Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sempat Viral Mau Lempar Kursi, Akhirnya Bupati Alor Minta Maaf ke Mensos Risma

Sempat Viral Mau Lempar Kursi, Akhirnya Bupati Alor Minta Maaf ke Mensos Risma
Ilustrasi Mensos Risma dan Bupati Alor. (foto: Istimewa)
Kamis, 03 Juni 2021 20:00 WIB
ALOR - Usai beredar video marah-marahnya ke Menteri Sosial Tri Rimsaharini dan jajaran Kementerian Sosial, Bupati Alor Amon Djobo minta maaf. Permintaan maaf Amon Djobo disampaikan dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

"Ibu Menteri saya minta mohon maaf sikap dan tutur kata saya salah," kata Amon dalam video tersebut sebagaimana dikutip GoNews.co dari Alinea.id, Kamis (3/6/2021).

"Itulah kita ini satu di Jakarta, satu di provinsi, satu di kabupaten kadang ada silang pendapat. Tetapi saya juga harus meminta maaf pada tokoh nasional," sambungnya.

Meski memarahi Risma dan menyebutnya dengan kata-kata kasar, Amon mengatakan dirinya termasuk membanggakan kinerja Risma saat masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Jawa Timur dulu. Amon juga mengakui jika Risma telah membantu warganya. "Saya membanggakan ibu Risma saat jadi Walikota Surabaya dulu. Saat pesawat hilang ada satu warga saya yang meninggal," ujar Amon.

Diketahui, permintaan maaf Amon Djobo ini tak membuat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP melunak. Melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Alor, PDIP mencabut rekomendasi dan dukungan kepada pasangan Bupati Alor dan Wakil Bupati Alor, Amon Djobo dan Imran Duru. Pencabutan rekomendasi dan dukungan ini buntut dari video viral Bupati Amon marah terhadap Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Surat pencabutan ditandatangani Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Komarudin Watubun. Dalam surat tersebut, ditegaskan, pencabutan rekomendasi dan dukungan dilakukan setelah mencermati berbagai persoalan yang muncul selama kepemimpinan Amon Djobo, seperti melakukan perbuatan tidak terpuji dengan pengusiran terhadap jajaran Kementerian Sosial dan juga terhadap aparat TNI.

Dalam surat juga ditegaskan bahwa Anton Djobo sebagai Bupati Alor tidak memahami tata kelola pemerintah dalam hal koordinasi penyelenggaraan pemerintah dari tingkat pusat hingga ke daerah. Maka DPP PDI Perjuangan telah melakukan evaluasi selama kepemimpinan Bupati Alor tersebut.

"DPP PDIP Perjuangan mencabut rekomendasi dan dukungan kepada Bupati dan Wakil Bupati Alor, pasangan Drs. Amon Djobo dan Imran Duru, S.Pd," demikian surat yang ditujukan kepada Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Alor, Rabu (2/6).

Lantaran Amon Djobo bukan kader, maka PDIP tidak melakukan pemecatan. Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Bupati Alor Amon Djobo marah terhadap Mensos Tri Rismaharini.

Dalam video itu terlihat Amon marah terkait bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) oleh Kemensos itu. Amon marah, karena bantuan PKH itu diurus oleh DPRD Alor.

Amon menuding, pihak Kemensos tidak menghargai pemerintah daerah Alor. Dia pun lantas mengusir sejumlah staf Kemensos segera meninggalkan Kabupaten Alor secepatnya

Amon mengaku, akan segera bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait itu. Amon pun menyuruh para staf Kementerian Sosial untuk tanya langsung ke Presiden dan Gubernur NTT terkait siapa dirinya.

Saking kesal, Amon bahkan mengancam akan melempar kursi ke staf Kementerian Sosial yang duduk berhadapan dengan dia. Setelah puas memarahi para staf Kementerian Sosial, Amon kemudian berjalan meninggalkan mereka yang terdiam saat dimarahi.

Tak lama kemudian, Risma mengklarifikasi pernyataan Amon, dan meluruskan bahwa bantuan ke Kabupaten Alor tersebut terkait bantuan bencana kala banjir melanda NTT, bukan PKH.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Politik, Pemerintahan, Peristiwa
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/