggara Barat (NTB) dan membuat lonjakan dari tanggal 27 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. Betapa tidak, NTB akan menjadi tuan rumah event akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke-26. Perhelatan akbar tingkat nasional tersebut akan dipusatkan di Islamic Center, NTB sebagai arena pembukaan dan penutupan.
Wonderful Indonesia 2016
Sabtu, 30 Juli 2016 23:37 WIB
JAKARTA - Kota Tenggarong di Kutai, Kalimantan Timur punya perhelatan festival budaya yang cukup memikat wisatawan. Namanya Festival Internasional Erau 2016, pesta budaya akbar adat Kutai yang dihelat setiap tahun. Tahun ini, salah satu festival di bekas kerajaan tertua di Indonesia itu akan digelar 20-28 Agustus 2016.
Wonderful Indonesia 2016
Senin, 25 Juli 2016 10:40 WIB
JAKARTA - Pesona kuliner Indonesia tak henti-henti menggoda selera lidah orang seluruh jagat. Tak percaya? Saksikan saja Asian Food Channel, 28 Juli 2016, pukul 20.00 WIB. Aneka rasa kuliner dari spesialis Bali, Jakarta, Lombok, Yogyakarta dan Padang dipastikan siap pamer kenikmatan cita rasa nusantara kepada dunia. Inilah alat promosi dan diplomasi teste untuk mendukung sektor pariwisata yang efektif.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 09:11 WIB
JAKARTA - Kemenpar paham betul, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci dari semua persoalan mendasar di pariwisata. CEO Message ke-5 Menpar Arief Yahya menekankan, memilih orang dulu, baru menugaskan pekerjaan. Istilahnya menentukan “who” dulu, baru menjelaskan “what.” Memastikan siapa driver-nya dulu, baru menentukan arah hendak kemana.
Wonderful Indonesia 2016
Minggu, 24 Juli 2016 08:43 WIB
BATAM - Kepri tak menyia-nyiakan potensi wisata bahari yang sudah diberikan Tuhan di wilayahnya. Masterplan pengembangan gerbang wisata sea zone, coastal zone dan underwater zone sudah mulai disiapkan. Targetnya, dalam tiga tahun, provinsi yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu menjadi pintu masuk wisman berbasis bahari di tanah air. “Kami fokus kembangkan bahari, mengubah pemikiran dan strategi dari darat ke laut. Tiga tahun ke depan, Kepri harus jadi gapura wisata bahari Indonesia,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti, Sabtu (23/7/2016).