Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
24 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
23 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Sendiri untuk Menjamin Keamanan Data Negara

Sudah Saatnya Indonesia Punya Teknologi Sendiri untuk Menjamin Keamanan Data Negara
Ilustrasi Satelit. (Foto: Istimewa)
Rabu, 16 Juni 2021 16:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Laporan Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyebut banyaknya peralatan negara yang ditempeli satelit mata-mata asing, menjadi perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

LaNyalla meminta pemerintah segera mengambil tindakan. Salah satunya, mengganti semua peralatan negara yang disusupi satelit mata-mata. "Ini bukan persoalan sepele. Harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap seluruh sistem maupun peralatan negara karena ini menyangkut ketahanan nasional," tutur LaNyalla, Rabu (16/6/2021).

Ditambahkannya, pengecekan terhadap seluruh peralatan ketahanan negara perlu sesegara mungkin dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kebocoran data. Untuk itu, ia meminta BIN merinci peralatan mana saja yang sudah disusupi pihak asing.

"BIN sebagai sebagai satu-satunya institusi yang kedudukannya sebagai 'State Intelligence' perlu menyampaikan informasi detil mengenai peralatan-peralatan yang dijadikan mata-mata asing tersebut," tuturnya.

LaNyalla juga meminta BIN bekerja sama dengan instansi terkait agar masalah penyusupan mata-mata asing ini bisa ditangani dengan sebaik mungkin. Termasuk dengan TNI sebagai penjaga pertahanan negara. "Kita harus duduk bersama untuk mengatasi persoalan ini. Jangan sampai ada ego sektoral yang akhirnya justru merugikan dan mengancam ketahanan nasional yang akan berdampak terhadap kehidupan bangsa," tegasnya.

Mantan Ketua Umum PSSI ini berharap pemerintah menanggapi serius permintaan BIN agar Indonesia bisa memiliki satelit sendiri sehingga kita tidak bergantung kepada satelit pihak lain yang akhirnya menyebabkan kebocoran-kebocoran. LaNyalla menilai perlu ada peran serta dari jajaran akademisi dan berbagai instansi yang terkait dengan teknologi.

"Sudah saatnya Indonesia memiliki teknologi sendiri untuk menjamin keamanan setiap data yang kita miliki. Ini harus menjadi kebijakan pemerintah, apalagi Indonesia kini sudah memiliki
BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)," tegasnya.

LaNyalla juga mengimbau agar masyarakat tenang. Ia juga mengingatkan supaya persoalan adanya mata-mata asing di sistem peralatan negara tidak dijadikan bahan pro-kontra. "Kita harus berpegangan tangan, bersatu untuk bisa sama-sama menyelesaikan persoalan kemungkinan adanya kebocoran data. Tidak perlu saling menyalahkan, tapi mari kita cari solusi bersama demi tegaknya kedaulatan negara tercinta," pungkas LaNyalla.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/